E N D : Atas Nama Cinta🦋

27.7K 1.8K 208
                                    

Selamat datang lagi di ANC!

"Kisah ini ditutup dengan senyuman bahagia. Bahwa cinta Tuan Putri berlabuh kepada Pangeran nya."

*Aila: Atas Nama Cinta

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Shafira Putri Humaira, yang masih kerap di panggil Aila, merupakan sosok perempuan hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafira Putri Humaira, yang masih kerap di panggil Aila, merupakan sosok perempuan hebat. Melewati semua ujian hidup yang begitu menyakitkan, namun hatinya tak pernah sedikitpun memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Sebab bagaimana pun ujiannya, jika Allah yang diandalkan, maka semuanya akan terasa lebih ringan. Jika hati sudah pasrah pada takdirnya, berserah bahwa Allah lah yang paling tahu akan seperti apa kedepannya.

Seperti Aila, selama 20 tahun hidupnya penuh dengan penderitaan. Namun, Allah membalasnya dengan mengahdirkan sosok Dihya Hamza yang kini menemani dirinya. Sosok pemuda seusianya yang dengan berani mengemban tugas besar. Dia mengucap ijab qobul dengan penuh keyakinan, bahwa atas bantuan Allah dia akan bisa membahagiakan Aila.

"Mikirin apa sih sampai salam aku gak di jawab?" tanya Dihya duduk di samping Aila.

Aila menoleh, dan tersadar bahwa dirinya melamun. "Maaf, aku gak denger kamu pulang."

Tangannya terulur mencium tangan Dihya, dan dengan cepat laki-laki itu mengecup dahi istrinya.

"Kenapa melamun, hm?" tanya Dihya merebahkan kepalanya di paha Aila.

Aila memainkan rambut Dihya. "Enggak, cuman tadi flashback aja. Tentang semua yang aku lalui hingga berakhir sama kamu."

"Jangan terlalu dipikirkan, itu sudah berlalu. Lagian ada yang lebih harus kamu pikirkan," kata Dihya mengecup tangan Aila berkali-kali.

Perempuan itu menatap suaminya bingung. "Apa? Apa yang lebih harus aku pikirkan?"

Dengan gerakan cepat Dihya mensejajarkan wajahnya dengan perut Aila. Tangan laki-laki itu mengusap perut rata Aila, dengan melantunkan sholawat.

Tubuh Aila menegang, karena perbuatan Dihya yang tiba-tiba itu membuatnya kaget.

"Kapan ya mereka datang? Aku ingin melihat perut kamu membesar. Aku juga mau kamu minta yang aneh-aneh sama aku, terus aku mau lihat kamu yang semakin cantik setiap harinya. Apalagi dengan kehadiran mereka. Aku rasa, kamu lebih harus memikirkan itu."

Mata Aila tiba-tiba berubah menjadi berkaca-kaca, terharu dengan ucapan Dihya. "Kamu mau punya seorang di antara kita?"

Dihya mengangguk, menenggelamkan wajahnya di perut Aila. "Tentu. Bagaimanapun, mereka akan menjadi pelengkap dalam rumah tangga kita."

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang