Ashel berjalan keluar dari rumahnya. Ia memasuki mobilnya dan langsung menjalankan mobilnya begitu saja.
Cukup lama perjalanan, sekitar 40 menit, akhirnya ashel sampai di sebuah rumah terpencil. Ia turun dari mobilnya. Disana juga sudah ada marsha serta rega yang menyambut kedatangannya.
"Perempuan itu aman kan?" tanya ashel seraya melepas kacamatanya.
"Aman bos, tapi akhir-kahir ini dia susah makan. Makan pun makanan yang bos kasih semalam" jawab rega.
"Kenapa?" tanya ashel.
"Mana mungkin orang kaya mau dikasih makan nasi doang?" tanya marsha.
"Diem!" tegas ashel yang langsung membuat marsha bungkam.
"Lo tau apa yang mereka lakuin di tempat ini?" tanya adel pada kathrin yang duduk di kursi sampingnya.
"Gatau" jawab kathrin.
"Kenapa ngajak gue kesini sih?! gausah ikut campur urusan mereka del, kita cuma pacarnya, ga semua hal harus kita tau" ucap kathrin.
"Gue cuma mau buktiin kebenaran yang dibilang ka azizi. Apa gue salah?" tanya adel.
"Salah! azizi gak bisa lo percaya gitu aja, dia cuma mau bikin hubungan lo sama ashel hancur. Paham gasi? azizi suka sama marsha del, dan chika suka sama lo. Mereka bisa kerja sama untuk ini! Gausah terjebak sama ucapannya deh" elak kathrin. Padahal ia hanya takut semuanya terbongkar saat ini.
"Lo kenapa jadi kaya gini? Lama-lama lo kaya ashel, sensitif banget kalo ngomong sama gue" ucap adel.
"Serah. Intinya sekarang mending kita puter balik, terus pulang. Gada untungnya kita di sini. Lo buang-buang waktu weekend gue" seru kathrin.
"Gue ajak lo kesini buat nemenin gue buktiin semuanya. Ikut gue turun sekarang" ajak adel yang turun lebih dulu.
"Astaga, semoga semuanya baik-baik aja" kathrin mengacak rambutnya lalu keluar dari mobil mengikuti adel.
Dirasa ashel sudah cukup jauh darinya, baru adel mulai berjalan membuntuti nya.
"Kita liat, bakal ada kehancuran apa hari ini" gumam seseorang seraya tersenyum.
"Rencana apa yang kamu buat?" tanya seseorang di sebelahnya.
"liat aja nanti, kita hanya perlu menyaksikan pertengkaran dasyat ini. Ayo" ajaknya laku turun dari mobil.
•••
Revan tertidur di sebuah kasur putih, hanya memakai celana pendek saja, tanpa pakaian lainnya.
Ia membuka matanya, dan terkejut kala melihat beberapa anggota polisi yang menodongkan senjata padanya.
"A-ada apa ini? kenapa kalian mau tembak gue?" tanya Revan seraya meraih bajunya. Kesadarannya belum terkumpul sempurna.
"Anda ikut kami ke kantor, cepat!" ajaknya seraya menarik tangan Revan, namun Revan segera menipisnya.
"Engga! Gue gak ngelakuin kesalahan apapun! ngapain gue ikut kepenjara hah?!" bentak Revan.
"Laki-laki yang bernama pucho telah melakukan penggelapan uang perusahaan, yang membuat perusahaan tersebut mendapatkan kerugian yang besar. Dengan ini, saya mendapat surat untuk menangkap anda juga ayah anda" ucapnya.
"Ngga! Gue gak ikut campur soal itu! Gue sama sekali gak tau apa-apa! jangan tangkap gue, karna gue gak salah!" berontak Revan.
"Anda terbukti bersalah, karena perbuatan anda!" bentak polisi itu.
"Gue gak buat kesalahan apapun! Lo bego atau apa hah?! gue gak ikut campur urusan perushaan!!" tegas Revan.
"Anda telah melakukan perbuatan mencelakai siswi bernama reva adel anggara. Anda dengan sengaja membuat jebakan di gudang sekolah, untuk membuat korban celaka" jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
Aktuelle LiteraturGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...