PART 55

2.3K 21 2
                                    

Bobby melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Bobby segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena ia takut Vina menunggunya terlalu lama di kampus.

Saat sudah tiba di kampus, Vina langsung masuk ke dalam mobil.

"Gimana sayang kuliahnya hari ini? Apa ada hal yang menyenangkan?" tanya Bobby sambil mencium pipi istrinya.

"Seperti biasanya Dad" jawab Vina.

Vina kemudian mengalungkan tangannya ke leher Bobby.

"Cium lagi dong Dad" ucap Vina dengan manja.

Bobby hanya terkekeh melihat sikap istrinya yang manja itu, ia lalu mencium bibir Vina dan melumatnya hingga 15 menit.

"Kamu minta dibelikan apa nih yank sebelum kita pulang?" tanya Bobby sambil memasang seatbelt.

"Emm Vina pengen es krim aja Dad. Kita beli di minimarket ya" jawab Vina.

"Oke siap baby. Sebelumnya pasang seatbelt nya dulu baru kita pergi beli es krim" ucap Bobby sembari memasangkan sabuk pengamannya Vina.

"Oh iya Dad, nanti malam Vina dateng ke acaranya Tante Erika ya. Soalnya Vina diundang kesana sekalian nemenin Sarah juga. Boleh kan Dad?" tanya Vina.

"Kamu diundang dengan Erika?" tanya Bobby yang matanya masih fokus ke jalan raya.

"Bukan Tante Erika yang ngundang, tapi Gita yang ngundang tadi waktu di kampus" ucap Vina.

"Sebenarnya Daddy juga diundang dengan Erika, tapi Daddy berniat gak dateng. Soalnya Daddy gak mau ninggalin kamu sama Rudy sendirian di rumah" ucap Bobby.

"Kalo gitu ya bagus dong Dad kita bisa pergi bareng" jawab Vina dengan ekspresi senang.

"Kita gak akan dateng kesana, kita di rumah aja" tutur Bobby.

Vina langsung mendesah kecewa saat mendengar ucapan Bobby. Tiba-tiba saja matanya berkaca-kaca. Ia menatap Bobby dengan raut kecewa.

"Hiks tapi aku pengen dateng Dad. Katanya Daddy bakal nurutin semua keinginanku? Daddy bohong!" tangis Vina.

Bobby yang melihat istrinya tiba-tiba menangis pun jadi bingung sendiri. Mungkin karena efek hamil sehingga istrinya ini jadi sensitif. Bobby kemudian memeluk Vina.

"Oke nanti malam kita pergi bareng kesana. Tapi jangan bawa Rudy ya, kita titipkan aja Rudy ke rumah Mamah" ucap Bobby.

Vina langsung mengangguk dan menyeka air matanya. Kemudian ia pun mencium pipi suaminya berkali-kali.

***

Malam Hari

Vina tampak tengah bersiap di dalam kamar bersama Bobby. Suaminya itu daritadi terus saja memeluk Vina dari belakang sehingga membuat Vina menjadi susah bergerak.

"Dad, awas dulu ih! Aku mau sisiran!" omel Vina yang kesal pada suaminya.

"Sini biar Daddy aja yang sisirin" ucap Bobby yang mengambil sisir dari tangan Vina lalu memangku Vina di pahanya.

"Yank, sebenarnya ada yang pengen Daddy omongin ke kamu" ucap Bobby disela-sela menyisirnya.

"Mau ngomong soal apa Dad?" tanya Vina.

"Ini soal sahabat kamu si Gita"

Mendengar nama Gita, Vina langsung menatap ke arah Bobby.

"Memangnya si Gita kenapa Dad?" tanya Vina yang penasaran.

"Sebenarnya Gita itu suka sama kamu" ucap Bobby.

Sontak saja mata Vina langsung terbelalak kaget mendengar penuturan suaminya.

"Daddy jangan ngarang deh! Dia itukan perempuan Dad sama kaya aku, masa iya dia suka sama aku? Aku gak suka ya bercandanya Daddy kaya gini" jawab Vina yang tidak percaya ucapan suaminya.

"Sayang, Daddy gak bercanda tau. Tadi sore Daddy dengar sendiri perbincangan ayahnya Gita dengan Erika di kantor. Haris sendiri yang bilang bahwa anaknya itu memang seorang lesbi" jelas Bobby.

"Itu gak mungkin Dad. Selama ini perilaku dia perasaan normal normal aja deh gak ada yang aneh" jawab Vina masih membantah.

"Jadi kamu gak percaya?" tanya Bobby.

Vina menggeleng cepat. Vina masih beranggapan tidak mungkin Gita itu seorang lesbian. Ia tidak akan percaya sebelum ia melihatnya secara langsung.

"Oke nanti Daddy akan buktikan ke kamu kalo Gita itu lesbi" ucap Bobby.

Di Tempat Acara

Vina dan juga Bobby baru saja tiba di acara tersebut.

"Ayo Dari kita kesana. Itu disana ada Sarah sama Vino juga tuh" ajak Vina yang tidak sabaran seraya menarik tangan suaminya.

"Sabar dulu sayang. Kita harus temui pemilik acaranya dulu" ucap Bobby.

"Iya itukan bisa nanti Dad" rengek Vina.

"Saraaah" panggil Vina.

"Eh lu Vin? Baru nyampe?" tanya Sarah yang membawa segelas minuman berwarna merah.

"Nih gue bawain lu minum" ucap Sarah memberikan segelas minuman yang dibawanya kepada Vina.

"Jangan diminum! Kamu kan lagi hamil sayang. Jadi gak boleh makan dan minum sembarangan" tegas Bobby.

"Maaf ya Om saya gak tau" ucap Sarah yang merasa bersalah lalu ia meletakkan kembali gelas itu di meja.

"Iya gapapa" jawab Bobby.

"Kamu diundang kesini juga? Kok kamu dateng?" tanya Vina pada Vino.

"Ya aku cuma pengen nemenin pacarku doang. Emangnya gak boleh?" ucap Vino.

"Ya boleh aja sih" jawab Vina.

Mereka kemudian duduk di meja bulat lalu mereka tampak ngobrol ngalur kidul.

"Eh Sar, coba deh lu liat ke meja sana. Wanita itu daritadi ngeliatin kita terus gak sih? Atau cuma perasaan gue doang?" tanya Vina sambil menunjuk ke arah meja yang berada dipojok belakang.

Disana terdapat wanita misterius. Bagaimana tidak misterius? Di tempat pesta seperti ini dia malah menggunakan baju yang tertutup dan juga memakai masker.

"Lu bener Vin. Kira-kira dia siapa ya?" jawab Sarah yang mulai penasaran.

"Hey, kalian udah lama disini?" tanya Erika yang datang bersama suaminya dan juga Gita.

"Baru juga 10 menitan" jawab Bobby.

"Kenapa kau malah duduk disini Bob? Ayo ikut aku" ajak Brandon suaminya Erika.

"Tapi aku harus menjaga istriku" ucap Bobby.

"Kau tenang aja Bob, istrimu aman kok. Lagi pula kan ada teman-temannya juga" jawab Brandon.

"Iya Dad, udah Daddy pergi aja sana" ucap Vina.

Bobby akhirnya terpaksa mengangguk. Ia pun tidak enak menolak ajakan sang pemilik acara. Bobby, Brandon dan juga Erika pun pergi dari sana.

"Kalian mau makan apa? Biar gue ambilkan ya" Gita menawarkan diri.

"Gak usah Git, kita bisa ambil sendiri. Lu duduk aja" ucap Vina.

Vina lalu teringat dengan perkataan Bobby tadi jika Gita punya perilaku menyimpang. Namun melihat sikap ramahnya membuat Vina sulit percaya jika Gita punya kelainan.

Sarah tiba-tiba ingin buang air dan minta ditemenin dengan Vino. Mereka lalu pergi ke toilet sebentar meninggalkan Vina dan juga Gita.

“Vin, gue mau ke kakak gue bentar ya. Lu gapapa kan gue tinggal dulu?” tanya Gita sambil memegang tangan Vina diatas meja. Vina yang kaget pun langsung refleks melepaskan pegangan Gita.

BERSAMBUNG

                                     ****

Wasiat Sang MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang