Selamat datang lagi di ANC!
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad
Setelah kepergian Dihya, Anyelir terduduk di tanah. Air matanya mengalir begitu saja, hatinya begitu sakit mendengar anak yang ia besarkan ternyata sedang terluka namun ia tak mengetahuinya.
"Umi," pekik Ratu melihat Anyelir yang terduduk di tanah. Dia berlari menghampiri ibunya.
"Umi,"panggil Salman. Dia pun menghampiri sang ibu yang terlihat begitu lemah.
"Umi gagal Bang, umi gagal Ra," ujarnya dengan nada putus asa.
Ratu menggeleng, dia menggenggam tangan Anyelir, "enggak, umi gak pernah gagal. Umi adalah ibu terbaik, umi sudah menjadi ibu yang luar biasa untuk anaknya."
"Umi gak pernah berhasil Ra, nyatanya umi menyakiti hati anak umi sendiri. Hamza membenci uminya sendiri Ra, dia kecewa dengan uminya sendiri, lalu bagaimana umi bisa dikatakan berhasil?"
Hati Salman terasa di sayat melihat air mata Anyelir, sungguh dia begitu membenci seseorang yang sudah menyakiti hati ibunya. Dan sekarang adiknya lah yang membuat ibunya terpuruk seperti ini.
Salman menggendong Anyelir, "kita pulang saja, tidak enak bertengkar di pemakaman."
Anyelir menyembunyikan wajahnya di dada sang anak. Ingatannya kini berputar dimasalalu, dimana dia begitu mengkhawatirkan Salman dan Ratu yang sakit karena belum terbiasa di rumah kecil dan sempit. Tetapi dia jarang sekali memperhatikan anak bungsunya, pergi pagi pulang malam pun seakan dia tidak peduli.
Anak laki-laki kecil yang kurus, dia tidak pernah merepotkan ibunya. Mandi sendiri, memakai pakaian dan menyiapkan sarapan sendiri, meskipun kala itu dia baru kelas 3 Sekolah Dasar, tetapi dia jauh lebih mandiri dari Abang dan kakaknya.
Khalid yang bekerja jarang pulang ke rumah, hanya seminggu sekali itupun jika tidak sibuk dengan usaha yang ia dirikan. Anyelir yang awalnya selalu di bantu oleh keluarga di Surabaya mengurus anak, kini hanya seorang diri.
Tangisannya pecah, dia begitu memberikan luka dalam untuk anak bungsunya. Dihya yang malang, dia selalu mengalah soal makanan kepada Abang dan kakaknya, memakan makanan sisa keduanya. Kenapa Anyelir hanya ingat sekarang? Kenapa dia tidak pernah mengingat bahwa dia menyakiti Dihya? Kenapa setelah Dihya mengatakan semuanya baru dia mengingat bahwa dulu dia begitu payah menjadi seorang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]
Espiritual[Spiritual | Romance] Bagaimana rasanya di benci seseorang? Menyakitkan bukan? Itulah yang perempuan itu rasakan. Shafiya Aila Humaira yang menyimpan rapat-rapat kisah hidupnya dari orang lain. Setelah lulus SMK, dia menjadi salah satu juru masak d...