10. Pertemuan Tak Terduga

306 17 0
                                    

"Jreng!"

"L-lho? K-kok?"

"Gue udah pulang!"

Naila berdiri tertegun diambang pintu rumahnya. Melihat kedatangan Gafi kerumahnya dengan kondisi yang berbeda jauh dari hari-hari sebelumnya.

"Bentar, ini gue halu ato mimpikan?" Naila beberapa kali menampar pipinya. Sakit!

"Nai! Ini gue Gafi! Nyata lho!"

"Y-yaudah ayo masuk"

"Yes! Makasih!"

Setelah mendapat izin dari sang pemilik, ia langsung melenggang masuk dan duduk manis disofa sambil sibuk memandangi aquarium baru Naila.

"Gaf? Ini beneran? Lo udah sembuh?"

"Yee, lo bisa liat sendiri, kan? Daritadi nanyain itu-itu aja" Gumamnya cemberut.

"Oke oke, gue ganti! Apa tujuan lo dateng kerumah gue? Udah malem loh, Gaf! Diliat tetangga kan nggak enak!?"

"Eumm.. gimana ya? Duh! Bingung ngomongnya" Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu memalingkan wajah kearah lain.

"Oit! Kenapa sih lo? Ngomong aja kali!"

"Lo.. mau nemenin gue malam ini nggak?" Suaranya dibuat sepelan mungkin, menahan malu.

"E-eehh?"

"Nggak deh! Nggak jadi! G-gue pamit ya!" Ia segera berdiri dan melangkah keluar, namun lengannya dicekal Naila.

"Gue mau!" Lanjutnya tegas.

"L-lah?"

"Ayo! Gue temenin!"

Wajah Naila menyiratkan sebuah semangat 45.

"Nggak jadi, Nai! Lagipula pasti nggak di--"

"Ibuu! Aku nginep dirumahnya Gafi ya!"

"Iya, boleh!"

"Makasih bu! Tuh dibolehin" Naila tersenum penuh kemenangan, sedang Gafi hanya bisa melongo melihat tingkah Naila.

...

"Segampang itu, Nai?"

"Hehe! Gue gitu loh"

Sekarang keduanya sudah sampai didepan pekarangan rumah Gafi, sudah lama ia tidak bermain dirumah sang teman.

"Assalamualaikum" Ucap keduanya bersamaan.

"Gaf? Kok bisa bersih banget sih rumah lo!?"

"Gue gitu loh" Ucap Gafi sambil menaik turunkan alisnya.

Gafi merebahkan tubuhnya disofa depan televisi, membiarkan Naila masih sibuk home tour dirumahnya.

"Gaf! Ini obat apaan?"

"Hm? Paling pereda nye-- Hoi! Jangan, Nai!"

"Iya deh iya.."

Naila meletakkan obat itu kembali ditempatnya walau sebenarnya ia penasaran. Ia berjalan mendekati Gafi yang asik berebah disofa.

"Dah tidur?"

"Belum"

"Oiya! Nanti gue tidur dimana?"

"Dikamar gue, lantai 2"

"Lah terus lo?"

"Disini"

"Kok gitu!?"

"Kenapa?"

"Lo baru keluar dari rumah sakit, Gafi?! Kalo elo kenapa-napa gimana!!??"

"Nggak bakal! Gue kan strong!" Kemudian ia terkekeh singkat lalu disambut dengan sentilan dikeningnya.

Fight(alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang