Tepat jam 10 malam di depan basecamp, dewangga dan teman teman nya sedang menunggu seseorang yang tak kunjung datang sendari tadi."Lu udah bilang ke jaya?"tanya calvin, dewangga menganguk.
"Njing ni anak kemana dah di tunggu juga" ucap yasa yang sudah emosi.
"Kalo kita telat mereka yang menang"ucap yasa lagi.
"Tunggu bentar dulu habis ini pasti dateng" ucap dewangga,benar saja setelah ngomong seperti itu suara motor khas jaya datang tepat di depan mereka.
"Telat lu!"ucap yasa yang udah emosi dari tadi.
"Sorry"ucap jaya lalu meninggalkan mereka disana.
"Anjing tu anak malah ninggalin"ucap drian, mereka pun menyalakan motor masing masing dan mulai menyusul jaya.
~•~
Di pagi hari nya bryan berjalan memasuki area sekolah sembari mendengarkan lagu di telinga nya kedua tangan nya ia masukan ke dlm saku celananya, biar keren pikir bryan, bryan sangat menikmati pagi nya sembari melihat sekeliling sekolah nya.
Baru mau melangka ke arah jalan kelas tepat di hadapan nya ia melihat pemandangan tidak mengenakan sekali menurut bryan.
Yup, siapa lagi kalo bukan aaron dan haidan yang bryan lihat, hanya saja ia cuek tidak menghiraukan dan lanjut berjalan ke arah kelas nya.
Sesampainya di kelas ia langsung duduk di bangku nya dan bermain hp, disana bryan juga sedang chatingan dengan xyra, jujur dia sangat merindukan wanita itu, bryan menghelah nafas baru saja melihat kedepan haidan muncul masuk kelas dan duduk di tempat nya, bryan hanya melihat lalu bermain hp nya lagi.
Kak dewa
Nanti latihan.You
OkSetelah menjawab semua chat bertepatan juga dengan guru mapel yang baru saja masuk ke kelas bryan.
~•~
Bel pulang berbunyi, guru mapel juga sudah keluar bryan yang sudah mulai cape dengan mapel hari ini harus latihan basket sepulang ini, bryan pun membereskan buku buku nya.
"Bryan"ucap suara tak asing lagi, bryan yang sedang membereskan buku buku nya menengok ke arah sumber suara.
"Kamu kata della ikut basket, aku juga, mau bareng kesana nya?"ucap haidan, iya dia haidan, bryan menatap haidan sejenak lalu menganguk mengiyakan.
Bryan membereskan semua buku nya lalu meneteng tas nya keluar kelas haidan hanya mengikuti bryan dari belakang tidak lama haidan mulai menyamakan langka nya.
"Kamu pindahan dari mana?" Tanya haidan tiba tiba, basa basi sekali pikir bryan.
"Surabaya"ucap singkat bryan.
"Ohhh gituuu" dan tidak ada obrolan lagi mereka juga sudah sampai di lapangan disana juga sudah ada reza, viar dan aldi.
"Bryan!"panggil reza, bryan menaruh tas nya dan melepas seragam dan menyisakan kaos polos nya.
Bryan mengampiri 3 manusia itu dan mulai gabung buat pemanasan.
"Tu anak ngapain si balik"ucap reza sambil melihat haidan yang masih bersiap di sana.
"Jadi orang nga boleh sinis gitu"ucap aldi.
"Dih apa sih orang bener kok"ucap reza.
Bryan?
Ia hanya pemanasan dan cuek nimbrung juga mereka lagi bahas apa tidak lama haidan ikut kumpul dengan mereka.
"Udah lama za, kabar?"ucap haidan kepada reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
the unreachable
Teen Fiction"Gw ngak cuman nge hukum di sekolah asal lu tau itu" "..." "Mau hukuman jenis apa hmm?" "..."