Di Rumah Sakit
Sesampainya di rumah sakit, mereka pun segera masuk ke ruang bersalin tempat Anita melahirkan.
"Mommy, adeknya mana? Cewek atau cowok Mom?" tanya Vina yang begitu antusias saat bertemu Mommy nya yang masih terlihat lemas pasca melahirkan.
"Lagi dibersihkan sayang, adekmu cowok" jawab Anita sambil tersenyum.
"Selamat ya sayang, kamu wanita yang hebat" ucap Bobby sambil mencium kening istrinya.
"Terima kasih mas" jawab Anita sambil menggenggam tangan suaminya.
Walaupun istrinya melahirkan dengan cara sesar, namun bagi Bobby istrinya sudah berjuang mati-matian untuk melahirkan putra pertama mereka ke dunia.
"Permisi.. Ini anaknya sudah kami bersihkan, dan bisa langsung diberikan asi ya bu" ucap sang dokter sambil meletakkan bayi yang masih terlihat merah dan tampan itu disamping Anita.
Vina merasa sangat senang dan sampai melongo takjub ketika melihat adiknya. Adiknya benar-benar tampan mengikuti wajah ayah tirinya. Dia kemudian mengelus pipi adiknya yang masih merah itu.
"Apa asinya sudah keluar bu?" tanya dokternya lagi.
Anita menatap ke arah Vina. Vina yang mengerti arti tatapan Mommy nya pun lantas segera mengangguk sambil tersenyum.
"Sudah dok" jawab Anita.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya" dokter pun pergi meninggalkan ruangan itu.
"Sayang, tolong kamu susui adikmu dulu" pintah Anita pada Vina.
Vina mengangguk, dengan tangan yang sedikit gemetar ia mulai menggendong adiknya. Walaupun dia sudah pernah diajari cara menggendong dan menyusui bayi, namun ia masih tetap merasa canggung karena ini adalah pengalaman pertamanya menggendong bayi.
"Halo dedek, kamu tampan sekali sih" ucap Vina sambil mencium kening adiknya.
"Dad, tolong bantuin Vina ya. Dia pasti belum tau cara menyusui" pintah Anita.
Bobby mengangguk dan berjalan menuju Vina yang sedang duduk di sofa.
"Pakai bantal ini dulu nak" ucap Bobby sambil meletakkan bantal dipangkuan Vina.
Vina mencoba membuka pengait bra nya, tapi ia merasa kesulitan membukanya karena ia menggunakan satu tangan saja, tangan yang satunya ia gunakan untuk memegang adiknya. Dia merasa kasian pada adiknya yang mulutnya sudah terbuka karena sudah merasa haus.
"Sini biar Daddy bantu" ucap Bobby yang mengerti kesulitan anaknya.
"Emm.. Makasih Dad" jawab Vina agak gugup. Ia merasakan sedikit merinding saat tangan Daddy nya menyentuh punggungnya.
Vina sudah membuka bajunya ke atas hingga payudaranya yang masih tertutup bra terlihat. Dia bingung harus menutupinya dengan apa karena tidak ada selimut disini. Alhasil dia membiarkan saja. Dan Vina baru sadar jika ayah tirinya masih ada disini dengan mata yang tertuju pada payudaranya.
"Oeek.. Oeeek" Vina kaget mendengar adiknya menangis begitu keras.
"Cup cup.. Kamu haus ya sayang?" tanya Vina berusaha menenangkan adiknya. Ia sudah tak memikirkan rasa malunya karena ia sudah panik mendengar adiknya menangis. Kemudian ia menurunkan bra nya dan mulai mengarahkan putingnya pada adiknya yang kemudian langsung disedot oleh adiknya. Vina merasa geli karena baru pertama kali ia merasakan yang namanya menyusui.
"Mom, aku merasa seperti bermimpi" ucap Vina.
"Apa kamu menyesal melakukan ini sayang?" tanya Anita.
Vina langsung menggelengkan kepalanya.
"Dad" panggil Anita.
Bobby terlonjak kaget mendengar panggilan dari istrinya karena tadi ia sedang menatap payudara anaknya yang sungguh menggugah birahinya. Apalagi ditambah sudah 8 bulan ia tidak berhubungan badan dengan istrinya.
"Iya, ada apa sayang?" jawab Bobby sambil berjalan menghampiri Anita.
"Aku ingin tidur dulu. Nanti kalau anak kita sudah selesai menyusu, Daddy bantuin Vina lagi ya" ucap Anita.
"Iya sayang" ucap Bobby sambil menyelimuti Anita sampai batas dada dan mencium keningnya. Sedangkan Anita sudah memejamkan matanya. Mungkin ia merasa lelah dan karena efek dari obat yang ia minum pasca melahirkan sehingga membuat dirinya merasa mengantuk.
Sekitar 10 menit menyusui sepertinya sang adik sudah mulai kenyang.
"Dad, si adek kayanya udah kenyang nih" ucap Vina agak malu.
Vina memasuki jari kelingkingnya ke dalam mulut adiknya kemudian melepaskan putingnya dengan pelan dari mulut adiknya. Bobby pun mengangguk dan segera menghampiri Vina.
"Biar Daddy yang tidurkan adiknya di keranjang bayi" ucap Bobby sambil mengangkat anaknya dari pangkuan Vina. Bobby melakukannya dengan penuh perjuangan, apalagi ditambah ia melihat salah satu payudara Vina mengeluarkan asi dari putingnya. Bobby benar-benar dibuat gagal fokus. Jika boleh, rasanya ingin sekali dia mencicipi asinya juga.
Vina segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi yang berada di kamar rawat Mommy nya. Ini benar-benar gila, Daddy nya sudah melihat payudaranya secara langsung dan Vina pun melihat jika pandangan Bobby selalu tertuju ke arah dadanya. Sekarang Vina mulai merasa canggung jika sedang berdekatan dengan Daddy nya lagi.
BERSAMBUNG
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Wasiat Sang Mommy
Teen FictionHarap Bijak Dalam Memilih Bacaan..!! Cerita Ini Mengandung Adegan Dewasa..!! ⛔+21