"Ekheeem.. Kayanya kalian lagi happy banget nih. By the way, ada yang mau gak ya?" suara seseorang membuat mereka yang masih bersenda gurau langsung menoleh ke arahnya. Ternyata itu suara Sekar yang sedang menenteng beberapa bungkus makanan cepat saji.
"Eh tante, tau aja kalo kita belom makan" ucap Vina kegirangan ketika mengetahui logo di bungkus tersebut adalah makanan favoritnya.
"Aduh maaf tante kalo kita jadi ngerepotin" ucap Sarah.
"Kalian makan dulu gih" Bobby membagikan makanan itu kepada Vina dan juga ketiga sahabatnya.
"Daddy gak makan?" tanya Vina sambil membuka box makanannya.
"Gak sayang, Daddy masih kenyang. Kamu aja gih yang makan" tolak Bobby.
"Daddy boong kan? Ayo makan bareng Vina aja Dad. Lagian Vina gak bakalan abis nih" Vina mengajak Daddy nya makan bareng.
"Kamu juga harus makan Dad, dari siang tadi kamu belom ada makan kan?" ucap Anita pada suaminya.
Bobby pun hanya bisa mengangguk pasrah, kemudian ia menghampiri Vina mengambil sendok dan mereka pun makan saling bersuapan.
"Woy Ta, ngapain lu bengong bae? Buruan makan!!" ucap Lena setengah sewot ketika melihat Gita yang tampak bengong.
"Eh, lu liat deh noh" bisik Gita sambil menunjuk ke arah Vina yang lagi suapan dengan Daddy nya.
"Yaelah, itu wajar kali Ta namanya juga bokap dengan anaknya. Aneh deh lu!" jawab Lena yang sedikit heran. Kemudian ia pun melanjutkan makannya kembali.
"Iish lu gak tau sih Len!!" batin Gita sambil memasang wajah kesal.
"Oh iya Mom, kata dokter Mommy kapan pulang?" tanya Vina pada sang Mommy disela-sela makannya.
"Ini bentar lagi kalo Daddy udah selesai ngurusin administrasinya kita boleh langsung pulang sayang" jawab Anita sambil tersenyum.
"Abis selesai makan nanti Daddy langsung urus administrasinya biar kita bisa cepat pulang ya" sambung Bobby.
Setelah Bobby menyelesaikan pembayaran administrasi, akhirnya keluarga Rusdiantoro pun bisa segera pulang ke rumah. Mereka semua langsung bersiap-siap membereskan segala peralatan yang mereka bawa sebelumnya selama Anita dirawat di rumah sakit.
"Akhirnya kita bisa pulang juga ya Mom" ucap Vina senang sambil mendorong kursi roda Mommy nya menuju basement tempat dimana mobil mereka terparkir.
Sesampainya di rumah, mereka pun segera masuk ke dalam.
"Om, tan.. Kita mau pamit pulang ya" Sarah mewakili kedua temannya pun berpamitan pada Anita dan juga Bobby.
"Loh, kok cepet banget sih kalian udah mau pulang? Kan kita baru aja nyampe rumah" ucap Anita.
"Iya nih, emangnya kalian gak mau duduk dulu atau minum dulu gitu? Biar om bilang ke bibi buatin kalian minum" sambung Bobby.
"Gak usah om, gak usah repot-repot. Lain kali kita main kesini lagi kok. Kan kita udah janji tadi, ya gak guys?" jawab Lena.
"Yaudah deh kalo kalian pengen pulang, hati-hati dijalan ya. Jangan lupa maen kesini lagi"
Lena, Sarah dan Gita pun berpamitan sambil menyalami tangan orangtuanya Vina.
***
Subuh Hari
"Vina sayaang..." suara panggilan seseorang berhasil membangunkan Vina dari tidurnya. Vina tampak menggeliat terlebih dahulu sebelum akhirnya ia membuka matanya.
"Emm.. Ternyata baru jam 3 pagi. Pasti Rudy kelaparan lagi nih" ucap Vina saat melirik ke arah jam dinding dan beranjak dari ranjangnya menuju pintu kamar kemudian membukakannya.
"Ada apa Dad? Adek laper lagi ya?" tanya Vina saat melihat Daddy nya sedang menggendong adiknya.
"Iya nih, sepertinya adekmu laper deh nak" jawab Bobby sambil memberikan adiknya kepada Vina untuk disusui.
Vina pun langsung mengambil alih menggendong Rudy, lantas Bobby pun juga ikut berjalan masuk ke dalam kamar Vina.
"Mommy mana Dad?" tanya Vina yang mulai menyusui adiknya di sofa. Tapi kali ini Vina tak merasa malu pada Daddy nya karena ia telah menutupi payudaranya menggunakan selimut.
"Mommy masih tidur tuh di kamar" jawab Bobby sambil duduk di sofa kecil sebelah Vina.
"Sayang, Daddy pengen ngucapin terima kasih ya sama kamu nak. Karena kamu udah mau bersedia gantiin Mommy untuk menyusui adikmu sampe dia sehat seperti sekarang" sambung Bobby.
"Sama-sama Dad, Vina juga senang kok bisa merawat dan liat adek tumbuh makin sehat tiap harinya" ucap Vina tersenyum sambil mengelus rambut tipis adiknya.
BERSAMBUNG
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Wasiat Sang Mommy
Teen FictionHarap Bijak Dalam Memilih Bacaan..!! Cerita Ini Mengandung Adegan Dewasa..!! ⛔+21