Beberapa hari berlalu, semenjak kejadian itu, ashel seperti tak ada gairah hidup. Hidupnya terasa hampa tanpa adanya adel di sampingnya.
"Shel, ayolah. Seminggu ini lo murung terus. Makan aja sedikit, udahlah shel" ucap msrsha.
"ga nafsu gue sha" balas ashel mendorong piring yang marsha simpan di dekatnya.
"mau sampe kapan lo kaya gini?" tanya marsha.
"sampe adel mau maafin gue" jawab ashel.
"Shel, lo ga sepenuhnya salah-"
"Dimata adel gue itu sangat amat salah sha!!" tegas ashel sedikit membentak.
"bahkan adel kembaliin semua yang udah gue kasih ke dia! dia juga keluar dari sekolah gue! apa gunanya gue sekarang? gue masih berharap dia mau maafin gue walaupun kecil kemungkinan itu terjadi!" bentaknya.
"semua udah terjadi shel, gue gatau harus dengan cara apalagi bantu lo. Tapi gue gabisa" ucap marsha.
"gue pengen sendiri sha" ucap ashel.
"oke, gue bakal tinggalin lo dulu buat sementara" ucap marsha kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan ashel.
"tolong atur tiket penerbangan gue ke Amerika, gue mau kesana" ucap ashel yang membuat langkah marsha terhenti.
"Maksud-"
"jangan bantah sha, lakuin" suruh ashel yang akhirnya membuat marsha mengangguk lalu pergi.
"mungkin dengan jauhnya aku dari kamu, kamu bisa melupakan masalah ini walaupun aku juga harus kamu lupakan" gumam ashel.
•••
Adel membereskan barang-barangnya. Rumahnya sudah rapih dengan barang-barang yang sebagian sudah ditutup oleh kain putih. Kini, adel tengah merapihkan halaman rumahnya. Ia akan pindah dari sini untuk melupakan semuanya.
"Del" panggil seseorang yang membuat aktivitas adel terhenti.
Adel sangat mengenali suara itu. Ia memejamkan matanya sejenak, berusaha tak peduli dengan asal suara tersebut.
"gue tau lo denger gue, tolong del, biarin gue jelasin semuanya" ucap kathrin.
"Gada gunanya lo jelasin ke gue, semuanya udah terjadi. Lebih baik lo pergi dari sini, gue males liat muka pembohong" ucap adel tanpa mengalihkan pandangannya.
"lo boleh benci sama gue del, lo boleh musuhin gue dan ga anggap gue temen. Tapi gue ga akan pernah merasa tenang kalo gue belum jelasin semuanya ke lo. Tolonglah, gue tau lo ga se egois ini" ucap kathrin lagi.
"Gue bilang gue gak butuh penjelasan dari lo!" bentak adel yang kini membalikkan tubuhnya menghadap kathrin.
Ia melihat kathrin yang babak belur, dengan luka-luka di wajahnya.
"gue mohon" ucap kathrin seraya menyatukan kedua tangannya.
Kini keduanya duduk di taman belakang rumah adel. Adel masih rada engga untuk menatap wajah kathrin.
"jelasin" suruh adel.
"Gue gatau awal dari semua ini. Malam itu, gue gak sengaja baca chatan ka marsha sama ka ashel" ucap kathrin mulai menceritakan.
"Ka, apa maksudnya ini semua?"
"Maksudnya?"
"Rencana apa yang kamu sama ka ashel lakuin di belakang adel?"
"Kamu gak boleh buka chat aku sama ash-"
"Kenapa sih ka?"
"Kalo adel tau, adel bisa marah besar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
Fiksi UmumGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...