Chapter 14💀

9K 978 119
                                    

Adel memberhentikan mobilnya di sebuah kantor besar. Ia terkagum melihat luar kantor ini. Bahkan, kantor milik papanya pun lewat jika dibandingkan.

"SW?" gumam Adel saat membaca tulisan gedung perusahaan itu.

"Selamat siang nona" sapa rega sambil membungkukkan badannya.

"siang, saya disuruh-"

"mari saya antar" ajak rega dan Adel hanya mengangguk.

Orang-orang di kantor itu nampak tak terlalu peduli dengan anak SMA seperti Adel. Mereka hanya sibuk mengerjakan pekerjaannya masing-masing.

"Masuk"

Belum sempat rega mengetuk pintu, ashel sudah menyuruhnya untuk masuk.

"Silahkan nona" ucap rega mempersilahkan masuk pada Adel.

"Hai" sapa Adel berjalan masuk ke dalam ruangan ashel.

"Hai, kamu udah dateng, mau minum apa?" Tanya ashel.

"Apa aja" jawab Adel yang kini mendudukan dirinya di sofa ruangan ashel.

"yaudah, aku pesenin jus mau ya?" Tawar ashel dan Adel mengangguk.

Ashel menakan sebuah tombol merah, kemudian ia pun berbicara.

"Tolong bawain satu jus mangga, sama americano juga cemilan ke ruangan saya ya" ucap ashel.

"sebentar ya" ucap ashel dan Adel hanya mengangguk.

Adel memperhatikan ashel yang masih bergulat dengan laptop di hadapannya. Kemeja putih juga kacamata yang ia pakai menambah kesan cantik baginya. Adel tak munafik, ia mengakui kecantikan ashel saat ini. Apalagi rambut ashel yang di gerai seperti sekarang.

Ashel melirik ke arah Adel, dan tentu saja Adel langsung mengalihkan pandangannya dari ashel. Ashel tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Ia melepaskan kacamata yang ia gunakan, kemudian membuka laci meja nya untuk mencari sesuatu.

Setelah menemukan sebuah obat itu, ashel langsung berjalan menghampiri Adel yang terduduk di sofa.

Ashel menyimpan obat itu di meja. Ia melepaskan kancing lengan nya, kemudian menggulungnya sampai ke sikut.

"M-mau di apain?" Tanya Adel menjauhkan wajahnya saat ashel hendak memegang pipi Adel.

"Mau obatin pipi kamu" jawab ashel.

"tadi di sekolah udah di kompres pake es batu, udah gapapa ko" jawab Adel.

"Masa?" Tanya ashel dan dengan cepat Adel mengangguk.

"Aww!" Adel meringis saat tiba-tiba ashel menekan pipinya yang kena tampar tadi.

"itu yang namanya udah gapapa?" Tanya ashel.

"ya tapi gausah di pencet juga, kan sakit" jawab Adel.

"Makanya, kalo mau di obatin itu nurut sayang" ucap ashel lembut.

Ia mengambil obat tadi, membukanya kemudian mengoleskan pada pipi sebelah kanan Adel.

Obat itu terasa lembut di pipi Adel. Teksturnya yang seperti jelly, membuat kulit Adel terasa dingin.

"Kalian berantem gara-gara apa hm?" Tanya ashel sambil mengoles lembut obat itu.

"Tapi janji ga akan marah, dan gak memperpanjang permasalahan ini?" Tanya Adel.

"Kenapa?" Tanya balik ashel.

"gapapa, kalo kamu mau janji, aku bisa ceritain semuanya sekarang" jawab Adel.

call me mommy [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang