20

4.7K 261 30
                                    


Pagi hari nya bryan dan aaron berangkat bersama ke sekolah, gara gara ciuman tadi malam sampai sekarang mereka merasa canggung dan saling diam, aaron juga tidak tau harus berbicara apa memilih diam, karna ia tau jika membuka topik nanti juga mati di tengah tengah

Sesampainya di sekolah aaron segera memarkirkan sepeda nya, di sana juga terlihat teman teman aaron sedang menunggu dia sembari duduk di motor masing masing.

Bryan segera turun dari motor dan memberika helm ke aaron tanpa sepatah kata bryan langsung pergi begitu saja, aaron yang melihat punggung bryan yang semakin jauh hanya menghelah nafas.

"Di cuekin nih yeee"ucap drian, aaron melepas helm nya dan melihat teman teman nya sebari menampilkan mimik muka seakan akan bertanya, tumben nunggu ada apa?.

"Nga ada sih emang kaga boleh nunggu?" Ucap drian yang tau arti muka aaron itu.

"Dia udah balik"ucap calvin, aaron tau siapa yang di maksud calvin.

"Ngapain lu kasih tau si vin? Kan biar jadi kejutan iya kan ron"ucap drian melihat aaron.

"Bukan urusan gw dia balik"ucap aaron turun dari motor nya dan meninggal kan teman teman nya itu.

Saat berjalan menuju kelas ia bertemu dewangga tadi nya ia hiraukan tapi tangan dewangga mencegah nya, aaron menengok.

"Dia balik"ucap dewangga.

"Terus?"tanya aaron menatap dewa disana, dewangga hanya menghelah nafas ia udah tau jawaban aaron.

"Jangan lupa jam 10 malam di JL. A....."ucap dewa, aaron hanya menganguk dan melepaskan tangan dewa melanjutkan jalan nya.

~•~

Sesampai nya di kelas, baru di depan pintu bryan diam, ia melihat seseorang yang sedang duduk di tempat nya dan sedang bergurau ria bersama della, bryan menghampiri bangku nya, della melihat kedatangan bryan disana.

"Eh bryan"panggil della.

"Bangku"ucap bryan singkat menatap della dengan wajah datar.

"Emmm sebenernya ini bangku ku, kamu anak baru yah, kenalin dulu haidan panggil aja idan, kamu bryan ya... maaf yah tapi ini emang bangku ku"ucap seorang cowo sembari menjulurkan tangan untuk berjabat tangan, tinggi hampir sama dengan bryan hanya berbeda dengan wajah mereka ia lebih imut, pikir bryan sambil mengamati anak itu.

"Oh bangku lu ok"ucap bryan sambil melihat sekeliling yang memang tidak ada bangku yang kosong bryan juga tidak menerima jabat tangan anak itu yang bernama haidan.

"Ayo gw anter ke sapras buat ambilin bangku di gudang"ucap della yang sudah berdiri.

"Ngausah"ucap bryan mau juga berjalan tapi tangan nya di cegat oleh idan.

"Ayo aku anter"ucap idan, bryan melepas tangan idan sedikit kasar.

"Ngausah gw bisa sendiri"ucap bryan keluar kelas yang bertepatan dengan bel sekolah.

Bryan ke ruang sapras buat menemui penanggung jawab untuk mengambil bangku di gudang sekolah, tapi entah bryan terkena sial apa penanggung jawab nya justru tidak ada untuk 2 hari kedepan dan dia malah di berikan kunci gudang kepada guru lain dan disuruh meminta bantuan ke ketua osis.

Benar ketua osis, bryan harus ketemu sama manusia gila itu lagi, bryan berfikir sejenak lalu ia menuju ke kelas si ketua osis itu lebih tepat nya mencari kelas nya sebenernya.

"Astaga ini gw udah keliling mana kaga tau dia anak ipa atau ips"ucap bryan yang udah cape mencari, lalu.

"Oh iya dia perna bilang anak ips kan yah tapi ips berapa"ucap bryan lagi masih stay berjalan dan benar saja baru di depan pintu bryan melihat gilang yang sedang memperhatikan guru, tak lama gilang melihat bryan yang berdiri di depan pintu kelas nya.

the unreachableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang