Chapter 24 ❤❤❤

5.8K 532 11
                                    

Limario dengan sigap mengobati luka pada telapak kaki Jennie akibat pecahan kaca yang dia injak begitu saja,sehingga menciptakan luka di berbagai titik telapak kakinya,setelah cukup mengoleskan betadine pada lukanya,Limario langsung menempelkan beberapa plester pada masing-masing titik lukanya.

"Shhh,perih"  Jennie sedikit meringis perih,merasakan lukanya yang sudah tertutup plester.

"Jangan banyak bergerak,diam disini Nini,biar aku membereskan semuanya,setelah itu aku akan mengambilkan makanan untukmu dan aku akan menyuapimu"  Setelah mengusap lembut pipi Jennie,Limario langsung membawa kotak P3K nya,dia kembali menyimpannya,selain itu Limario juga membereskan semua yang berserakan di kamar Jennie,dia juga mengambil pecahan kaca di lantai yang langsung dia buang di tong sampah,agar tidak melukai Jennie lagi.

Setelah beberapa menit dia membereskan semuanya,kamar Jennie sekarang tampak kembali rapih,Jennie yang melihat Limario dengan cekatan merapihkan kamarnya,dia hanya tersenyum melihat pria yang selama ini dia rindukan kehadirannya.

Limario kembali menghampiri Jennie setelah membereskan semuanya.

"Aku akan mengambilkan makanan untukmu,kamu harus makan Nini,tidak ada penolakan,aku akan menyuapimu"  Jennie hanya tersenyum patuh,Limario yang mengerti jawaban darinya itu,dia kemudian beranjak  mengambilkan makanan untuk Jennie.

Sesampainya di dapur,Rose,Irene dan nyonya Min_young,melihat Limario yang tampak tenang mendekat kearah mereka.

"Aku akan mengambilkan makanan untuk Jennie,aunty"   Nyonya Min_young,segera menyiapkan makanan diatas nampan saat Limario mengatakan itu,dia merasa cukup senang dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Entah apa yang harus aku katakan lagi Limario,aku sangat senang kau bisa membuat Jennie tenang,aku hanya bisa mengucapkan rasa terimakasihku terhadapmu"  Nyonya Min_young mulai berkaca kaca di kedua bola matanya,sebelumnya Rose dan Irene sudah memberitahunya bahwa Jennie mulai luluh saat Limario membujuknya.

"Tidak apa aunty,aku juga hanya tak ingin melihat Jennie bersedih dan merasa hancur,mulai sekarang aku akan terus berada disisinya,aku juga akan membuatnya kembali seperti dulu lagi"  Limario berkata dengan penuh ketulusan,dia tidak akan meninggalkan Jennie setelah ini,apalagi orang-orang yang membuat Jennie hancur seperti ini,masih berkeliaran diluar sana.

"Aku permisi aunty,mungkin Jennie sudah menunggu"  Pungkas Limario sedikit membungkukkan badannya,lalu kembali menuju kamar Jennie yang berada di lantai atas.

Ceklek...

Limario kembali masuk kedalam kamar Jennie,dengan membawa nampan makanan untuknya. Dia kembali mendekati Jennie yang tengah duduk di kursi kamarnya.

Dengan senyuman yang masih bertahan di wajahnya,Limario mendudukan dirinya di sebelah kursi Jennie,wanita itu masih memperhatikan nya seolah takut ditinggalkan olehnya.

"Kenapa menatapku seperti itu nini"  Tanya Limario yang menjadi gugup dengan tatapan intens Jennie namun terlihat penuh kehangatan di sorot matanya.

"Aku senang kamu kembali Limario,dan aku bahagia melihatmu lagi,maaf karna aku membuatmu terluka"   Jennie merasa sendu dengan kalimat akhirnya,karna dia merasa kepergian Limario,itu semua sebab dirinya.

"Lupakan,lagi pula aku sudah kembali"  Tukas Limario yang mulai menyuapi Jennie.

"Buka mulutmu Nini"  Jennie menuruti perintah Limario,dengan perlahan dia membuka mulutnya untuk menerima suapan Limario.

"Anak pintar"  Limario mengusap lembut rambut Jennie yang sedikit berantakan,karna semenjak kejadian itu,Jennie tidak memperhatikan penampilannya lagi.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang