Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]

06: Tawaran baik 🦋

Selamat datang lagi di ANC!
Ambil baiknya aja, buruknya buang jauh-jauh!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

"Tak masalah jika hujan masih menghampiri, membuat seluruh permukaan bumi basah. Karena aku tahu, sesakit apapun tetesannya ada berkah yang turun bersamanya."

Hagia Sophia, Turki

Kaki itu berhenti di pintu masuk. Tatapannya menelisik jauh melihat betapa ramainya orang berlalu lalang di area Masjid yang menjadi sejarah kemenangan Islam dan pembuktian bahwa Rasulullah SAW bukan seorang pendusta bahwa Konstantinopel akan takluk dalam genggaman Islam.

Langkah kakinya masuk ke dalam, mencari daerah yang lumayan sepi untuk menunaikan shalat ashar. Sudut bangunan yang lumayan jauh dari pintu utama membuat kaki itu berhenti, karena memang sepi juga mungkin disana tempat ternyaman untuk melakukan shalat tanpa kebisingan yang terlalu ketara.

Gerakan demi gerakan ia mulai, dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. Duduk sejenak berdzikir dan beristighfar untuk mengembalikan kembali suasana hati memang kadang hanya butuh duduk di hamparan sajadah, mengingat banyaknya dosa yang berlalu dan memperbaiki masa depan dengan lebih baik lagi.

"Hamza?" tanya seseorang dibelakangnya.
Orang yang di sebut pun menoleh, menatap dua laki-laki yang berdiri tak jauh. Mereka berjalan menghampiri Hamza dan duduk bersama.

"Gue liat tiap pulang kuliah pasti lo ke Haya, emang kenapa gak masjid deket asrama?" tanya salah satu dari laki-laki yang masih terpasang di Almamaternya dengan nama Candra Pratama dan laki-laki yang satunya lagi bernama Ghazi Athalla

Hamza menoleh, "gue cuman mau ngerasain nikmatnya ibadah di tempat yang indah. Apalagi Haya itu bukti bahwa Islam pernah berada dalam kedudukan yang tinggi."

Kedua kenalannya itu mengangguk paham.

"Kalian udah sholat?" tanya Hamza.

Keduanya mengangguk.