Seperti seorang bocah yang mendapatkan sebuah permen, Naila berlarian kecil dikoridor dengan senyum yang tak pudar sedikitpun.
"Rapi! Gafi!" Seru Naila sambil melambaikan tangannya dan tertawa riang.
"La? Lo waras kan?"
"Ihihihihi.. lo pas-ti be-lum li-at grub kan?" Ucapnya ngos-ngosan.
"Lo udah buka belum, Gaf?"
Gafi menggeleng, kemudian keduanya mengambil benda pipih disaku mereka masing-masing dan mulai sibuk melihat grub yang dimaksud Naila.
"Udah gue duga sih" Raffi terkekeh singkat melihat hasil yang ia tunggu-tunggu.
Pada urutan pertama, terpampang ketiga nama "Gafi Fazal Ilario" Lalu disusul dengan "Raffi Al-Khoiri" dan "Adzkiya Naila Taleetha" dengan total nilai skor 995 dari 1000.
Mereka bertiga berhak mewakili sekolah untuk maju LCC tingkat Nasional. "Sebagai perayaan lolos seleksi, akhir pekan nanti ke taman hiburan yuk!"
"Taman hiburan?" Gumam keduanya bersamaan.
"Yoi! Gue ada tiketnya! Kemarin dikasih sama temennya nyokap gue yang kerja disana, jadi gratis deh! Gimana? Ikut nggak?"
"Kalo gue sih ikut-ikut aja, nggak tau kalo ni anak" Ucap Gafi seraya melirik Raffi.
"Iyaaa, gue ikut!"
"Siip! Mantap!"
"Siapa aja yang ikut?"
"Gue, lo, sama Rapi"
"Lah? Lo nggak ada temen cewe?" Kini Raffi ikutan menyauti obrolan keduanya.
"Kan tiketnya cuman 3"
Lalu keduanya hanya ber"O"ria.
...
"Sudah dibilangin nggak percaya! Jadinya gini, kan?" Dokter Wisnu memijat pelipisnya, pening dengan pasiennya yang kepala batu itu.
Sedangkan, Gafi hanya cengengesan dibalik selimut yang menutupi sebagian wajahnya. "Dok, harus banget cuci darah ya?"
"Yaa, mau gimana lagi? Kamu mau, tiba-tiba ngedrop didepan temen-temenmu itu? Pengen bikin khawatir semua orang?"
"Tapi sakit dok!"
"Cuman sebentar, nanti juga terbiasa"
"Dok, cuci darahnya nanti ya?"
"Kenapa? Masih belum mendingan?"
Gafi mengangguk lesu, kemuadian disusul dengan helaan nafas pasrah sang dokter.
"Yaudah kamu istirahat dulu, tapi kalo nanti masih nggak enak badan jadwal cuci darah ditunda dan kamu harus rawat inap, paham?"
Ia kembali menganggukan kepalanya diikuti dengan ulasan senyum kecil dibibirnya. "Dok"
"Ada apa?" Dokter Wisnu berhenti diambang pintu lalu menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight(alone)
Short StoryKisah singkat tentang seorang remaja SMA yang memiliki alur kehidupan berbeda dari remaja pada umumnya. Hidup dan berjuang sendirian dalam lingkaran obat-obatan juga penderitaan dimasa lampau, tanpa seseorangpun yang mengetahui betapa hancurnya dia...