Chapter 8 ❤❤❤

4.2K 422 10
                                    

Limario Pov.

Aku menghela nafas kasarku setelah mendapatkan pesan singkat dari Kim jisoo,dia mengatakan bahwa hari ini team kami akan bertanding basket dan Seulgi yang menggantikanku sebagai kapten basket karna kondisiku yang tak membiarkan aku untuk mengikuti pertandingan yang seharusnya aku yang memimpin.

"Sayang,ada apa denganmu" Mommy bertanya padaku sembari menaruh secangkir susu coklat diatas meja,yang baru saja ia buat untukku. Aku menengoknya sesaat dan berusaha tersenyum walaupun mood ku sedang tidak baik hari ini,namun aku akan berusaha merayu nya agar bisa datang menyaksikan pertandingan team ku.

"Mommy,bisakah aku melihat pertandingan basket team ku,percayalah aku hanya sekedar menonton,lagi pula aku sudah merasa baikan,lihatlah ini sudah mengering" aku memohon dan memperlihatkan luka bekas jahitan yang sudah mengering,dan menurutku ini sudah jauh lebih baik,aku melihat raut wajah Mommy yang tadinya tersenyum,sekarang memasang wajah datarnya seolah memberi jawaban bahwa ia tak menyetujui permohonanku.

"Please... Mom,aku janji hanya sekedar menonton tidak lebih" Sekali lagi aku berusaha meyakinkan Mommy ku,dia kembali mendekatiku dan menangkup kedua pipiku,aku yang merasakan kelembutan tangannya saat ini mencoba merayunya lagi dengan memasang puppy eyes yang aku rasa akan berhasil membujuknya kali ini.

"Pergilah,tapi kau sudah janji sama Mommy hanya sekedar menonton dan setelah itu Mommy harap kau segera kembali sayang" aku mengangguk semangat,akhirnya Mommy mengizinkanku,dengan cepat aku mencium kedua pipi Mommy ku dan segera berganti pakaian di kamarku,aku mengambil hoodie bewarna hitam, yang langsung aku kenakan dan memakai celana training adidas bewarna senada dengan hoodie ku,di tambah lagi aku memakai topi celine bewarna merah dan terakhir aku menutupi wajahku dengan mengaitkan masker yang menutupi mulut serta hidung mancungku yang hanya memperlihatkan mata hazelku,setelah dirasa beres semua aku mengambil tas ranselku yang hanya berisikan kamera dan kotak susu coklat yang selalu menjadi bekal keseharianku,aku cukup lega,selain bisa menyaksikan teamku bertanding,aku juga bisa menghirup udara luar karna berhari-hari aku hanya berdiam di rumah saat dokter yang menyarankanku untuk beristirahat.

Yeah asal kalian tau aku sangat bosan namun aku juga bahagia karna sahabatku Jisoo dan Seulgi selalu menyempatkan waktu untuk menginap dirumahku,hanya saja aku merindukan seseorang yang hanya melihatku sekali pada saat aku baru saja tertimpa musibah dan beberapa hari ini kami hanya bertukar pesan melalui pesan singkat,entahlah,aku rasa dia sibuk akhir-akhir ini karna dia wakil osis yang membuatnya menjalani beberapa kegiatan yang menguras waktunya.

Limario Pov end.

Limario baru saja turun dari taksi,hari ini dia tidak membawa kendaraan pribadinya karna motor kesayangannya harus menginap di bengkel yang membuatnya mau tak mau menggunakan kendaraan umum,walaupun sebenarnya ibunya menawarkan untuk membawa mobilnya namun Limario menolaknya.

Limario berjalan dengan santai dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana nya,beberapa siswa yang juga akan menyaksikan pertandingan,melewatinya yang tidak mengenali Limario karna dirinya menggunakan masker serta topi yang menutupi kepalanya.

Limario sudah berada di kursi penonton yang dimana sudah terlihat ramai yang dimana banyak pendukung dari team lawannya dan juga dari team sekolahnya sendiri.

Dari kejauhan Limario sedikit menyipitkan matanya saat melihat irene,Rose ,Jennie serta Hyunsik yang berada diantara mereka yang juga ikut menyaksikan pertandingan basket sekolahnya,mereka berempat mengambil kursi penonton tepat di tingkat bawah Limario yang berada di kursi tingkat atas jadi Limario bisa melihat mereka yang sudah duduk di kursi masing-masing. Limario dengan jelas melihat Jennie hari ini dengan gaya casualnya yang tetap saja membuatnya selalu terlihat cantik,namun Limario sedikit merasa panas melihat interaksi keduanya antara Jennie dan Hyunsik yang sangat terlihat akrab dan begitu dekat,sesekali mereka terkikik dengan obrolan entah apa yang mereka bicarakan.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang