Chapter 23💀

8.2K 1K 130
                                    

Kini adel sedang melangsungkan kegiatan belajar di kelasnya. Kelasnya tak ada guru, lantaran setelah memberi tugas catatan, guru itu langsung pamit.

Tok Tok

"Adel disuruh ke ruang bk sama bu Sri" ucap salah satu anggota OSIS.

"Serius gak lo? siapa yang nyuruh?" tanya Ella was-was takut ini salah satu rencana busuk revan.

"Di suru bu Sri, katanya ada yang mau ketemu sama dia" jelasnya.

"Napa sih lo?" tanya kathrin.

"Gue takut si revan berulah lagi" jawab Ella.

"Suudzon ae idup lo" ujar Kathrin mengusap kasar wajah Ella.

"Gak akan, yodah gue kesana dulu ya" pamit adel.

Ia pun berjalan beriringan dengan anak OSIS itu menuju ruang bk. Setelah sampai, anak osis itu pun pamit pergi.

"permisi" ucap adel memasuki ruangan.

"Ibu panggil saya?" tanya adel.

"Iya, ini mama kamu mau menemui kamu" jawab guru itu.

"Saya boleh bicara dengan anak saya diluar ruangan ini? sekitar sekolah ini ko" tanya cindy dan guru itu mengangguk.

"Silahkan" jawabnya seraya tersenyum.

Kini Adel dan cindy berada di taman sekolah.

"Ngapain mama kesini? Kirain mama udah lupa sama aku" ucap Adel.

"Mama gak mungkin lupain anak mama" balas cindy.

"Gak mungkin?" tanya Adel kemudian tertawa namun hanya sesaat.

"Kalo gak mungkin, kenapa mama baru nemuin aku sekarang? Kemana mama waktu aku celaka disini? mama jenguk aku? ngga mah, dan kayanya kalo aku mati pun mama gak akan peduli" ucap Adel.

"Reva, jangan ngomong kaya gitu nak. Mama sayang sama kamu, mama kangen sama kamu. Mama baru denger berita kamu lewat televisi. Revan ga cerita apapun ke mama" jelas cindy.

"Iyalah dia gak akan cerita, yang bikin aku celaka kan dia" jawab Adel.

"Kamu jangan fitnah adik kamu sayang, berita belum mengungkapkan siapa pelakunya" ucap cindy.

"Mah, sampe kapan mama akan bela anak tiri mama itu? Aku mah, aku anak kandung mama. Apa mama pernah bela aku? Ngga mah. Yang mama pikirin itu cuma revan, revan dan revan. Gak ada reva mah, gak ada" jelas Adel.

Adel mencoba mengontrol emosinya. Ia tak mau jika sampai membentak mamanya.

"Mulai detik ini, mama gak usah temuin aku. Ada atau ngga nya aku, itu gak akan berarti buat mama" ucap Adel.

"Kamu berarti buat mama sayang, kamu anak mama. Anak kandung mama" ucap cindy yang kini sudah meneteskan air matanya.

"Kalo mama mengakui aku sebagai anak kandung mama, gak mungkin mama selalu mengesampingkan aku mah. Kalo memang aku yang mama sayang, gak mungkin revan dan om pucho yang selalu mama bela. Mereka orang lain mah" kini Adel ikut meneteskan air matanya.

"Andai kamu tau, papa pucho yang udah bentu kita nak. Kalo gak ada dia, kita gak akan kaya sekarang. Perusahaan kita akan bangkrut, karna mama gak bisa mengelola perusahaan seperti papa kamu" jelas cindy.

"Kenapa harus menikah? kenapa gak hanya sebatas hutang budi pekerjaan aja mah?" tanya adel.

"Saat itu, mama kesepian setelah papa kamu meninggal, mama butuh pendamping untuk merawat kamu. Dan papa pucho bersedia menjadi papa sambung kamu" jawab cindy.

call me mommy [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang