5 hari sejak dimana bryan ciuman dengan jaya, bryan bener bener menghindar dari kakak kelas nya itu, tetapi jaya yang tidak perna absen membawakan waffle untuk bryan, waffle nya juga tetap dimakan dengan bryan.Hari ini bryan kesekolah sedikit pusing ntah kenapa tapi bener bener pusing, dia hanya menidurkan kepala nya di bangku, waffle dari jaya juga belum bryan makan karna memang tidak enak makan.
"Lu sakit?"ucap della sambil memegang kening bryan.
"Jangan ganggu del"ucap bryan menepis tangan della.
"Yaelah sana dah ke uks kalo sakit"ucap della, bryan hanya diam.
"bryan... ngeyel anak ini"ucap della, bryan menghelah nafas ia pun berdiri llu keluar kelas, dia tambah pusing mendengarkan ocehan teman nya itu.
Bryan pun ke uks dan segera membaringkan diri, dia bener bener pusing kali ini.
~•~
Disisi lagi 3 remaja sedang duduk di rooftop sekolah, siapa lagi kalo bukan gilang, jidan, dan argon.
"Nanti malam jangan lupa"ucap jidan.
"Emang kenapa?"tanya argon.
"Masa lu lupa gon, nanti kita ada balapan kan sama golongan nya si dewa sama sekolah sebelah"
"Oh iya gw lupa sorry"
"Apa sih yang nga lu lupain perasaan lu lupa terus dah"
"Udah yaelah diem" ucap gilang yang sendari tadi memang sedang memikirkan sesuatu.
"Lu kenapa lang?"tanya argon.
"Gw bingung cara nembak orang"
"Ya tinggal pakek pistol udah kan" ucap jidan, dan dia hanya di tatap tajem dengan kedua teman nya itu.
"Hehehe sorry bercanda"
"Bryan?"tanya argon, gilang hanya menganguk.
"Kemarin2 gw ngelihat dia sama jaya lagi ciuman"ucap gilang.
"Gw nga mau bryan keduluan sama dia lagi" ucap gilang lagi.
"Ntar, jaya gay?"tanya argon.
"Gw nga tau, kenapa mesti dia sih"ucap gilang kesal mengacak rambut frustasi.
"Tinggal bilang suka terus ajak pacaran susah amat lang"ucap jidan, gilang hanya menatap tajam, jidan hanya mengindikan bahu ngeri.
"Udah lah"ucap gilang bangkit meninggalkan mereka, bikin tambah pusing.
~•~
Gilang turun dari rooftop dan berjalan ke arah uks, ia memang akan ke uks untuk tidur, ketos juga butuh istirahat dan bolos ya teman pikir gilang.
"Tumben kaga ada orang" ucap gilang ia pun menuju ke arah tempat tidur, gilang yang merasa ada orang di sebelah nya sedikit mengintip.
"Bryan kenapa?"tanya gilang saat melihat bryan meringkuh memegang kepala nya, gilang yang otomatis juga memegang kepala bryan.
"Sakit...kak"ucap bryan.
"Bentar"ucap gilang, ia segera mencari petugas uks, tapi gilang sama sekali tidak menemukan petugas uks, gilang pun cepat cepat mencari obat untuk sakit kepala.
Segera gilang mengambil air mineral dan menuju ke bryan.
"Ayo minum obat dulu" ucap gilang membantu bryan, ia pun segera memberikan obat dan air itu untuk bryan.
"Kenapa masuk sekolah klo udah tau sakit" ucap gilang.
"Nga ada"
"Ntar pulang gw anter"
"Ngausah"
"Gw maksa, gw takut lu kenapa kenapa"
"Terserah deh, mau tidur"
"Yaudah buat istirahat aja"
Gilang mengambil kursi dan duduk di dekat tempat tidur bryan, bryan yang melihat gilang bingung kenapa ia masih disini.
"Kenapa masih disini?"
"Ga boleh? Gw nunggu lu disini"
"Ya ngapapa sih" bryan pun mulai memejamkan mata, gilang meneliti wajah bryan dan tersenyum.
"Cantik" ucap gilang sambil menjukurkan tangan nya untuk mengusap pucuk kepala bryan.
Drtttttt
Getar suara hp bryan, mengalihkan perhatian gilang, gilang pun mengambil hp bryan.
Xyra♡
Saat melihat nama itu gilang melihat kearah bryan yang sekarang tertidur, gilang pun mematikan panggilan itu dan menghiraukan panggilan itu meskpiun berulang kali berdering, gilang juga tidak lama meninggalkan bryan yang memang butuh istirahat.
Beberapa menit kemudian bryan terbangun
Dari tidur nya, yang ia lihat pertama adalah seorang jaya yang duduk di tempat gilang tadi, eh kak gilang dimana? Pikir bryan sambil melihat sekeliling uks."Cari siapa?"tanya jaya.
"engga, kok kakak disini?" Tanya bryan.
"Oh tadi nya mau tidur pas lewat lihat lu tidur terus lihat bekas bungkus obat"
"Sakit?"
"Emm iya tadi agak pusing"
"Udah baikan?"
"Udah"
"Habis ini pulang, gw anter"
"Iya"ucap bryan, ia pun turun dari temapt tidur dan memakai sepatu.
"Bryan pulang bareng gw"ucap gilang datang dengan 2 tas yang pasti satu nya punya bryan, jaya melihat bryan.
"Emm yaudah"ucap jaya berdiri lalu meninggalkan gilang dan bryan disana.
"Ayo"ucap gilang.
Sekarang bryan sedang di atas motor milik dia yang memang tadi bryan yang menyuruh gilang untuk pake sepeda dia saja.
Dijalan mereka berdua tidak ada yang berbicara saling diam, bryan juga malas untuk berbicara sebener nya karna tidak ada topik.
Beberapa menit akhir nya sampai bryan turun dari motor nya, dan tidak selang lama teman gilang sampai juga disana.
"Makasih udh di anter"
"Iya m, cepet sembuh"ucap gilang lalu mengacak rambut bryan, gilang pun menghampiri teman nya dan mulai pergi.
"Gw pengen pindah dari kota ini"ucap bryan lelah, segera ia pun masuk rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the unreachable
Teen Fiction"Gw ngak cuman nge hukum di sekolah asal lu tau itu" "..." "Mau hukuman jenis apa hmm?" "..."