Malam ini, sesuai dengan apa yang marsha iyakan di telpon. Kini ia berada di rumah ashel. Menemani temannya yang sedang uring-uringan hanya karena seorang gadis yang baru di kenalinya.
"Lo gila shel? lo galauin orang yang baru dua kali lo temuin? Hei, lo kenapa sih?" tanya marsha.
"Gue juga gatau marsha! Gue juga ngerasa aneh, padahal gue sama dia baru ketemu dua kali, kenapa rasanya gue tuh gamau jauh dari dia? Gak bisa kalo gak sama dia" ucap ashel.
"Stress lo shel, stress" geram marsha mengacak rambutnya.
"Tau deh! ayo ke club, mau nyari mangsa gue" kesal ashel.
"Gue lebih setuju ini. Pokonya malem ini lo bebas mau main sama berapa orang, berapa sugar baby. Nanti gue cariin disana" ucap marsha.
•••
"Lagi" pinta adel ada pelayan minuman itu.
"Gila lo rev? udah 3 botol masih nambah lagi? Lo besok sekolah" tegur seorang pelayan itu yang bernama Gita. Adel sudah biasa ke tempat club seperti ini. Apalagi tempat ini langganan nya. Namun adel kesini hanya untuk sekedar minum saja, tak lebih dari itu.
"Brisik lo git, gue bayar tenang aja" ucap adel sambil mengadahkan gelasnya ada Gita.
"Gue tau lo pasti bayar, tapi gak gini juga rev. Lo masih sekolah, nanti yang ada lo besok kaga sekolah, mau?" tanya Gita.
"Bodo amat! Buruan tuangin lagi" pinta adel. Mau tak mau Gita pun kembali menuangkan minuman itu pada gelas adel.
"Lo kenapa sih rev? Ada masalah? Cerita lah sama gue" ucap Gita.
"Banyak masalah gue, tapi yang bikin gue pusing sekarang tuh, tambah lagi" pinta adel dan Gita kembali menuangkan minumannya.
"Sekarang gue lagi pusing. Gue abis beli rumah, eh si goblok kemahalan. Alhasil duit gue abis dah, sisa 10 juta doang. Daripada pusing mikirin duit yang ga cukup, mending gue abisin disini" ucap adel sambil meneguk minumannya.
"Terus kalo duitnya lo abisin sekarang, nanti lo gimana?" tanya Gita.
"Ngerampok bank" jawab adel asal kemudian tertawa.
Gita hanya menggeleng melihat tingkah anak muda di hadapannya ini.
"Gue kesana dulu, nih minumannya gue taro sini" pamit Gita kemudian pergi.
"Gue harus terima tawaran tante-tante itu" racau adel.
Ashel dan marsha memasuki club. Baru saja mereka masuk, sudah banyak sorot mata yang tertuju pada keduanya. Apalagi mata para pemuda laki-laki di club itu.
"Baru masuk, udah banyak banget yang haus" ucap marsha.
"Sayangnya gue gak suka laki-laki" jawab ashel menatap marsha malas.
"Lo pikir gue suka?" tanya marsha.
Merekapun berjalan masuk. Namun, saat berjalan menuju tempat minuman, tak sengaja mata ashel melihat sosok gadis tampan dengan kemeja putih yang di gulung setengah lengan. Ya, gadis itu adalah adel.
Adel memakai celana panjang hitam, kemeja putih yang di gulung setengah lengan, juga rambut yang di ikat asal. Menambah kesan tersendiri baginya. Cantik, tampan, keren, cool, semua ada dalam dirinya.
"Marsha, kayanya ini hari keberuntungan gue" ucap ashel.
"Maksudnya?" tanya marsha bingung.
Tanpa menjawab, ashel langsung menarik tangan marsha menuju sofa dimana tempat adel duduk seorang diri.
"Hai, gadis manis" sapa ashel yang langsung duduk di samping adel. Sedangkan marsha duduk di meja depan mereka.
"Ashel?" tanya adel yang sedikit demi sedikit sadar dengan kehadiran orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
General FictionGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...