Chapter 37 ❤❤❤

3K 268 1
                                    

Pukul 8.00 Kst.

Jennie terbangun dari tidurnya,saat dia merasakan cahaya mentari menembus cela jendela kamarnya,dia segera beranjak dari kasurnya setelah menyingkirkan tangan Irene dan Rose yang tengah memeluknya semalaman,yah mereka menginap di kamar Jennie setelah mengadakan pesta keberhasilan Seulgi dan kekasihnya Limario yang terpilih menjadi fotografer model di Agensi besar yang pernah dia dan Irene bekerjasama dengan agensi tersebut,dan dia sangat bahagia dengan pencapaian kekasihnya itu yang menurutnya Limario sudah bekerja keras menjadi yang terbaik.

"Unnie,Rose,aku akan ke dapur menyiapkan sarapan,kalian tidur saja jika masih mengantuk"  Setelah berucap yang tak mendapatkan jawaban selain suara dengkuran halus dari kedua wanita itu,Jennie langsung saja melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya,dan sebelum ke dapur,Jennie masuk kedalam kamar mandinya untuk membasuh wajahnya terlebih dahulu dan menggosok giginya,setelah itu dia akan melihat keadaan kekasihnya Limario yang tidur di ruang tengah bersama Jisoo dan Seulgi yang juga menginap di apartement nya.

"Apa dia tidak kesakitan tidur dengan posisi seperti itu"  Jennie menggelengkan kepalanya saat melihat keadaan Limario yang masih tidur dengan posisi Jisoo yang kakinya di perut Limario sementara Seulgi kakinya berada di dada bidang Limario,mereka tidur dengan posisi yang berantakan,apalagi di tambah dengan berserakannya kaleng dimana-mana dan juga beberapa snack pringles yang masih ada isi nya berhamburan.

"Aku akan membereskannya setelah masak nanti" Jennie kembali menuju dapurnya setelah memastikan keadaan kekasihnya yang mungkin akan pegal-pegal nanti setelah bangun dari tidurnya.

"Aww,sial"  Limario yang merasa badannya terasa berat saat dia mau bangun pun,langsung membuka matanya dan melihat kaki Seulgi yang berada di atas dadanya,tidak hanya kaki Seulgi,melainkan kaki jisoo juga sudah berada di perutnya,pantas saja dia merasakan tubuhnya tertindih beban yang ternyata kaki kedua manusia yang masih berada dialam mimpinya.

"Kaki ayam dan beruang ini sangat berat juga rupanya"  Dengus Limario setelah menyingkirkan kaki Seulgi dan Jisoo yang menimpa tubuhnya.

Limario terbangun karena dirinya cukup.merasa haus dan dia segera menuju dapur untuk menuntaskan dahaganya. Dia mulai berjalan menuju kulkas yang berada di dapur,dan sesampainya di dapur,Limario justru terpanah dengan sosok kekasihnya yang sedang tengah serius memotong sayuran,dia sangat menghafal tubuh kekasihnya dari belakang,Limario kemudian berjalan mengendap endap mencoba untuk mengejutkan kekasihnya.

"Kamjagiya !!! Jennie mengusap dadanya saat dia baru saja terkejut,bagaimana tidak,tiba-tiba saja sepasang tangan langsung melingkar di perutnya.

"Apa aku membuatmu terkejut sayang" Tanya Limario tanpa rasa bersalah telah mengejutkan kekasihnya.

"Tentu saja aku terkejut tau tidak,aku hampir saja mengumpatimu hon"  Sebal Jennie dengan ulah Limario yang hampir mengeluarkan kata-kata umpatannya,sementara Limario hanya terkekeh dengan ucapan Jennie barusan.

"Menyingkirlah sebentar hon,aku sedang membuat sarapan"  Bukannya menuruti perintah Jennie,Limario justru semakin menempel padanya dan mengeratkan lingkaran tangannya di perut Jennie dengan posesif.

"Tidak mau,aku ingin seperti ini sampai kamu selesai memasak Nini"  Ujar Limario dengan manja,membuat Jennie tak bisa berbuat apa-apa lagi jika Limario sudah mengatakan tidak mau.

"Terserah kamu saja"  Tukas Jennie yang kembali memfokuskan masakannya.

"Bisakah kita melakukannya yang sempat tertunda sayang" Jennie kembali menghentikan aktifitasnya setelah Limario kembali mengeluarkan suaranya.

"Andwe,bukan waktu yang tepat,lagi pula masih ada mereka disini sayang,bersabarlah oke,setelah itu tidak akan ada lagi yang mengganggu kita"  Jennie memberi pengertian pada Limario yang menatapnya penuh harap.

"Baiklah apa boleh buat,tetapi aku ingin moorning kiss darimu"  Pinta Limario yang sudah mengerucutkan bibirnya. Jennie pun segera mengabulkan permintaan kekasihnya yang semakin manja padanya.

Cup...

Jennie mengecup singkat bibir Limario sebelum dia menggosongkan masakannya diatas kompor. Limario yang merasakan ciuman singkat itupun merasa belum cukup puas dia segera menarik Jennie menghadap padanya dan kembali menempelkan bibirnya lalu Limario langsung saja melumatnya.

Cup..

"Aigoo,astaga mataku ternodai di pagi hari"  Dengan gerakan cepat Jennie mendorong tubuh Limario hingga Limario sedikit terjengkang,mereka di kejutkan dengan suara Rose yang baru saja melihat kegiatan mereka berdua yang sedang berciuman.

"Kau sedang membutuhkan apa Rose"  Jennie mencoba berbasa-basi terhadap Rose agar dia melupakan kejadian tadi yang sempat rose lihat.

"Hum,tadinya aku ingin membantumu memasak Unnie,tapi ternyata aku malah melihat kalian berdua sedang berc..."  Jennie segera membungkam mulut Rose dengan menyuapkannya roti panggang,dan benar saja itu berhasil,justru membuat Rose berbinar dan memakan dengan lahap roti panggang yang Jennie suapkan untuknya.

"Kau benar-benar pengertian Unnie,tau saja jika aku sedang lapar sekarang" Jennie merasa lega karena Rose tidak kembali membahas persoalan tadi,sementara Limario dia sudah menghilang dari dapur itu.


Limario berjalan gontai kembali diruang tengah,disana Seulgi dan Jisoo masih belum juga membuka matanya,mereka benar-benar tidur seperti orang mati.

"Yang benar saja mereka belum bangun juga" Heran Limario melihat kedua temannya yang terlelap,kemudian dia memikirkan ide jail untuk membangunkan keduanya,dia segera mencipratkan air dari dalam gelasnya agar mereka segera terbangun.

"Banjir!!!  Bohong Limario dengan suara kerasnya,sambil mencipratkan air ke arah wajah mereka berdua yang tidur sedikit menganga.

"Mana banjir!!! 

"Ayo kita kedataran tinggi mengungsi"  Jisoo dan Seulgi terusik dan keduanya terbangun dengan nyawa yang sepenuhnya belum terkumpul.

"Hahaha !!!!  Tawa Limario terbahak bahak melihat wajah Seulgi dan Jisoo yang tampak kebingungan.

"Kau mengerjai kami Lim" Tuduh Jisoo pada Limario yang masih menertawakan mereka berdua.

"Yaaak!!! Kau benar-benar yah"  Seulgi langsung saja segera menangkap Limario,namun Limario berhasil menghindarinya.

"Bantu aku Kim jisoo,kita harus memberinya pelajaran karna kau sudah mengganggu mimpi indahku"  Jisoo mengangguk dan ikut menangkap Limario yang begitu gesit menghindari tangkapan mereka.

"Wlee... kalian tidak bisa menangkapku" Limario menjulurkan lidahnya mengejek mereka berdua yang mendengus kesal karena tidak bisa menangkap Limario yang sudah mengganggu tidur nyenyak mereka berdua.

"Awas saja kau" Ancam Seulgi yang tidak menyerah berusaha menangkap Limario,mereka bertiga tampak seperti anak kecil yang berlarian di ruangan yang cukup luas itu.

Jennie dan Rose hanya bisa menggeleng mendengar suara berisik ketiganya.


Skip...

Suho dan Baekhyun,mereka berdua saling mengobrol di sebuah kafe,keduanya tampak berbincang serius mengenai pekerjaan mereka yang sangat padat.

"Apa kau benar-benar akan melakukannya Suho" Baekhyun bertanya pada Suho yang berencana akan mendekati Irene dan merebut wanita itu dari Seulgi kekasihnya.

Suho meletakkan cangkir teh nya sebelum menjawab pertanyaan Taehyung barusan.

"Tunggu saja,aku akan membuat wanita itu bertekuk lutut padaku" Suho bersmirk dengan penuh keyakinannya.




Bersambung...

Mencintai SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang