Riuh piuh suara penonton melihat balapan antara gilang dan aaron, bapalan itu juga semakin sengit di antara mereka berdua.
Aaron yang tidak mau kalah dengan gilang begitu sebalik nya mereka saling nyalip menyalip di arena.
Tinggal 1 perempatan mereka lewati itu akan menentukan siapa pemenan dari pertandingan kali ini, suara motor mereka berdua itu juga sangat terdengar bergema menyusuri jalanan yang sepi itu.
Aaron yang tertinggal hanya 2 meter dari gilang ia menancapkan gas motor nya dan mulai memepet gilang disana, mereka berdua mampu berjalan beriringan meskipun dengan kecepatan masing masing.
Garis finis di depan mata, gilang dan aaron juga semakin menambah kecepatan pada motor mereka, suara penoton dari ujung garis finis mulai terdengar dan 5.4 detik, dan yang menginjak garis finis...
~•~
"Sumpah di arena tadi lu keren"ucap dewa kepada aaron yang masih still duduk di sepeda nya melihat gilang yang tengah mengobrol dengan teman teman nya.
"Sayang nya..."ucap dewa melihat aaron.
"Lu sama dia seri yak"ucap dewa juga melihat gilang.
disana gilang yang sadar di tatap oleh dewa dan aaron ia pun menghampiri.
"Dia kesini"ucap dewa.
"Hasil nya seri"ucap gilang langsung ke aaron, aaron hanya diam.
Gilang mengulurkan tangan hendak bersalaman, aaron hanya melihat gilang.
"Sebagai tanda kalo kita sekarang rival"ucap gilang lagi.
"Gw penasaran taruhan kalian apa"ucap dewa, aaron masih diam.
"Gimana? Kita seri jadi sekarang kita bersaing"ucap gilang.
"Terserah"ucap aaron memakai helm dan menyalakan motor nya lalu meninggal kan tempat itu.
"Lu tau aaron itu tipe orang bodo amatan sama kaya gini tapi dia bakal dapetin apa yang dia mau"ucap dewa.
"Gimana pun tipe saingan gw tetep gw yang bakalan ada di atas dia"ucap gilang pergi meninggalkam dewangga disana.
"Aaron... gilang... kalian gila nga mungkin juga kalian dapetin bryan"ucap dewangga melihat punggung gilang yg semakin menjauh.
~•~
Pagi hari nya bryan terlihat sangat happy, entah kenapa bryan juga bingung pagi ini tiba tiba mood dia di atas rata rata sangat bahagia sekali.
Bryan keluar kamar menuju ke arah dapur, ia menuruni tangga.
"Pagi ma..."ucap bryan duduk sembari memakan roti nya.
"Pagi"ucap mama bryan
"Tumben ngucapin"
"Emang nya nga boleh ngucapin"ucap bryan lalu meminum susu dan beranjak pergi.
"Ma aku bawa roti nya ini ya 1"ucap bryan.
"Loh nga sekalian di taruh di tempat bekal?"
"Engga, aku juga nga bawa sepeda, btw susu kotak di kulkas aku bawa"ucap bryan.
"Iya... yaudah hati hati, sama sia..."belum juga di jawab bryan udah keluar duluan.
Bryan keluar rumah dan mengambil hlm nya lalu keluar gerbang di depan gerbang ia mencari seseorang dan ketemh, orang itu tengah menunggu di sebrang jalan, bryan pun berjalan menghampiri orang itu.
"Dari tadi?"tanya bryan, orang itu tersenyum ke arah bryan.
"Engga baru aja"ucap orang itu.
"Oh ya ini roti makan dulu pasti belum sarapan kan"ucap bryan, orang itu melihat bryan.
"Kamu udah sarapan?, makan kamu aja itu" ucap orang itu, bryan mengeleng.
"Gw udah sarapan kak makan lu aja ini sengaja bawain kak jay memang"ucap bryan.
Yup orang itu adalah jaya atau juga aaron.
Aaron mengambil roti dari bryan lalu memakan nya, bryan mengambil susu kotak yang memang sengaja ia bawa untuk aaron.
"Enak, kamu yang buat?"ucap aaron, bryan menggelengkan kepala.
"Mama yang buat"ucap bryan, aaron menganguk dn melahap satu suapan roti itu.
"Kapan kapan buatin aku kaya gini tapi di bikin kamu sendiri"ucap aaron, bryan tersenyum menganguk, bryan memberikan susu kotak aaron segera menghambiskan susu itu dan membuang ke tempat samph yg memang jarak nya dekat dengan aaron.
"Ayo"ucap aaron bryan memakai helm nya dan segera menaiki motor, serasa bryan udah siap aaron mentancapkan gas nya.
~•~
Sesampainya di sekolah bryan dan aaron harus berpisah karna memang beda kelas.
"Bryan"panggil seseorang, yang ternyata itu gilang.
"Kenapa?"tanya bryan, gilang menyodorkan sekotak susu dan roti.
"Gw udah sarapan"ucap bryan, gilang mengambil tangan bryan.
"Ambil aja apa susah nya"ucap gilang lalu pergi meninggalkan bryan.
"Rezeki bryan nga boleh di tolak"ucap seseorang dari belakang bryan.
"Anjing!"
"Della, Bisa nga si lu nga ngageting bangsat" ucap bryan.
"Nga bisa"
"Kaya nya tu orang suka sama lu ya?"
"Siapa?"
"Itu ketos kak gilang"
Mereka pun mengobrol sambil berjalan ke arah kelas mereka.
"Ohh dia? Gtw nga peduli juga gw bukan gay asal lu tau"ucap bryan.
"Iya iya kan gw cuman tanya"
"Jangan jangan orang yang selama ini kasih lu waffle itu kak gilang?"
"Ngawur gw udah tau siapa"ucap bryan.
"Hah?! Yang bener! Wah nga cerita cerita"
"Emang harus cerita?"
"Iya lah su!"
"Kaga mau ksih tau gw"
Tidak terasa mengobrol merek sudah sampai di kelas dan duduk.
"Siapa sih?"
"Kasih tau bryan"
"Kasih tau"
"Kasih tau"
"Kasih ta-"
"Udah stop anjing emang anak satu ini"
"Ya kasih tau maka nya"
"Nga akan"
"Serah dah ngambek gw"
"Dih serah lu"
"........"
Della beneran ngambek dan diam beberapa menit, bryan yang malah mereasa ke ganggu karna della diam.
"Ok ok gw kasih tau"
"Yey!!! Jadi siapa?"
"Kak jaya"
"...."
Bryan melihat ke arah della yang diam hanya menatap bryan.
"Apaan dah jadi natap gw aneh gitu"
"Lu di sukai kak jaya? Kak aaron?"tanya della.
"Mana gw tau"
"Bryan gw harap lu harus ngertiin gw hari ini, mending lu jauhin kak aaron"
"Napa emang?"
"Udah lu mending jauhin aja dia"
....
KAMU SEDANG MEMBACA
the unreachable
Teen Fiction"Gw ngak cuman nge hukum di sekolah asal lu tau itu" "..." "Mau hukuman jenis apa hmm?" "..."