36: Persoalan yang sama 🦋

14.8K 1.6K 37
                                    

Selamat datang lagi di ANC!

"Namun di balik kepahitan hidup, masih bisa kita rasakan manisnya. Seperti green tea ini, bersama kepahitan itu masih ada manisnya. Bersama kesulitan, ada kemudahannya."

*Raja Muhammad Salman Al-Fatih

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

"Gue tahu dari dulu Sa, lo suka kan sama pak Salman?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue tahu dari dulu Sa, lo suka kan sama pak Salman?"

Sejak kejadian Anniversary Al-Fatih, Hana selalu melihat Raisa melamun seperti sekarang. Duduk di balkon kos-kosan, menatap hujan yang turun cukup deras.

Raisa tak berkutik, dia tetap diam. Hatinya seperti sudah tak berbentuk, patah dan hancur. Dia dan Hana datang agak terlambat ke acara, tapi ketika dia sampai ternyata Salman sedang mengungkapkan perasaannya.

Walaupun matanya tidak tertuju kepada siapapun, Raisa tahu bahwa tujuan Salman adalah Aila. Dia yang masih berdiri di pintu masuk, mematung mendengar semua pernyataan Salman. Tak lama Aila berlari, melewatinya.

Hana yang juga berada di sana, bersamanya bingung dengan apa yang terjadi. Setelah Aila pergi, Raisa juga pergi. Kembali ke kos, dan mengurung diri.

"Tapi bukan begini caranya Sa, jangan nyiksa diri sendiri. Ini bulan Ramadhan, gunain sebaik-baiknya buat kembali ke jalan yang bener. Gue tahu lo patah hati, tapi mau gimana lagi? Pak Salman udah milih orang lain Sa."

Raisa menatap sinis Hana yang berdiri di sebelahnya. "Lo tau apa Han? Lo tahu apa soal perasaan gue sama Salman? Nothing, lo gak tahu apapun. Jadi jangan so tahu."

Raisa berdiri, dadanya naik turun menahan emosi. "Gak ada yang lebih tahu perasaan gue dari diri gue sendiri, gue sama pak Salman dari tiga tahun lalu, terus Aila datang dan dia rebut Salman gitu aja. Gue kalah Han, dia milih orang lain."

Raisa terduduk di lantai, tangisannya pecah. Melihat itu, Hana menghampiri Raisa dan memeluknya.

"Gue tahu Sa, lo udah berjuang dan Salman nggak pernah lihat kehadiran lo. Berarti dia emang bukan takdir lo, jangan sakitin diri lo sejauh itu cuman buat cowok Sa, jangan jadi orang bodoh hanya demi cowok yang sama sekali gak pernah lihat kehadiran lo di hidupnya."

Raisa terisak. "Gue harus gimana Han? Gue suka banget sama Salman, kurangnya gue apa sih Han? Apa karena gue gak pake kerudung panjang? Gamis panjang? Pake cadar?"

"Lo cantik dengan versi lo sendiri Sa, jangan banding-bandingin diri sama orang lain, karena kalian beda. Pak Salman emang milih orang lain, tapi bukan karena lo gak berhak. Mungkin tuhan tahu, kalau sebenarnya lo yang gak berhak milikin Salman. Lo terlalu berharga jika harus sama Salman."

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang