Chapter 15 ❤❤❤

4.8K 463 26
                                    


Jennie berusaha menegarkan perasaannya,saat apa yang baru saja dia lihat dan langsung menghampiri Limario yang masih bersama Nancy.

"Limmm..."  Panggil Jennie sedikit keras,yang sudah berada di belakang Limario dan Nancy.

Limario berbalik menghadap belakangnya kearah suara yang memanggilnya yang sangat ia kenal.

"Nini,sedang apa kau..."  Belum sempat Limario melanjutkan ucapannya Jennie lebih dulu melayangkan tangannya.

Plakkk....

Jennie menampar pipi kanan Limario hingga wajahnya berbalik,Nancy yang berada disampingnya itu terkejut, dengan tamparan Jennie yang tiba-tiba dia layangkan pada Limario. Limario kembali menatap Jennie dengan wajah tak percaya nya kenapa Jennie menamparnya.

"Apa maksudmu nini,menamparku"  Kata Limario yang masih tak percaya dengan sikap Jennie yang menamparnya begitu saja.

Jennie menekan rahangnya dan menatap Limario dengan tajam.

"Aku hanya tak percaya kau mencium juniormu sendiri, dan jika aku tidak segera kesini,mungkin kau dan dia akan melakukan hal yang lebih"   Sarkas Jennie yang berakhir melihat Nancy dengan wajah tak sukanya.

Limario kembali menganga dengan ucapan Jennie yang menurutnya tengah menuduhnya.

"Cium,apa maksudmu,aku sama sekali tidak mengerti dengan ucapanmu itu Nini,kami tidak melakukan apa-apa seperti yang kau tuduhkan itu,dan apa itu alasanmu menamparku"   Jennie terdiam bahkan memalingkan wajahnya berusaha menghindari tatapan Limario.

"Aku hanya membantu Nancy meniup debu di matanya,jika kau tidak percaya tanyakan saja padanya"   Limario mengambil handuk kecilnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Jennie dan Nancy di lapangan.

"Lim oppa benar,dia hanya membantuku saat mataku kelilipan,kau salah paham eonni,"

Jennie kembali meneteskan air matanya,dia merasa bersalah saat ini telah menampar Limario dan menuduhnya,tanpa berfikir panjang Jennie langsung mencoba mengejar Limario yang sudah menghilang dari hadapannya.

Nancy melipat tangannya di depan dadanya,dia sedikit merasa heran dengan sikap Jennie yang berlebihan terhadap Limario.

"Bukannya dia sudah berpacaran dengan Hyunsik oppa,kenapa dia merasa kesal dengan Lim oppa saat bersamaku"  Kata Nancy yang masih tak percaya dengan perilaku Jennie yang tak biasa.

Jennie terus mengejar Limario,air matanya sudah cukup mengalir deras,dia sangat merasa bersalah sekali pada sahabatnya itu karna telah menamparnya.

"Jennie_yah,Sayang ada apa denganmu"  Hyunsik menghentikan langkah cepat Jennie,lalu memandang wajah kekasihnya yang sudah terlihat sembab dan sangat jelas Hyunsik mendengar isakan suara yang berasal dari kekasihnya itu.

"Kenapa kau menangis beb,siapa yang menyakitimu,katakan padaku biar aku memberikan pelajaran padanya"   Jennie menggeleng sambil terus terisak merasakan sesak di dadanya,dia telah menyakiti Limario sahabat terbaiknya.

"L..imario.."  Jennie terbata-bata mengucapkan nama sahabatnya itu,sementara Hyunsik yang mendengar nama itu dia malah berfikiran lain ia menyangka bahwa Limario yang menyebabkan Jennie seperti ini. Hyunsik mengepal kedua tangannya dengan marah,lalu melepas tangan Jennie begitu saja.

"Biar aku menghajarnya,karna pria itu sudah membuatmu menangis"   Hyunsik dengan cepat mencari keberadaan Limario. Jennie yang mendengar itupun mencoba menghentikan Hyunsik yang sepertinya salah memahami ucapannya.

"Oppa... bukan itu maksudku berhentilah"   Jennie mencoba memanggilnya namun Hyunsik yang sudah tersulut tetap terus melanjutkan langkahnya mencari Limario.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang