Ashel terbangun dari tidurnya. Waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Ashel terkejut, ia berada di atas kasur, dengan adel yang memeluknya. Bukan, bukan karena pelukan. Namun, ashel panik karena materi yang semalam ia kerjakan belum selesai. Ashel pun segera beranjak dari tempat tidur, dan langsung berlari keluar dari kamarnya.
Ashel mengotak-atik laptopnya, ia bingung, namun detik berikutnya nafasnya keluar dengan lega.
"Astaga" gumam ashel sambil bersandar pada sofa.
"Aku yang lanjutin semalem, kalo ga sesuai sama apa yang ada di otak kamu, nanti bisa diubah lagi aja" ucap seseorang yang langsung membuat ashel menatapnya.
"Ini kamu yang beresin?" tanya ashel menatap adel, dan adel langsung mengangguk.
Adel berjalan menghampiri ashel, dan terduduk disebelahnya.
"Ga sesuai ya?" tanya adel ragu.
"Aku kaget banget, aku fikir ini belum selesai. Tapi makasih ya, kamu udah bantu aku? Materinya sesuai ko, bahkan lebih bagus dari pemikiran aku" ucap ashel langsung memeluk adel.
Adel membalas pelukan itu, ia tersenyum karena merasa dirinya bisa diandalkan. Setidaknya untuk perbuatan tak seberapa ini.
"yaudah, sekarang kamu mandi duluan. Katanya mau ada meeting pagi ini ya?" tanya adel.
"Iya, yaudah aku mandi duluan ya" pamit ashel laku berjalan pergi. Namun, baru beberapa langkah ia berjalan, ashel langsung berbalik dan kembali menghampiri adel.
"Kenapa?" bingung adel.
Cup
Satu kecupan singkat mendarat di kedua belahan bibir adel.
"Morning kiss" jawab ashel kemudian berlari masuk kedalam kamarnya.
Adel tersenyum salah tingkah, ia langsung menjatuhkan dirinya ke sofa.
•••
Ashel baru saja selesai memakai baju kantornya. Ia langsung keluar dari kamar, mandapati adel yang berdiri di depan kompor.
"sayang, ngapain?" tanya ashel.
Adel menoleh sekilas, ia tersenyum ketika mendapati ashel yang menghampirinya.
"Bikin nasi goreng buat kamu" jawab adel.
"Kamu bisa masak?" tanya ashel.
"Kamu ngeraguin aku?" tanya balik adel.
"ya engga. Maksud aku, sejak kapan kamu bisa masak?" tanya ashel lagi.
"Aku bisa, cuma ga jago aja. Kalo nasi goreng mah, aku sering liat abang-abang jualan" jawab adel.
"Halahhh, sombong banget mba nya" ledek ashel yang membuat adel terkekeh.
Tak lama, adel pun selesai memasak nasi gorengnya. Ia langsung menyimpan nasi itu di piring.
"Nasi goreng spesial, buat orang yang spesial" ucap adel sambil memeberikan piring itu pada ashel.
"Terimakasih chef" balas ashel kemudian keduanya tertawa.
Kini mereka duduk di kursi meja makan. Adel memperhatikan ashel yang akan menyantap masakannya.
"Gimana?" tanya adel seraya menopangkan kedua tangannya di dagu.
Ashel terlihat mengunyah nasi goreng itu, sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Enak!" jawab ashel yang membuat senyum adel melebar.
"Beneran enak?" tanya adel.
"Gak percaya?" tanya ashel yang langsung menberikan adel satu suapan.
Adel tersenyum kala memang rasa nasi goreng itu sangat enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
General FictionGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...