Kini Kathrin dan adel berada di luar rumah adel. Cukup lama Kathrin menghabiskan waktunya bersama adel hanya untuk sekedar menceritakan masalahnya.
"udahlah kath, positif thingking aja. lagian gak mungkin juga marsha kaya gitu" ucap adel.
"Gue manggil dia pake embel-embelan kak, lo main morsha marsha aja" cibir Kathrin.
"Hehe, lebih enak manggil ga pake ka" jawab adel cengengesan.
"Serah lo deh, yaudah ya gue balik dulu" pamit Kathrin menepuk bahu adel lalu berjalan menghampiri motornya.
"Tiati kath jangan ngebut" ujar adel dan Kathrin mengangguk kemudian menjalankan motornya pergi meninggalkan area rumah adel.
Adel masuk lagi kedalam rumahnya. Menutup pintu dan merebahkan dirinya di kursi panjang depan tv.
Ia menyetel siaran tv yang menurutnya bisa menemaninya disaat sepi seperti ini, yaitu serial kesukaannya ialah indosiar.
Tiba-tiba di bayangan adel muncul sosok perempuan yang akhir-akhir ini selalu bersamanya. Ya, siapa lagi jika bukan ashel?
"Kok bisa ya, gue ketemu dia?" tanya adel pada dirinya sendiri seraya tersenyum simpul.
"berawal dari omongan sakral gue yang bilang pengen sugar momy, dan gak lama dari itu dia datang bagaikan sugar momy buat gue? kalo dipikir-pikir kocak juga" lanjutnya.
Adel membayangkan wajah cantik ashel. Sebenarnya, jika hubungan mereka tidak dilandasi perjanjian, mungkin adel bisa sedikit membuka hatinya untuk ashel. Sejujurnya, adel bukan tipe orang yang suka dengan paksakan, apalagi ini soal perasaan.
"Sebenernya lo baik sama gue shel, gue bisa liat dan rasain kebaikan lo itu tulus ke gue. Tapi kenapa ya? gue gak bisa buka hati sama lo? gue emang perlahan bisa lupain muthe, tapi kalo buka hati, terutama buat lo, kayanya gue belum berani lagi" ucapnya.
Adel menghembuskan nafasnya berat. Seketika ia merindukan sosok mamanya. Siapa yang kuat jika seorang anak jauh dari mama kandungnya? Walaupun adel sangat kesal pada cindy, tetapi tetap saja adel merindukannya.
"Mama lagi apa ya, sekarang?" Gumam adel.
tok tok tok
Adel terpanjat dari posisinya, ia segera bejalan untuk membuka pintu.
"Haii" sapa ashel sambil melambaikan tangannya.
"Loh? ko kamu basah? emang ujan?" tanya adel.
"dikit, soalnya aku kesini naik gojek" jawab ashel.
Adel memastikan bahwa diluar benar-benar gerimis. Ia pun langsung mempersilahkan ashel untuk masuk.
"Mobil kamu kemana?" Tanya adel setelah menutup dan mengunci pintu rumahnya.
"Tadi di jalan tiba-tiba ban nya kempes. Berhubung tanggung udah deket, jadi aku pesen gojek aja. Eh tau nya malah gerimis" jawab ashel.
"bentar" adel pamit untuk undur ke belakang.
Ashel mengangguk. Ia menyimpan tas miliknya di meja adel. Ia pun mengeluarkan ponselnya dan ternyata tak menyala karena tiba-tiba lowbat dan mati.
"aduh lupa bawa charger lagi" gumam ashel kembali memasukkan ponselnya ke tas.
Adel datang menghampiri ashel dengan teh panas juga handuk kering miliknya. Adel langsung memasangkan handuk itu pada tubuh ashel.
"Makasih" ucap ashel sambil tersenyum karena terkagum dengan perhatian kecil Adel.
"Minum dulu mumpung masih anget, biar kamu ga kedinginan" suruh Adel dan ashel mengangguk langsung mengambil dan meminum teh itu.
"awas pan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
call me mommy [END]✅
General FictionGadis yang tersingkirkan dari keluarganya sendiri, membuat dia harus kehilangan semua kekayaannya dan hidup gelandangan. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba ada seorang wanita kaya raya yang menyukainya? "can you call me mommy?" "sure" "good girl, i...