Ashel terbangun dari tidurnya. Ia menoleh ke samping ke arah adel yang juga tertidur kelelahan.
Ashel mengusap rambut adel, mengesampingkan poni adel yang menghalangi wajah gadis itu.
"siapa orang yang berani kasih kamu obat perangsang" gumam ashel.
Flashback on
Ashel baru saja keluar dari kamar mandi. Waktu menunjukkan pukul 4 lebih 45 sore. Masih ada sekita 15 menit untuk dirinya bersiap sebelum adel datang.
Brak!
Ashel menoleh ke arah pintu yang di buka secara kasar oleh adel. Ia sedikit terkejut, pasalnya adel langsung menghampirinya.
"Kamu kenapa sayang? kok mata nya merah sih?" tanya ashel, namun adel tak menjawab. Ia malah memperhatikan wajah ashel yang sangat cantik, dengan rambut yang masih basah.
"aku gak kuat" ucap adel memegang kedua bahu ashel.
"gakuat? gakuat ap-mphhhh"
Ucapan ashel terpotong saat tiba-tiba adel menyambar bibirnya. Adel tak melepaskan ciuman itu, dan ia makin memperdalamnya.
Adel mendorong tubuh ashel, hingga ashel terbaring di kasurnya. Tak lama ciuman itu dihentikan oleh ashel. Ia menatap Adel bingung.
"Aku baru mandi del," ucap ashel.
Adel tak peduli. ia malah menyelusup mencium leher ashel, yang membuat ashel kegelian.
enghhhh adeellllhhh
Adel memberikan beberapa ciuman di leher ashel. Nafsunya sudah tak bisa tertahan lagi.
Ashel meremas selimutnya. Permainan Adel di lehernya, benar-benar sangat luar biasa. Ashel baru tau jika Adel sejago ini.
"c-cukup del.. s-stoppp ahhh" desah ashel.
Adel berhenti. Ia memandangi wajah cantik ashel saat ini.
"aku jarang minta duluan sama kamu, aku mau lakuin itu sekarang" ucap Adel dengan nafas terengah-engah.
"kamu gak biasanya kaya gini, kamu kenapa?" tanya ashel.
"kamu mau?" tanya adel.
Ashel benar-benar bingung. Ia menatap manik mata adel, mata memerah seperti orang yang telah meminum...
"kamu dirangsang?" tanya ashel melotot.
Adel tak menjawab. Ia malah kembali mencium bibir ashel.
Adel melumat bibir atas ashel, seperti bayi yang kelaparan. Disatu sisi ashel senang, tapi disisi lain, ia kesal pada seseorang yang sudah berani memberi obat perangsang pada kekasih mudanya itu.
Ashel membalas ciuman adel, ia tak kalah dalam ciumannya. Mereka saling bertukar saliva. Kecupan tiap kecupan memenuhi kamar besar bernuansa putih itu.
Tangan Adel tak tinggal diam. Ia menarik tali handuk, hingga handuk itu terlepas. Tangannya menjelajahi perut putih mulus milik ashel. Adel mengelusnya dengan sangat lembut.
Ashel melepaskan ciumannya. Ia benar-benar dibuat kewalahan oleh adel saat ini. Ashel menjambak rambut belakang adel, ketika ciuman adel sudah turun.
te-terushhhh deeelllhhh
Flashback off
Ashel mengecup kening adel cukup lama, ia pun mengambil kembali handuknya dan memakainya. Ashel harus mandi untuk ketiga kalinya hari ini.
•••
Kathrin merasa pegal di lengannya, karena Marsha cukup lama tertidur setelah mereka bermain. Kathrin mengecup kening kekasihnya cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
Fiksi UmumGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...