Chapter 33💀

6.7K 783 22
                                    

Adel memasuki lift bersama kathrin. Pulang sekolah ini, mereka berniat untuk mendatangi kantor kekasihnya.

Pintu lift terbuka, adel dan kathrin langsung berjalan begitu saja, karena beberapa orang disini juga sudah mengenal mereka berdua.

Tok Tok

"Masuk" suruh ashel dari dalam.

"Adel, kathrin" ucap ashel ketika mereka berdua memasuki ruangannya.

"Shel ini- loh? kalian ngapain kesini?" tanya marsha yang tiba-tiba datang dengan membawa dua gelas coffee.

"Sayang, perusahaan keluarga aku dijual sama papanya Revan, dan sekarang mereka ngilang gatau kemana" ucap adel.

"Duduk dulu" suruh ashel sambil menunjuk sofa.

Kini mereka berempat duduk di sofa ruangan itu.

"Ella kasih tau aku, kalo perusahaan anggara itu dijual. Udah pasti papanya Revan yang jual, soalnya mama ga mungkin jual harta warisan terakhir dari papa" jelas adel.

"Terus?" tanya ashel.

"Aku gatau keadaan mama, aku belum pulang. Aku gaberani pulang kerumah" jawab del melemah. Dirinya menunduk, teringat perkataan Cindy yang melarangnya untuk kembali datang kesana.

"Sayang, kamu udah diusir. Mama kamu udah ga anggap kamu sebagai anaknya lagi. Kamu masih peduliin dia?" tanya ashel.

"Kalo dia kenapa-napa? Gimana kalo semisal om pucho jahatin mama? aku takut" ucap adel.

"Mereka ga akan jahatin mama kamu, percaya sama aku" ucap ashel mengusap pipi adel.

Kathrin dan marsha hanya diam, mereka tidak mau ikut berbicara saat ini.

"andai lo tau, bukan Revan atau papa nya yang jahatin mama lo del, tapi pacar lo sendiri" batin kathrin.

Marsha memperhatikan kathrin yang sedang memperhatikan adel. Ia jadi khawatir suatu saat kathrin akan memberi tau itu kepada adel.

"kita jangan terlalu jauh ikut campur, atau semua bakal kena imbasnya" bisik marsha.

Kathrin hanya menghela nafasnya dengan berat.

"Kamu tenang aja ya, semuanya bakal baik-baik aja." jelas ashel seraya tersenyum pada adel.

•••

Di sebuah club, revan kini tengah duduk di sebuah sofa bersama tiga orang gadis sexy. Dirinya baru selesai menari-nari di tengah lampu disco.

"sayang... kamu ganteng deh, boleh aku minta uang kamu?" tanya wanita penggoda itu.

"kalo kamu main sama aku, aku bakal bayar kamu berapapun yang kamu minta sayang" jawab revan seraya mencolek dagu perempuan itu.

Ia mabuk malam ini. Disampingnya ada 3 wanita cantik yang menemaninya.

"terus aku?" tanya perempuan lain.

"kamu ya?" ucap revan seraya berfikir.

"kita main bareng mau? berempat?" tanya nya.

Ketiganya mengangguk. Jelas revan tersenyum melihat itu. Ia berdiri dari duduknya, 3 perempuan tadi memapah revan menuju salah satu kamar di tempat itu.

•••

Waktu menunjukkan pukul 2 malam. Adel terbangun dari tidurnya. Ia mencari keberadaan ashel, namun perempuan itu tak ada di sebelahnya.

Adel bangkit, melihat lampu kamar mandi yang menyala, namun sepertinya tak ada orang. Berarti ashel tidak sedang berada di kamar mandi. Ia pun berjalan keluar kamar.

call me mommy [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang