07: Keputusan 🦋

23.1K 2.5K 2
                                    


Alahkah baiknya dua mata yang di berikan Allah tidak menjadikanmu menatap orang lain dengan sebelah mata, karena itu sebuah kecacatan yang di sengaja.

Aila: Atas Nama Cinta

Selamat datang lagi di ANC!
Ambil baiknya aja, buruknya buang jauh-jauh!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aila termenung di taman biasa dia menyendiri. Dia duduk di kursi yang telah di sediakan. Matanya menatap pepohonan yang tidak terlalu besar di depan sana.

Suara dering handphone menyadarkan lamunannya. Nama seseorang yang kini sangat jarang menghubunginya tertera di sana.

Anjani. Dia menghubungi Aila dengan video call.

"Assalamu'alaikum bestie gue! Ahh kangen sama lo, udah lama banget sih kita gak ngobrol-ngobrol gini. Gimana kabar Lo?"

Aila terkekeh, belum menjawab saja Anjani sudah nyerocos duluan. "Waalaikumsalam, Alhamdulillah aku baik. Kamu?"

"Keliatannya gimana?"

"Kurusan, mata hitam, pipi nya udah gak secubby dulu. Terus makin cerewet aja," jawab Aila membuat Anjani cemberut. Dengan reflek Aila tertawa melihat raut wajah sahabatnya itu.

"Gitu amat jadi temen. Ohh iya, udah jam 11 tapi Lo masih keluyuran di luar aja? Ada masalah pasti ya? Ngaku Lo? Masalah apa? Cerita sama gue sini,"

Aila tersenyum, bukannya risih ditimpa banyak pertanyaan seperti itu tapi dirinya senang. Setidaknya dia masih memiliki makhluk yang peduli kepadanya.

"Enggak ada kok An, aku cuman gak bisa tidur aja. Ini lagi cari angin segar,"

"Lo gak bisa kibulin gue La. Keliatan banget tuh mata lo lagi nyembunyiin masalah. Inget la, kita temenan udah lebih dari dua tahun. Gue tau gimana ekspresi lo ketika punya masalah,"

Raut wajah Anjani begitu serius, dia tidak ingin melihat Aila sahabatnya mendapat masalah.

Aila menunduk, "sebenernya besok aku di tugaskan ke Jakarta An. Aku gak tau aku bisa atau engga, tapi aku takut An. Aku bener-bener takut kalau ada yang tahu aku balik ke Jakarta."

Anjani tampak terkejut. Aila menahan air matanya supaya tidak keluar, karena sudah menangis dia akan sulit untuk berhenti.

"Tapi lo udah tolak kan La?"

Aila mengangguk. "Iya aku udah tolak, tapi Bu Anye punya solusi. Tapi aku bingung An, aku bisa apa enggak."

"Hah Bu Anye siapa La?"

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang