Chapter 36 ❤❤❤

3K 278 3
                                    


Limario Pov.

Degh..

Aku merasakan degupan jantungku berpacu sangat cepat,begitupun dengan naluriku sebagai seorang pria normal,aku merasa sesuatu yang ada pada diriku seolah bergejolak meronta menginginkan seseorang yang berada di depanku,seseorang itu tidak lain Jennie kekasihku,yang sekarang berada di depanku dengan tubuh polosnya yang terpampang jelas di kedua mata hazelku,aku melihatnya tanpa berkedip,dan memujinya di dalam batinku yang mengatakan.

Dia adalah ciptaan tuhan yang sangat sempurna.

Mungkin kata-kata itu yang mampuh menggambarkan kekasihku sekarang,dia begitu menggoda dengan tubuh polosnya tanpa sehelai kain pun,apa ini yang dia maksud hadiah untukku,aku mencoba memalingkan wajahku kearah lain,jujur saja aku masih merasa gugup dan mencoba memegang pendirianku sebagai pria baik-baik yang akan melakukan hubungan itu setelah menikah.

"Apa kamu tidak menyukai hadiahmu ini hon,lihat aku sekarang juga dan jangan mengalihkan pandanganmu atau aku akan menutup hadiah untukmu ini"  Setan mungkin sudah merasukiku,aku begitu saja menuruti permintaannya,lagi pula siapa yang tidak tahan jika tidak melihatnya,tubuh kekasihku itu sangat sempurna meskipun dia pendek,tetapi tubuhnya terlihat padat membuatku terpukau.

"Hon,kemarilah"  Dia kembali memanggilku,oh tidak,sekarang dia malah sengaja menggodaku dengan sengaja dia duduk di kursi sofa itu dan sedikit melebarkan kakinya,hingga terlihat bagian intimnya yang hanya di tumbuhi bulu-bulu tipis,aku benar-benar melihatnya,milik seorang wanita pertama kali dalam hidupku secara langsung,aki hanya pernah melihatnya di sebuah film blue saat aku dan kedua temanku Jisoo dan Seulgi mengajakku menonton film laknat itu,wanita yang berada di dalam film itu miliknya tak seindah milik kekasihku.

Limario pov end.

"Duduklah sayang"  Limario segera duduk di samping Jennie,dia terlihat gugup tetapi kedua telinganya terlihat memerah,menandakan dia terangsang dengan godaan Jennie.

"Apa aku benar-benar akan melakukannya,apapun untuknya,akan aku berikan,karena aku hanya ingin membuktikan bahwa hanya aku miliknya..."  Jennie berkata di dalam hatinya,sebenarnya tidak hanya Limario yang merasa gugup,melainkan Jennie sebelum dia berniat akan melakukan itu,dia sudah lebih dulu menahan rasa gugupnya itu.

"Sayang,lihat aku,dan sentuhlah hadiahmu ini yang aku berikan untukmu"  Jennie kembali berucap dan Limario langsung melihat kearahnya dengan tatapan yang sedikit sayu,karena pria itu sedang berada di dalam puncak gejolaknya.

"Apa kamu benar-benar serius Nini ingin melakukannya" Limario bertanya dengan polosnya,dan Jennie lagi-lagi di buat tak percaya dengan kekasihnya yang polos itu.

"Lakukanlah,sebagai pria sejati,dan aku menginginkanmu,anggap saja ini suatu pembuktian bahwa aku hanya milikmu"  Limario tertegun dengan ucapan Jennie barusan,dia tak menyangka bahwa kekasihnya begitu mencintainya,seharusnya dia tidak cemburu berlebihan tadi. Limario perlahan memberanikan dirinya semakin mendekati Jennie,tubuh mereka semakin menempel,hanya saja Jennie sudah tak memakai sehelai benang pun,sementara Limario masih memakai baju lengkapnya.

Cup.. 💋💋

Limario langsung menyerang bibir merah merona milik Jennie,tidak hanya ciuman biasa,melainkan Limario langsung melumatnya dengan rakus. Jennie yang mendapatkan serangan ciuman Limario pun tak kalah membalasnya,dia juga melumat bibir Limario yang terasa penuh selalu membuatnya candu.

Muach..mmuach...

Suara decakan ciuman mereka begitu menggema di telinga keduanya,sesekali Limario menghisap lidah Jennie,begitupun sebaliknya,mereka saling menghisap satu sama lain,mereka berdua semakin intens terbawa suasana yang semakin terasa panas.

Ting...

Tong...

Suara bel berbunyi,namun itu tidak menghentikan aktivitas Limario yang mulai menjamah menghisap dan menciumi leher jenjang kekasihnya,dia dengan sangat lihai menciptakan tanda kepemilikan disana,dan mulai bergerak di bagian kedua payudara milik Jennie yang menantang sejak tadi dengan kedua putingnya yang mencuat berwarna pink,Jennie sudah sangat terangsang saat Limario mulai menyentuh bagian-bagian sensitifnya.

Slurp..

Jennie seketika menggelinjang saat Limario menghisap salah satu payudaranya,ini pertama kali baginya dan rasanya sangat membuatnya sensitif kegelian dan juga membuat area bawahnya berkedut.

"emmhh...sshhh"  Jennie mulai mengeluarkan suara desahan nikmatnya,karena Limario sangat memanjakan kedua payudaranya.

"Apa kamu menyukainya sayang" Jennie hanya mampuh mengangguk saat Limario bertanya padanya,itu sangat nikmat hingga membuatnya hanya mampuh mengeluarkan desahannya.

Ting...

Tong...

Ting...

Tong...

Suara bel apartementnya yang berbunyi berkali-kali,membuat keduanya berhenti dan saling melihat satu sama lain.

"Sebaiknya kita berhenti sebentar hon,aku akan memakai bajuku dan kamu lihat siapa yang datang"  Limario sedikit mendesah kesal sebelum dirinya bangkit dari atas tubuh Jennie.

"Aku akan membunuh siapapun yang berada di balik pintu itu"  Umpat Limario yang merasa kesal aktivitas panasnya yang pertama kali di ganggu dengan tamu dadakan itu.

"Kita akan melanjutkannya nanti,jadi bersabarlah oke"  Setelah mengatakan itu,jennie segera kembali ke kamarnya untuk memakai pakaiannya,sementara Limario,dia segera membuka pintu untuk melihat siapa yang datang dan menganggunya.

Ceklek...

"Kejutan!!! Seru keempat orang yang berada di balik pintu itu setelah Limario membuka pintunya,Limario yang mendengar seruan mereka hanya memasang wajah masamnya,karena mereka semua sudah mengganggunya di saat yang tidak tepat.

"Aigoo,apa seperti ini cara menyambut tamu,lalu kenapa dengan wajahmu lim"  Jisoo berkata sambil memperhatikan wajah Limario yang tampak tak suka dengan kehadiran mereka.

"Hentikan wajah jelekmu itu dan sebaiknya kita masuk untuk merayakan keberhasilan kita"  Tanpa rasa berdosa Seulgi begitu saja masuk yang kemudian di susul oleh ketiganya.

"Kenapa sofa ini terlihat berantakan" Limario yang masih berada diambang pintu pun segera membereskan bantal-bantal sofa yang berjatuhan,saat suara Irene membuyarkan kesadarannya.

"Crewet sekali wanita satu ini" Dengan gerakan cepat Limario langsung membereskan semuanya bekas pergulatannya dengan Jennie yang berujung gagal.

"Honey !!! Siapa yang datang"  Jennie berteriak sambil keluar dari pintu kamarnya,dan tentunya dia langsung melihat teman-temannya yang sudah berkumpul di depannya.

"Ternyata kalian,aku pikir siapa"  Jennie langsung mendekati mereka semua,tetapi pada saat Jennie semakin mendekat,Irene yang melihat keanehan di leher Jennie yang terlihat ada beberapa kismark disana dia langsung bersmirk mengetahui apa yang sudah mereka lakukan.

"Apa kedatangan kami mengganggu kalian,aku rasa sudah cukup jelas dengan wajah kekasihmu yang masam saat kedatangan kami"  Jennie dan Limario menelan salivanya kasar saat Irene mengatakan itu,wanita itu selalu tau hal-hal yang berbau mesum.

"Maksudmu apa Bae"  Tanya Seulgi yang belum mengerti dengan ucapan kekasihnya.

"Yaak Unnie!!! Apa kau di gigit nyamuk,astaga sepertinya nyamuk itu memiliki mulut yang sangat besar hingga lehermu merah-merah seperti itu"  Suara melengking Rose memperjelaskan tanda merah di leher Jennie,wanita yang lebih muda darinya itu bukan tidak mengetahui soal itu,dia hanya ingin menjahili pasangan yang baru saja pertama kali melakukannya.

"Apa itu benar nyamuk yang menggigitmu Jen"  Jisoo menimpali ucapan Rose barusan yang sangat tidak masuk akal,mana mungkin nyamuk kecil menciptakan tanda sebesar itu.

Jennie dan Limario semakin merasa terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan mematikan mereka semua.

Jika saja mereka bukan temanku mungkin sudah aku ikat mereka semua sekarang.



Bersambung...

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang