Ashel baru saja selesai berbicara di tengah para pemilik perusahaan, juga marsha dan azizi yang berada disamping kirinya.
"Baik, semoga perusahaan saya, bisa jauh lebih sukses dari sekarang. Terimakasih atas kehadiran tuan juga nyonya yang sudah rela meluangkan waktunya untuk datang ke acara ini. Sekian dari saya, Syera Ashelia Wijaya, terimakasih. Silahkan menikmati hidangannya" ucap ashel membungkuk kemudian turun dari panggung kecil itu.
Saat marsha hendak melangkah, tiba-tiba tangannya ditahan oleh azizi. Azizi yang mengenakan pakaian serba hitam itu, lebih mendominasi dirinya menjadi CEO keren, berbeda dengan marsha yang terlihat sangat cantik malam ini.
"Kamu cantik, marsha" ucap azizi seraya tersenyum.
"terimakasih azizi, kamu juga. Tapi bisa tolong lepaskan tangan nya?" Tanya marsha.
"For what? kamu gamau dansa disana bareng aku?" Tanya azizi.
"Kalo disuruh lepasin, ya lepas! bisa denger kan?" sarkas kathrin yang tiba-tiba datang menghampiri mereka, dan langsung melepas kasar tangan azizi dari tangan kekasihnya.
"Baby udah, mending kita kesana" ajak mersha.
"sekali lagi gue liat lo deketin pacar gue, gue hajar lo" ancam kathrin dan marsha langsung menarik tangan kekasihnya.
Azizi tersenyum smirk. Ia membetulkan jas nya kemudian berjalan pergi dari sana.
Adel tersenyum saat ashel datang menghampirinya.
Ashel melihat seorang perempuan yang tak lain adalah chika, yang sedari tadi memperhatikan adel. Merasa tidak suka, ashel pun memutar posisi adel, agar menghalangi chika untuk memandangnya.
"ngapain diputer akunya?" bingung adel.
"gapapa" jawab ashel.
"kamu masih marah sama aku? aku tau kamu kecewa sama aku shel, tapi jujur itu diluar kendali aku" jelas adel.
"jangan cuekin aku, jangan bikin aku jadi merasa bersalah-"
"kamu emang salah!" potong ashel.
"y-ya iya, tapi maksudnya kan aku juga gak sengaja. maafin aku" lirihnya menggenggam kedua tangan ashel.
Ashel melihat ketulusan adel dalam meminta maaf dimatanya. Sungguh, ashel tak bisa untuk tidak memaafkan adel saat ini juga. Tapi.. apa tidak sebaiknya dia mengerjai adel? mungkin hingga sampai rumah nanti? pikir ashel.
"kamu inget kan, perkataan aku kalo aku udah kecewa gimana?" tanya ashel.
Adel menunduk. Ia melepaskan tangannya yang sempat menggenggam tangan ashel.
"aku inget, sekali lagi maaf udah bikin kamu kecewa" ucap adel kemudian berjalan pergi meninggalkan ashel.
Ashel membiarkan adel pergi. Toh, adel tidak akan berani pergi meninggalkan gedung ini sebelum acaranya selesai.
Adel duduk di salah satu kursi kosong yang agak jauh dari ashel. Melihat orang-orang yang berlalu lalang, tertawa dan bahagia. Adel hanya mampu menghela nafas melihat itu.
"Hai, mau minum?" tanya chika yang kini sudah berdiri di depan adel.
Adel melirik nya sekilas, ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.
"oke, ga suka minum alkohol ya? gak masalah" jawab chika.
"boleh aku duduk disini?" tanya chika.
"itu kursi umum, gak perlu izin buat duduk disitu" jawab adel.
Tentunya chika tersenyum senang. Sepertinya adel sedang memiliki masalah dengan perempuan itu. Tentu ini merupakan hal baik untuknya, supaya bisa mendekati adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
General FictionGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...