Sinar matahari merayap mencoba masuk dari celah celah jendela disebuah rumah lantai 2. Sang pemilik yang baru saja selesai dengan kegiatan paginya membuka gorden seluruh ruangan, mempersilahkan sinar matahari masuk menerangi rumahnya.
Dengan sedikit polesan lip balm dibibir pucatnya, membuat Gafi terlihat lebih segar. "Minimal nggak kayak mayat hidup lah" Setelahnya ia terkekeh ria membayangkan leluconnya.
Tidak ada yang perlu disapa dirumah ini. Toh, ia juga tinggal sendirian. Gafi melirik jam dinding yang ada di ruang makan, pukul 06.25. Segera ia menyambar tasnya dan berjalan pergi meninggalkan rumah.
Sebenarnya ada kendaraan digarasi rumah, tapi berhubung sudah terbiasa berjalan kaki. Yaudah, lanjutin aja ada manfaatnya juga kan untuk lingkungan.
"Naila!" Panggil Gafi sambil memepercepat langkahnya. Tapi sang pemilik nama hanya terdiam dan tidak menghiraukan panggilannya. "Mungkin nggak kedengeran kali yak?"
Mereka terpisah antara tangga lantai 1 dan 2, berbeda jurusan berarti berbeda lantai juga. Lantai 1 untuk jurusan Bahasa, lantai 2 untuk jurusan MIPA, dan lantai paling atas untuk jurusan IPS.
Kelas XI MIPA 2 masih terbilang sepi, hanya ada beberapa siswa yang biasanya tergolong "anak ambis" jika sepagi ini.
"Vin, lo liat Raffi nggak?"
"Lah, dia kan emang izin hari ini, lo nggak tau?"
Gafi menggeleng, "kenape tu anak?"
"Makanya kalo punya hp itu dimanfaatin, noh liat grub ada izinnya"
Segera ia menyambar benda pipih yang berada di saku tasnya, lalu mengaktifkannya. Banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari kemarin.
"Lah? Sakit? "
Tuttt...
Tuttt...
Tuttt..."Assalamualaikum.. Raf? Sakit lo?"
"Waalaikumsalam.. nggak gue sekarat"
"Huss... jangan macem macem lo! Sakit apa emang? Kambuh lagi?"
"Nggak papa sumpah, cuma pusing, demam sama mual doang, yaa biasalah nyokap gue aja yang terlalu heboh"
"Udah mendingan?"
"Hm. Oh iya, nanti abis pulang sekolah masakin gue dong, bosen gue masakan luar terus"
"Nyokap lo? Kan bisa masak"
"Lo kan tau nyokap gue baru bisa masak itupun cuma masak mie sama nasi, kalo makan itu yang ada malah tambah parah ni sakitnya"
"Hahaha bisa aja lo, okelah nanti pulang sekolah gue kesana. Tapi nyokap lo dirumah nggak?"
"Ke kantor biasanya, emang kenap-"
"Oke gue matiin yak, Wassalamualaikum!"
Tut.
"Sakit apa katanya?" Tanya Vino, teman satu tongkrongan Raffi.
"Masuk angin"
"Sultan mah beda, masuk angin doang harus tetep dikasih perawatan yak" Keduanya terkekeh dan diakhiri dengan deringan bel masuk.
...
Seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa besok pagi dengan semangat baru...
Ada rapat guru dadakan yang mengharuskan para siswa dipulangkan lebih awal. Bersamaan dengan bel berdering hujan mulai turun dengan derasnya, sebagian siswa ada yang menunggu di koridor dan ada pula yang menerobos hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight(alone)
Short StoryKisah singkat tentang seorang remaja SMA yang memiliki alur kehidupan berbeda dari remaja pada umumnya. Hidup dan berjuang sendirian dalam lingkaran obat-obatan juga penderitaan dimasa lampau, tanpa seseorangpun yang mengetahui betapa hancurnya dia...