Chapter 26 ❤❤❤

5K 494 15
                                    

Limario terus menatap tajam pria yang baru saja dia lepas maskernya,dia sudah bisa menduganya karna Limario melihat gelang yang biasa Hyunsik pakai di pergelangan tangannya.
"Ternyata kau begitu mengenaliku Limario,pria yang patah hati dan menghilang begitu saja" Hyunsik bersmirk,dia mencoba menutupi rasa takutnya dari Limario karna hanya dia seorang diri,sementara ketiga temannya entah kemana.

"Apa kau pernah melihat tubuh polos Jennie,ahh aku sangat merindukan lekuk tubuhnya yang seksi,jika saja kedua temanmu tidak mengganggu kami,mungkin kami bisa menikmati tubuhnya" Limario semakin menegang mendengar ucapan Hyunsik yang membuatnya semakin marah dan mengepalkan kedua tangannya.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Pukulan berkali-kali Limario layangkan kearah wajah dan perut Hyunsik,hingga Hyunsik kembali terkapar di tanah dan merasakan sesuatu keluar dari mulutnya yang mengeluarkan darah,karena Limario membuat tulang rahangnya sedikit retak.

"Aww shitt,kurang ajar kau" Ujar Hyunsik sembari meludahkan darahnya.

"Bukankah kau yang lebih kurang ajar,aku rasa itu semua belum cukup setelah kau membuat Jennie merasa hancur akibat ulah kalian,dan aku tidak akan mengampuninya,kalian harus mendekam di penjara membusuk disana aku memastikan" Tukas Limario yang kembali menarik kerah Hyunsik agar kembali berdiri.

Hyunsik yang mendengar gertakan Limario,dia kembali merasakan takut jika sampai Limario benar-benar membawanya ke kantor polisi,dengan tangan yang masih bebas,Hyunsik mengambil belati yang dia selipkan di pinggangnya,dan bersiap untuk menusukkan belatinya kearah perut Limario.

"Tidak semudah itu kau membawaku" Limario menengok kearah Hyunsik dan.

Bleshh...

"Akhh... " Suara pekikan dan tusukan menjadi satu.

Hyunsik menusuk perut Limario menggunakan belatinya,dia tersenyum penuh kemenangan dan kembali memperdalam tusukannya.

"Selamat tinggal Limario,kita akan kembali bertemu di alam baka" Tukas Hyunsik lalu menarik belatinya dengan kasar di perut Limario,hingga darah segar mengalir begitu saja.

"K..au..tidak akan aku biarkan per..gi" Limario mencoba melangkah mengejar Hyunsik,namun rasa sakit dan darah yang semakin mengalir deras di area perutnya membuat Limario tertahan,perlahan dia mengambil ponsel di sakunya dan segera menghubungi Jisoo agar dia dan Seulgi segera mencari keberadaan Hyunsik yang masih tak jauh dari tempat mereka.

"Jangan beritahu para wanita,aku tidak ingin membuat Jennie kembali merasa ketakutan,segera kalian menjaganya di pintu keluar dan hubungi polisi,aku yakin Hyunsik bersama teman-temannya dan berhati-hatilah" Limario melirik sekilas kearah luka tusukan yang Hyunsik lakukan padanya.

"Mereka membawa senjata tajam,sementara aku akan menemui Jennie dan yang lainnya" Limario mengakhiri panggilannya bersama Jisoo barusan,lalu kembali memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

"Kenapa sangat sakit,bertahanlah Limario,ingat Jennie bersamamu kau harus membawanya pulang dengan selamat" Limario bermonolog dirinya sendiri,lalu membuka jaketnya dan melilitkan di bagian perutnya yang terluka,dia hanya ingin menutupi lukanya agar tidak di ketahui Jennie dan yang lainnya.

Setelah menutupi lukanya,Limario mencoba melangkahkan kembali kakinya untuk menemui Jennie,dia berusaha untuk menahan rasa sakitnya walaupun butiran keringat mulai membasahi wajahnya yang mulai memucat.

"Bukankah sangat enak Jendeuk" Kata Irene setelah dia memberikan jagung bakar untuk Jennie yang baru saja dia pesankan.

"Iya eonni,aku menyukainya" Jawab Jennie dengan sekilas tersenyum,sejujurnya sedari tadi dia terus mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Limario,dia merasa khawatir tiba-tiba karna Limario pergi begitu saja entah kemana.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang