Chapter 29 ❤❤❤

5.1K 474 7
                                    


Pagi hari yang cerah,secerah senyuman Limario yang mengembang karna hari ini dia sudah bisa pulang dan hanya menjalani perawatan di rumah,walaupun harus rutin melakukan chek up seminggu sekali,untuk memastikan lukanya benar-benar sembuh.

Kedua orang tua Limario tuan Daniel dan Tiffany,mereka berdua sudah berada di rumah sakit sejak pagi,sementara Jennie ? Gadis itu mulai kembali sekolah seperti biasa seperti permintaan Limario yang selalu membujuknya untuk kembali seperti dulu lagi,gadis itu menuruti semuanya dan dia juga akan menemui Limario sepulang sekolah nanti.

"Hati-hati sayang" Limario mengangguk berjalan perlahan sambil di tuntun oleh ayahnya sendiri tuan Daniel.

"Apa itu masih terasa sakit jagoan" Tanya tuan Daniel terhadap anaknya tersebut.

"Lumayan dad,masih terasa nyeri saat aku bergerak,tapi aku masih bisa menahannya" Balas Limario sambil memegang perutnya yang tertusuk.

"Perlahan saja sayang,Mommy tidak ingin kau kesakitan" Nyonya Tiffany ikut menuntun Limario,mereka bertiga mulai jalan beriringan menuju mobil yang terparkir tak cukup jauh.

"Jack,tolong bawa semua barang-barang putraku" Perintah tuan Daniel pada supir pribadinya.

"Baik tuan" Jack membungkuk hormat,setelahnya dia sedikit berlari kecil untuk membawa barang-barang Limario saat di rawat di rumah sakit.

Kediaman Manoban.

Limario yang baru saja keluar,dia langsung mendahului kedua orang tuanya untuk masuk kedalam kamarnya yang sudah dia rindukan,baginya kamarnya adalah tempat ternyaman,di bandingkan kamar rumah sakit yang membuatnya beberapa hari selama disana harus mencium baunya obat-obatan.

Ceklek

Setelah membuka pintu kamarnya,Limario dengan perlahan sambil memegang perutnya yang masih terasa sakit,dia mencoba merebahkan tubuhnya diatas kasur king size nya.

"Sungguh tempat ternyaman,aku merindukanmu kesayangan" Limario menarik gulingnya yang berwarna kuning,lalu memeluknya dengan sangat erat.

Aww,shht

Limario meringis kesakitan saat dia merasakan lukanya terasa nyeri,sepertinya dia harus mengganti perban lukanya yang mulai melembab.

Perlahan Limario membuka kancing baju piyama nya yang tanpa menggunakan kaos dalam,sehingga saat dia menjatuhkan piyama nya,terlihat begitu jelas tubuh atasnya yang telanjang begitu tegap dan otot perut yang menonjol.

"Ahh yang benar saja,aku melupakannya" Limario yang tadinya akan mengganti perbannya sendiri,dia sedikit berdecak karna perban dan obat-obatannya ibunya yang membawanya,Limario kembali melangkah untuk keluar mencari ibunya tanpa menggunakan bajuny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh yang benar saja,aku melupakannya" Limario yang tadinya akan mengganti perbannya sendiri,dia sedikit berdecak karna perban dan obat-obatannya ibunya yang membawanya,Limario kembali melangkah untuk keluar mencari ibunya tanpa menggunakan bajunya lagi,karna dia merasa dirumah ini hanya dia dan kedua orang tuanya serta Maid yang sudah berumur.

Sementara di lantai bawah,nyonya Tiffanny sedang mengobrol dengan seseorang gadis yang baru saja datang,gadis itu tak lain Jennie yang memang berniat mengunjungi Limario yang sudah di perbolehkan pulang.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang