Chapter 14 ❤❤❤

4.9K 465 25
                                    

Limario,Kim Jisoo dan Seulgi tengah bermain basket di lapangan,mereka bertiga saling mengoper bola dan melempar kearah Ring.

Limario melompat tinggi lalu berhasil memasukan bola kedalam Ring.

"Yeahhh... 20 point,satu lawan dua"  Seringai sombong Limario sambil melihat kearah Seulgi dan Jisoo yang menjadi lawannya.

"Break...aku lelah"  Jisoo membaringkan tubuhnya diatas lapangan berlantai itu,yang membuat tubuhnya terasa dingin. Seulgi yang melihat Jisoo tengah berbaring,dia juga ikut membaringkan tubuhnya disebelah Jisoo.

Limario hanya mengangkat kedua bahunya,ia pun membuka Jersey baju basketnya dan hanya menyisakan singlet tanpa lengan yang menampilkan tonjolan otot lengan kekarnya.

"Apa kalian haus,aku ke kantin dulu membeli minuman dingin"  Tanya Limario kepada kedua temannya.

"Aku mau Colla,Oppa yang dingin,seprtinya tubuh jenjangku butuh asupan yang dingin"  Goda Jisoo sambil mengedipkan matanya kearah Limario,Limario yang mendengar Jisoo menggodanya dia merasa geli dengan tingkah random manusia Chikin itu.

"Mineral dingin saja untukku Lim,dan yah,jika kau bertemu irene,sampaikan salamku padanya"  Timpal Seulgi yang tersenyum genit kearahnya hingga kedua matanya menyipit.

"Baiklah aku pergi dulu"  Limario yang sudah merasa tenggorokannya mengering,dia langsung beranjak menuju kantin.

Di dalam kantin yang cukup ramai,Jennie tengah menikmati sarapannya bersama Hyunsik yang baru saja mengajaknya untuk duduk berdua yang tak jauh dari Rose dan Irene yang tadinya Jennie bersama mereka namun Hyunsik datang menghampirinya dan meninggalkan mereka.

"Beb,apa kau suka makanannya"   Jennie mengangguk tersenyum menandakan dirinya menyukai makanan itu dengan pipi yang sedikit mengembung karna dia baru saja mengunyah makanan nya.

"Menggemaskan" 

Cupp... Hyunsik mengecup singkat pipi Jennie yang mengembung.

"Oppa... aku malu"  Jennie menudukkan wajahnya yang terlihat merah menahan rasa malunya,berharap tidak ada yang melihatnya,namun Saat Jennie kembali menegakkan wajahnya,dia melihat Limario yang juga melihat kearahnya dengan tatapan mata yang sulit ia artikan.  Tatapan mereka tak berlangsung lama karna Limario langsung mengalihkan pandangannya dan berjalan melewati mejanya begitu saja menuju kasir.

"Terimakasih"  Limario baru saja membayar minuman dingin yang baru saja dia beli,kemudian dia langsung segera beranjak dari kantin karna sesuatu membuatnya kembali harus merasakan rasa perih perasaannya.

Brughh...

"Apa kau tidak punya mata"  Sarkas Pria yang baru saja sengaja menabrakkan dirinya dengan tubuh Limario.

Mark yang melihat Limario hendak keluar kantin dia memang sengaja mencoba membuat Limario tersulut emosi.

Limario yang tatapannya datar pun tampak acuh dengan Mark yang meneriakinya.

"Mau kemana kau"  Mark sedikit menarik lengan Limario saat Limario mencoba menghindarinya.

Semua yang berada di dalam kantin memperhatikan Limario dan Mark yang saat ini saling menatap sengit.

"Aku akan menelfon Seulgi dan Jisoo agar mereka segera kesini"  Ujar Irene yang langsung menghubungi Seulgi agar dia bersama Jisoo segera kesini dan melerai Limario.

"Ada-ada saja dia,kenapa bisa dia berulah seperti itu"  Kata Hyunsik yang melihat kearah Limario dan Mark kemudian beralih melihat Jennie yang sepertinya merasa tak tenang.

Limario menatap tajam kearah Mark,dengan begitu saja dia langsung menghempaskan tangan Mark yang berada dilengannya.

"Jangan membuat masalah denganku,aku tau kau sengaja melakukannya,bukannya kau yang sengaja menabrakku ? Bukan aku yang tidak memiliki mata,tapi kau"   Limario menunjuk kearah Mark dengan ucapan yang tak kalah sarkasnya,dia sudah merasa menahan perasaan perihnya melihat kedekatan Jennie dan kekasihnya di tambah lagi dengan Ulah Mark yang semakin membuatnya merasakan perasaan sakit yang menggebu.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang