Chapter 4 ❤❤❤

4.3K 386 14
                                    

9 Tahun kemudian.

Waktu begitu cepat tahun telah berganti begitupun dengan usia manusia yang semakin bertambah,Sosok tubuh mungil bocah pria bermata hazel itu sekarang berubah menjadi sosok pria Dewasa berusia 19 tahun yang duduk di kelas 2 Senior high School.

Limario tengah terburu-buru mengambil ranselnya,karna sore ini dia dan kedua temannya Jisoo dan Seulgi akan menjalani latihan basket di lapangan sekolah.

"Haishh sepertinya aku terlambat"  Dengus Limario setelah melihat jam Rolexnya yang menunjukkan dirinya terlambat lewat 2 menit.

Limario langsung mengambil kunci motornya yang berada di sakunya,dengan langkah terburu-buru Limario menuruni tangga.

Limario Bruscler Manoban kapten Team basket Handsome Trigers, di sekolahnya,Limario sosok pria tampan yang di kagumi banyak wanita,dia juga pria yang ramah terhadap siapapun apalagi orang terdekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Limario Bruscler Manoban kapten Team basket Handsome Trigers, di sekolahnya,Limario sosok pria tampan yang di kagumi banyak wanita,dia juga pria yang ramah terhadap siapapun apalagi orang terdekatnya.

"Sayang kamu mau kemana"  Nyonya Tiff menghentikan langkah Limario yang hendak keluar.

"Mommy,aku hari ini latihan basket,untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan melawan rival kami"   Nyonya Tiffany tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah sayang hati-hati dijalan,Mommy menyayangimu"  

Cupp... Limario dengan cepat mengecup pipi ibunya.

"Aku lebih menyayangimu Mommy"   Ujar Limario dan langsung melengos pergi setelah berpamitan.

Brum...Brum...

Limario menyalakan mesin motor kesayangannya yang selalu menemani perjalanannya,Limario lebih suka dengan kendaraan roda dua itu ketimbang mobil mewah yang selalu ayahnya tawarkan,bagi Limario motor yang ia miliki sudah cukup baginya,lagi pula dengan motor dia bisa dengan cepat mengatasi kemacetan dari pada harus dengan mobil yang tidak bisa melalui cela jalanan.

Limario menyalakan mesin motor kesayangannya yang selalu menemani perjalanannya,Limario lebih suka dengan kendaraan roda dua itu ketimbang mobil mewah yang selalu ayahnya tawarkan,bagi Limario motor yang ia miliki sudah cukup baginya,lagi pula den...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lets go,kita berangkat Banana"   Kata Limario yang memanggil sebutan nama motornya yang ia beri nama sendiri,karna motornya berwarna kuning jadi ia menamakannya banana sesuai dengan warnanya karna pisang identik bewarna kuning.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang