Aaron mengambil susu hangat dan roti yang sudah du panggang itu dan membawa kekamar bryan, aaron berjalan dan manaruh nampan di nakas dekat tempat tidur bryan.
"Sayang ayo bangun"ucap aaron dan bryan sedikit membuka mata nya perlahan.
Sebenarnya saat melihat aaron didepan nya bryan sedikit kaget, kenapa dia disini?.
"Ayo bangun dulu sarapan"ucap aaron mengusap rambut bryan.
"Eungg bentar pusing"ucap bryan yang mencari kenyamanan buat tidur lagi.
"Ayo makan dulu terus minum obat"ucap aaron, bryan yang tidak tau tadi nya malas sekarang malah bangun memposisikan duduk.
"Nah pinter, ayo makan dulu terus minun obat"ucap aaron.
"Pusing banget"ucap bryan.
"Iya tau maka nya makan terus minun obat" ucap aaron memberikan susu.
"Maksa ni anak"ucap bryan.
"Ngomong gitu lagi aku cium kamu"ucap aaron, bryan yang minum susu menatap tajam.
"Maksa ni anak"ucap bryan lagi, aaron cuman menghelah nafas.
"Mana coba kiss nya kata nya di kiss"ucap bryan.
"Mana bolos lagi, nyuruh ngak bolos tapi sendiri nya bolos"ucap bryan lagi.
"Maka nya jangan sakit"ucap aaron.
"Biarin"ucap bryan, aaron memberikan roti bryan langsung melahap nya.
"Katanya ngak mau tadi padahal laper gitu" ucap aaron, bryan melirik tajam.
"Tadi maksa suruh makan waktu nya di makan ngoceh"ucap bryan dengan nada sedikit mengejek membuat aaron jengkel.
"Ayo cepet terus minum obat"ucap aaron memberikan air putih dan sebuah obat agar meredahkan pusing bryan.
Bryan menerima air dan obat dari aaron dan meminum nya."Nahh pinter"ucap aaron.
Cup
Sebuah kecupan mendarat di bibir bryan.
"Udah di kiss kan, sekarang ganti baju dulu baru bobo"ucap aaron beranjak mengambil baju bryan.
"Nih"ucap aaron memberikan baju kepada bryan, bryan langsung membuka baju nya dan mengganti nya.
"Tambah pink sekarang"ucap aaron sedikit nada menggoda.
"Mesum"ucap bryan melempar baju kotor nya tepat di muka aaron.
"Kasar banget toh"ucap aaron pergi menaruh baju bryan yang kotor itu.
"Mau tidur lagi ah"ucap bryan, aaron yang selesai dengan kegiatan nya menghampiri bryan.
aaron naik ke kasur bryan dan menyibak selimut ikut berbaring disana, perlahan tangan aaron membenarkan posisi bryan agar lebih dekat dengan aaron dan memeluk nya, bryan tidak menolak dengan perlakukan aaron dan mempererat pelukan nya.
Nyaman, kata itu yang sekarang bryan rasakan, dada aaron paling nyaman buat pelukan.
"Masih pusing?"tanya aaron mengelus rambut bryan.
"Sedikit"ucap bryan, aaron mengucup kening bryan.
"Sekarang buat bobo aja"ucap aaron dan bryan hanya menganguk.
Mereka berdua pun tertidur dengan mimpi masing masing, sangat mendukung bagi mereka berdua tidur dengan cuaca hujan dingin dengan pelukan hangat masing masing.
~•~
Jam menunjukan pukul 12 siang namun hujan belum reda hanya menyisakan rintik rintik.
Drttttt
Suara dering hp membuat aaron terbangun mengambil hp nya.
"Halo"ucap aaron pada orang di sebrang.
Aaron melihat bryan sekilas yang masih di pelukan nya.
"Sorry gw sama bryan"ucap aaron langsung menutup telfon dan menaruh kembali hp nya.
"Siapa?"tanya bryan yang memang terbangun dengan suara aaron.
"Bukan siapa siapa"ucap aaron semakin memeluk bryan.
"Mau makan apa?"tanya aaron.
"Apa aja yang penting makan, pesen aja jangan masak pengen peluk lu"ucap bryan, aaron menganguk mengambil hp nya lagi dan memesan sesuatu untuk di makan.
~•~
Aaron dan bryan sekarang sedang menikmati makan siang menjalang sore di meja makan, hanya terdengar suara detingan sendok dan piring disana.
"Bang!"teriak adek bryan yang terburu buru masuk ke dalam rumah.
Bryan dan aaron sedikit kaget dengan adek bryan itu.
"Kenapa?"tanya bryan.
"Gw malem ini tidur sama temen temen di rumah nya asha"ucap adek bryan sudah membawa tas yang pasti berisi baju disana.
"Yo" ucap bryan singkat, ketika adek bryan keluar ruangan disana menjadi hening.
"Berarti malem ini kita cuman berdua?"tanya aaron tapi dengan wajah mesum nya, bryan yang selesai makan itu hanya menganguk.
"Berarti malam ini bisa dong"ucap aaron lagi.
"Mesum lu"ucap bryan beranjak meletakan piring kotor nya di tempat cuci piring.
"Mesum kepacar sendiri emang ngak boleh?" Ucap aaron.
~•~Malem dengan hawa dingin bryan dan aaron saling mencari kehangatan sembari menonton film kesukaan bryan.
Saat sedang fokus menonton aaron sedikit terganggu dengan gerakan bryan yang gelisah menahan sesuatu.
"Sayang? Kenapa?"ucap aaron melihat bryan yang memegang kepala nya.
"Pusing banget"ucap bryan, aaron langsung memposisikan duduk mengambil air putih dan obat di nakas.
"Tadi ngk minum obat kan ayo minum obat dulu"ucap aaron, bryan geleng geleng tetap memegang kepala nya.
Kepala bryan sekarang benar benar sakit sekali.
"Ayo sini coba aku pijit biar reda"ucap aaron, aaron juga bingung kalo kaya gini.
"Ayo ke rs"ucap aaron ingin beranjak dari tempat tidur tetapi tangan nya di cegat bryan.
"Ngak usah habis ini reda, minum obat aja"ucap bryan duduk dan mengambil obat di tangan aaron, aaron segera mengambil air minum dan memberikan kepada bryan.
Bryan segera meminum obat nya dan diam sejenak, aaron juga melihat bryan.
"Gimana? Masih sakit?"tanya aaron, bryan hanya diam.
"Bryan?"
Aaron langsung mengambil tisu.
Terimakasih sudah membaca cerita ini.
Author akhir akhir ini pusing
Kalo ada saran langsung komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
the unreachable
Teen Fiction"Gw ngak cuman nge hukum di sekolah asal lu tau itu" "..." "Mau hukuman jenis apa hmm?" "..."