14. Taman Hiburan

274 13 0
                                    

Seperti sedang mengawal anak kecil agar tidak diculik, mereka berdua berjalan dibelakang Naila yang takjub melihat taman hiburan dengan berbagai wahana seru dengan mata yang berbinar.

"Lo nggak pernah ke taman hiburan?"

"Sekarang udah jarang, terakhir aja pas kelas 6 sd itupun ditokyo bukan disini"

"Lebih keren yang mana?"

"Jelas di Indo dong! Apalagi kalo perginya sama lo berdua!"

"Dih ngomong aja pengen ditraktir" Cibir Raffi.

"Ya itu juga seru!" Kemudian ketiganya terkekeh ria.

Naila yang sudah tak tahan jika hanya terus berkeliling saja, segera menarik tangan Raffi dan Gafi, mengajaknya menaiki beberapa wahana yang menurutnya seru.

Bianglala adalah tujuan utamanya pergi ketaman hiburan ini. Pemandangan kota dimalam hari begitu memanjakan, apalagi jika dilihat dari puncak tertinggi pada putaran bianglala.

Cekrek!

"Kereen! Gaf, liat deh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kereen! Gaf, liat deh!"

"Wih! Jago juga lo poto view nya" Puji Gafi.

"Iya dong gue gitu loh! Hehe"

Bianglala berputar 2 kali, yang memakan waktu sekitar 15 menit lebih. Setelah itu, mereka kembali berputar-putar mencari cemilan dan wahana atau permainan yang menyenangkan.

Naila memimpin didepan, berceloteh ria sambil menikmati keramaian malam hari ditaman hiburan itu. Sesekali juga ia berhenti, sekedar membeli permen atau manisan kecil untuk mengganjal perutnya.

Gafi melirik Raffi yang termenung memandang Naila dengan ulasan senyum yang tak luntur sama sekali. Ia menyenggol lengan Raffi dan beberapa kali juga ia menggodanya.

"Oit! Mandangnya gitu amat lo, Raff!"

"Heu! Apaan sih! Nggak ada tuh!" Elak Raffi.

Gafi terkekeh singkat sambil menaik-turunkan alisnya, yang sukses mendapat tatapan tajam dari Raffi.

"Eits! Ini ngapain lagi nih berhenti?"

"Coba itu yuk!" Tunjuk Naila ke sebuah bangunan suram bertuliskan "hounted house" dengan mata yang berbinar.

"Ayok! Raffi depan!"

"Nggak ada!"

"Weeyy!! Lo takut ya?" Goda Naila sambil menyenggol-nyenggol lengan Raffi.

"Bukannya takut, Naila! Ini udah malem jangan aneh-aneh sumpah"

"Yeee! Kesimpulannya lo penakut! Ayok, Nai! Kita berdua aja!"

Kemudian keduanya melenggang masuk kedalam, meninggalkan Raffi yang masih terpatung diambang pintu masuk.

"Sial-an lo berdua!"

Fight(alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang