Seseorang berdiri di balkon kamar sambil berbicara pada orang lain di balik teleponnya.
"Ingat ya, saya tidak pernah bermain-main dengan ucapan saya. Sekalipun kamu kabur untuk menghindari ini, saya yang akan mencari kamu!"
"Tenang aja, gue bakal tepatin janji gue"
"Bagus, besok, tengah malam kamu datang ke tempat yang saya kirimkan, jangan terlambat" ucapnya yang langsung menutup panggilan itu sepihak.
Orang itu menghembuskan nafasnya berat, rambutnya terbuai oleh angin.
"cuma ini yang bisa gue lakuin" gumamnya.
•••
Keesokannya, adel tengah melakukan sarapan pagi di meja makan. Sore ini dirinya akan berangkat ke depok, kembali ke rumah asalnya. Rumah ini sudah laku terjual, dirinya harus pergi dari sini sebelum besok pagi.
Sambil makan, adel melihat ke sekeliling ruangan. Rasanya sangat berat meninggalkan rumah ini. Apalagi disini banyak sekali kenangan dirinya juga keluarganya.
"suatu saat, rumah ini bakal jadi milik kamu. Karena papa sama mama gak akan terus-terusan berada di dunia ini. Kamu rawat rumah ini ya sayang?"
"Iya pah! Reva janji Reva bakal jagain dan rawat semua yang kalian kasih ke Reva"
"Anak pinter"
~
"Reva makan dulu sayangg"
"Mamaa papa masa dia ambil pistol-pistolan aku terus disimpen di atas pohon!!"
"papa jangan jail"
"bercanda sayang, masa jagoan papa nangis sih? katanya mau jadi jagoan?"
"Huaaaaa mamaaaaa"
~
"Jaga mulut kamu, mama cukup sabar meladeni kamu selama ini. Maka pikir, selama kamu jauh dari mama, kamu akan berubah untuk jadi lebih baik. Nyatanya salah, benar apa kata adik kamu, kamu semakin semena-mena. Bahakan lebih kurang ajar dari sebelumnya!"
"Mama gak mau liat wajah kamu lagi disini. Kamu pernah bicara bahwa kamu bukan anak mama, dan sekarang ucapan kamu mama kabulkan. Mulai detik ini, jangan anggap saya sebagai mama kamu lagi. Kamu, silahkan pergi dari sini, jangan pernah datang lagi kemari, ataupun menginjakkan kaki kamu dirumah ini. Lupakan bahwa sebelumnya kita penahanan mengenal sebagai ibu dan anak"
Adel menggelengkan kepalanya dengan cepat, menepis semua ingatannya di rumah ini. Ia tidak boleh egois pada dirinya sendiri.
"Maafin Reva pah, reva ga nepatin janji Reva ke papa untuk jaga dan rawat rumah ini" gumam adel.
Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Ia akan pergi ke depok pukul 4 sore nanti. Masih ada waktu 2 jam untuk dirinya berlama-lama disini.
•••
"Lo yakin mau pergi shel?" tanya marsha pada ashel yang sudah merapikan kopernya.
"Iya sha, semoga dengan perginya gue dari sini, bisa bikin gue lupa semuanya. termasuk lupain adel" jawab ashel.
"lo gamau coba minta maaf sekali lagi aja ke dia? siapa tau dia mau maafin lo kali ini" ujar marsha.
"Lo ngelawak? lo mau liat gue dibentak-bentak lagi sama dia?" tanya ashel seraya menggelengkan kepalanya.
"shel" marsha menghentikan pergerakan tangan ashel yang merapikan kopernya.
"Udahlah sha, gausah peduliin gue. Gak ada gunanya juga gue disini. Apasih yang gue harepin sekarang? Maaf dari adel? gak mungkin sama sekali" jawab ashel menepis tangan marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
General FictionGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...