Dokter mengobati luka Limario dan memberikan perban pada lukanya yang robek setelah di jahit 5 jahitan."Sudah saya obati luka anda tuan,dan tulang betis anda sedikit keseleo mungkin butuh beberapa hari agar sembuh total,dan saya harap anda menghindari aktivitas yang memberatkan sebelum luka anda sembuh tuan" Limario tersenyum getir,bagaimana tidak,sebentar lagi pertandingan basket di mulai dan dia sebagai kapten seharusnya lebih unjuk gigi untuk membawa team nya menuju kemenangan,apalagi coach menaruh harapan besar terhadapnya.
"Apa termasuk bermain basket dokter" Tanya Limario yang membuat kedua orang tuanya juga memperhatikannya.
"Tentu tuan,saya harap anda tidak bermain basket dulu sebelum kaki anda benar-benar sembuh" Dokter memberikan penjelasannya lagi yang membuat Limario sama sekali tak mendapatkan jawaban mengenakan baginya.
"Sabar sayang,kau harus sembuh dulu oke,Mommy akan menyampaikan pada gurumu untuk beristirahat sementara waktu dirumah sampai kau pulih" Nyonya Tiffanny menepuk singkat pundak Limario dan langsung berjalan keluar dari kamar Limario untuk mengambil ponselnya.
Tuan Daniel sangat mengerti dengan perasaan Limario,karna putranya itu selalu bercerita tentang dirinya yang sebentar lagi akan bertanding basket melawan rivalnya,namun sekarang harapan Limario sepertinya pupus karna ia harus sembuh total mengingat kakinya yang terluka.
"Aku kuat Dad,aku harap bisa mengikuti pertandinganku" Ujar Limario saat dokter sudah meninggalkan kamarnya,tuan Daniel mendekati putranya,sedikit menyunggingkan senyumannya.
"Untuk saat ini,Dady mendengarkan dokter dan Mommy mu,kau harus sembuh dulu jagoan,biar seseorang menggantikan posisimu dulu sampai kau sembuh total"
"Tapi Dad" Tuan Daniel menggeleng tanda tak menerima penolakan.
Limario menghembuskan nafasnya pasrah,dia memilih untuk membaringkan tubuhnya miring memunggungi ayahnya yang masih memperhatikannya.
"Istirahatlah,Dady akan mengantarkan dokter terlebih dahulu" Tuan Daniel memasangkan selimut tebal Limario menutupi tubuh anaknya,setelah itu dia berjalan keluar dari kamar Limario yang sepertinya sudah tertidur.
Skip...
Jennie baru saja tiba di sekolahnya diantar oleh seorang supir pribadinya,hari ini dia terlihat sangat cantik meskipun make up yang ia poles di wajahnya tidak terlalu mencolok yang membuatnya terlihat natural.
Jennie berjalan menuju kelasnya,namun ia menghentikkan langkahnya sesaat setelah melihat Seulgi dan Jisoo yang berjalan tanpa Limario yang biasanya bersama mereka,dengan cepat Jennie menyusul keduanya untuk menanyakan Limario.
"Bear,Jisoo_ya..." Jennie memanggil mereka berdua,Jisoo dan Seulgi yang mendapatkan panggilan itu langsung berbalik kearahnya yang dimana Jennie sudah berada di belakang mereka berdua.
"Kamjagiya... Aku fikir siluman kucing mengikutiku" Cletuk Jisoo begitu saja sambil mengusap dada nya yang masih terkejut dengan keberadaan Jennie yang tiba-tiba,Sementara Seulgi hanya terkekeh dengan ucapan Jisoo barusan.
"Menyebalkan,apa ada siluman cantik sepertiku" Jennie mendelik kearah Jisoo,Jisoo yang mendapatkan tatapan maut Jennie hanya menelan salivanya kasar.
"Sudahlah aku tidak mau berdebat,itu bukan tujuanku,hum dimana Limario ? Bukankah seharusnya dia bersama kalian" Tanya Jennie begitu saja,Seulgi dan Jisoo saling melirik satu sama lain sebelum menjawabnya,Jisoo memberikan kode pada Seulgi agar dirinya yang memberitahu Jennie.
"Limario izin untuk beberapa hari,dia baru saja tertindih motornya sendiri kemarin,hingga kaki kanan nya terluka" Ucap Seulgi melemah karna ia juga khawatir dengan apa yang menimpa temannya sekaligus kapten basketnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/329141668-288-k108240.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Sahabatku
RomanceSejak kecil mereka selalu bersama bahkan hingga beranjak Dewasa. Jennie Ruby jane dan Limario Bruscler Manoban Mereka berdua Sahabat sejak kecil,namun diantara mereka menyimpan perasaan Lebih dari sekedar sahabat,Limario sangat menyukai Jennie peras...