Chapter 19 ❤❤❤

4.7K 442 11
                                    

Airport. Zurich,Swiss

Menjauh dan sangat jauh,itulah yang Limario jalani saat ini,dia sudah sampai di tempat tujuannya yang juga merupakan tempat kelahirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjauh dan sangat jauh,itulah yang Limario jalani saat ini,dia sudah sampai di tempat tujuannya yang juga merupakan tempat kelahirannya.

Setelah mendarat di bandara Zurich, Limario begitu bahagia saat melihat seseorang yang sangat dia rindukan pelukannya,dia melangkah cepat menghampiri wanita sepuh itu yang merupakan neneknya. Sementara wanita renta itu juga ikut memajukan langkahnya menghampiri cucu kesayangannya yang lama tak jumpa.

"Oma" ( bahasa jerman,nenek ) Limario yang begitu senang,dia langsung memeluk neneknya sambil sedikit mengangkatnya.

"Cucuku"

"Yeah Oma,ini aku" Balas Limario yang kembali menurunkan neneknya,Nyonya Lilia memperhatikan cucu nya itu yang menurutnya bertambah tinggi dan sangat tampan.

"Sangat tampan,Oma hampir tak mengenalmu Limario,dulu kau hanya setinggi lututku saat kau meninggalkan negara ini,dan sekarang kau kembali dengan tubuh yang tinggi melebihi diriku" Limario cukup terkekeh dengan ucapan neneknya yang membedakan dirinya saat dia masih kecil.

"Tentu berbeda Oma,aku sekarang sudah dewasa,lihatlah kumis tipisku mulai menumbuh" Sombong Limario sambil menunjuk kearah kumis tipisnya yang masih belum terlihat.

"Cucu Oma memang sudah dewasa,dan sekarang waktunya kau yang menjaga Oma disini" Limario mengangguk dan kembali memeluk neneknya itu dengan manja.

"Aku merindukan masakkan Oma" Manja Limario,sedikit memayunkan bibirnya dengan kepala yang bersandar di bahu neneknya.

Nyonya Lilia semakin gemas dengan cucu kesayangannya itu,sejak kecil Limario selalu menikmati masakkan buatannya dan Nyonya Lilia tidak pernah menolak keinginan cucunya itu.

"Rosti" Limario mengangguk mendengar makanan kesukaannya.

"Oma akan membuatkannya setelah kita sampai dirumah" Ucap Nyonya Lilia dengan senyuman teduhnya.

"Yeee,baik Oma,ayo kita segera pulang" Limario melerai pelukannya dan langsung menggandeng tangan neneknya menuju mobil yang sudah ada seorang supir pribadi menunggu mereka.

"Leo..." Supir yang dipanggil itu,langsung menoleh dan segera mengambil barang-barang yang Limario bawa,tanpa suruhan supir itu langsung mengerti.

Dughh...

Limario menutup pintu mobil setelah lebih dulu menuntun neneknya untuk masuk kedalam mobil.

Tut...Tut....

Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, atau berada diluar jangkauan.

Jennie terus mencoba menghubungi nomer Limario yang berkali-kali gagal. Dengan kedua tangan yang saling bertumpu menopang dagunya,Jennie belum juga beranjak dari kamarnya untuk sarapan bersama keluarganya,yang sejak tadi terus memanggilnya untuk turun dari kamarnya.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang