PART 31

4.4K 43 0
                                    

Pukul 01.00 WIB Bobby terbangun dari tidurnya, kemudian ia kepikiran dengan Vina. Bobby yang takut terjadi sesuatu dengan Vina, lantas berjalan menuju kamar Vina yang berada di sebelah kamarnya.

Bobby membuka pintu yang tidak dikunci oleh Vina dan masuk dengan pelan. Kondisi kamar Vina tampak remang-remang karena Rudy tidur disini. Jadi Vina memilih untuk mematikan lampu kamarnya supaya Rudy bisa tidur dengan nyenyak.

Bobby menyalakan lampunya sehingga kamar itu menjadi terang benderang. Kini ia bisa melihat Vina yang sedang tidur dengan posisi meringkuk. Bobby segera menghampiri Vina.

"Vina, kau terlihat sangat cantik dan polos walaupun kau sedang tertidur pulas. Setiap hari aku melihat perubahan dan perkembangan yang ada dalam diri kamu. Dulu saat pertama kali aku melihatmu kau masih anak-anak, sekarang kau telah tumbuh menjadi seorang gadis yang dewasa dan tentu saja semakin cantik. Bagaimana aku tidak memiliki perasaan kepadamu Vina? Apakah aku salah kalau aku jatuh cinta kepadamu? Apalagi ditambah kita ini tidak ada hubungan darah" batin Bobby sambil memperhatikan wajah Vina.

Bobby duduk dipinggir ranjang dan tangannya hendak menyingkirkan rambut Vina yang menutupi wajahnya.

Bobby tersentak kaget saat tangannya tidak sengaja menyentuh kening Vina yang terasa panas.

"Apa Vina sedang sakit?" batin Bobby yang mulai khawatir.

"Sayang bangun" panggil Bobby sambil mengelus wajah Vina. Vina tampak terbangun dan mulai membuka matanya perlahan.

"Kamu sakit nak? Ini badan kamu panas loh" tanya Bobby kepada Vina.

"Ssstt pusing Dad" lirih Vina sambil memposisikan dirinya tidur menyamping.

"Daddy ambilin kompres dan obatnya dulu ya" ucap Bobby sembari berjalan cepat keluar kamar.

Tak sampai 10 menit, Bobby kembali ke kamar lagi dengan membawa baskom yang berisi air dingin dan juga nampan yang berisi obat beserta air putih.

Bobby meletakkan semua itu diatas ranjang.

"Kamu kenapa bisa sampai sakit gini sih? Pasti gara-gara kamu nangis semaleman kan?" tanya Bobby sambil memeras handuk kecil yang sudah dibasahi ke air dingin, kemudian Bobby meletakkannya di kening Vina.

"Sekarang kamu minum obatnya dulu ya" ucap Bobby dengan lembut. Vina mengangguk pelan.

Bobby segera mengambilkan 1 tablet obat dan juga minumnya. Lalu Bobby membantu Vina untuk bangun agar Vina bisa memasukkan obatnya ke dalam mulut dan meminum air putih.

"Udah ditelan obatnya sayang?" tanya Bobby. Vina mengangguk lalu merebahkan tubuhnya kembali karena kepalanya masih sangat pusing.

Apa ini efek karena dia tidur terlalu malam dan menangis terus semalaman sehingga kepalanya menjadi pusing.

Bobby meletakkan kompresnya lagi di kening Vina.

"Sekarang kamu tidur lagi ya, biar Daddy yang menjagamu disini" ucap Bobby sambil menyenderkan tubuhnya di papan ranjang.

Vina segera menutup matanya kembali, semoga saja ketika bangun besok ia sudah sembuh.

Bobby tersenyum tipis saat melihat mata Vina sudah terpejam. Ia pun memijat kepala Vina agar rasa sakit di kepalanya bisa berkurang.

Sudah 20 menit Bobby memijat kepala Vina, kini matanya sudah tampak sayu karena ia sudah merasa ngantuk. Bobby melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 3 pagi, lantas ia pun merebahkan tubuhnya.

"Di dingiiin" ucap Vina lirih dengan tubuh yang meringkuk karena menggigil. Bobby yang baru saja hendak tidur melihat Vina kedinginan akhirnya mematikan AC nya dan membetulkan selimut Vina hingga ke leher.

Bobby kembali berbaring disebelah Vina. Tanpa ragu sedikitpun ia meletakkan kepala Vina di dada bidangnya. Tanpa diarahin, spontan tangan Vina memeluk perut Bobby dan kakinya juga membelit kaki Bobby.

"Dulu waktu kamu kecil, kamu juga sering memelukku seperti ini. Tapi kenapa sekarang rasanya berbeda saat kamu memelukku?" batin Bobby sambil memeluk erat pinggang Vina. Bobby yakin pasti Vina sudah merasa hangat akibat pelukan ini.

"Semoga besok kamu udah sehat ya sayang"

Bobby merasa malam ini adalah malam yang paling membahagiakan karena ia bisa dekat lagi dengan Vina. Ia juga merasa bahagia karena bisa memeluk seorang wanita lagi dalam tidurnya.

***

Vina tengah berjibaku dengan berbagai macam bahan masakan di dapur untuk memasak menu sarapan mereka.

Saat ini kondisi Vina sudah mendingan, kepalanya juga sudah tidak merasakan pusing lagi.

Vina sedang memotong sayuran, tetapi pikirannya melayang karena teringat dengan kejadian tadi pagi. Vina kaget ketika bangun ia sudah berada dalam dekapan Bobby, apalagi menurut Vina posisinya begitu intim.

Bahkan Vina sempat tak ingin bangun dalam beberapa menit karena ia merasa malu kepada Bobby walaupun Bobby masih sedang tertidur pulas. Tapi dengan keberaniannya, akhirnya ia pun melepaskan dirinya dari dekapan Bobby.

Sampai saat ini Bobby masih tertidur di kamarnya Vina dengan Rudy yang tertidur kembali setelah selesai disusui oleh Vina.

BERSAMBUNG

                                    ****

Wasiat Sang MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang