Chapter 16 ❤❤❤

4.9K 440 17
                                    


Limario Pov.

Sesampainya dirumah aku segera masuk kedalam kamarku yang berada di lantai atas,aku cukup sumringah saat mengetahui keadaan rumah yang tampak sepi karna kedua orang tuaku belum pulang bekerja,jika salah satu mereka berada disini mungkin sudah menanyakan berbagai macam pertanyaan,melihat kondisi wajahku yang memar di area bibirku yang mungkin sedikit sobek akibat pukulan mentah Hyunsik yang tiba-tiba saja menyerangku,beruntung aku masih bisa menahan diriku,jika tidak,mungkin aku akan membalasnya berkali lipat karna dia telah menciptakan tanda di wajah tampanku.

Perlahan aku mulai membuka kancing seragamku yang menampilkan kaos dalam Celine putih kesukaanku,aku membuangnya asal yang langsung tercecer di lantai kamarku bersama celana panjang yang baru saja aku lepas dan hanya menyisakan boxer hitam bergambar karakter bajak laut film kesukaanku.

Aku lelah,dan ingin segera memejamkan mata karna hari ini menurutku terasa panjang dan menyakitkan,aku harap semua perasaan sakitku menghilang saat aku sudah puas berada di alam mimpiku.

Tidak berlangsung lama..

Kelopak mataku hampir saja terpejam,namun semua terpecah saat seorang Maid mengetuk pintu kamarku.

"Tuan,teman anda ingin bertemu denganmu"   Begitulah yang dia katakan,aku menyikapinya dengan santai mungkin saja yang ia maksud Seulgi atau Jisoo yang selalu mengunjungi rumahku untuk bermain PS atau hanya mengerjakan tugas sekolah bersama karna kepintaranku tidak pernah mereka ragukan.

"Suruh saja masuk ke kamarku"  Pintaku sedikit berteriak agar dia mendengarku,dan benar saja,aku mendengar langkah kakinya yang sudah menjauh.

Limario Pov end.

Jennie yang masih terdiam duduk di kursi sofa ruang tamu Limario,dia kembali menegakkan tubuhnya saat seorang Maid kembali menghampirinya dengan membungkuk sopan kearahnya.

"Tuan Limario meminta anda langsung masuk saja ke kamarnya nona"   Tanpa berfikir panjang Jennie langsung melangkah menaiki tangga menuju kamar Limario yang berada di lantai atas,dengan membawa paperbag berisikan makanan Western, yang Limario sukai.

Sesampainya di ambang pintu kamar Limario,Jennie sedikit merasa gugup,dia hanya berharap bisa secepatnya meminta maaf pada Limario dan Limario segera memaafkannya.

Tok...Tok...

Ceklek...

"Shittt...." umpat Limario mengetahui sosok seorang yang berada di balik pintu,dengan terkejutnya Limario mengambil selimut tebalnya dan menutupi bagian bawahnya yang hanya memakai boxer ketat. Jennie yang melihat sekilas tampilan Limario yang belum pernah dia tunjukkan padanya,dia merasa sedikit malu dan mencoba menundukkan wajahnya.

"Maaf,sebaiknya aku menunggu di bawah saja"  Tukas Jennie yang masih menundukkan wajahnya tanpa melihat kearah Limario.

Limario masih dengan perasaan terkejutnya dengan kedatangan Jennie yang langsung menuju kamarnya,namun itu juga salahnya karna dia tidak menanyakan terlebih dahulu pada Maid nya,siapa yang mengunjungi dirinya.

Point penting untuk selalu bertanya dan menyiapkan penampilanmu.

"Katakan saja apa yang ingin kamu katakan nini"  Limario berusaha menyikapinya setenang mungkin,walaupun dia masih merasa sakit ketika melihat gadis yang sekarang berada di depannya.

Jennie yang sudah mengumpulkan keberaniannya kembali untuk meminta maaf,dia mencoba menatap mata Limario yang selalu saja teduh saat melihatnya,meskipun dia tau mungkin saat ini dia masih marah padanya.

"Aku meminta maaf padamu Lim,maafkan atas tuduhanku terhadapmu dan tamparan yang menyakiti pipimu,sungguh aku merasa sangat bersalah padamu,aku disini juga membawa permintaan maaf atas apa yang sudah Hyunsik Oppa lakukan terhadapmu"  Jennie mengucapkannya dengan bersungguh sungguh,dia berharap Limario memaafkan dirinya dan juga kekasihnya itu yang sudah menciptakan memar di wajah Limario,sehingga dia bisa melihat dengan jelas luka itu.

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang