28. Aaaa!!

432 76 4
                                    

IVORY MANGGALA

Aku terbangun dengan Andy di sampingku untuk menjahit lukaku lagi.

"Sekali lagi lukamu terbuka, kamu yang jahit sendiri ya. Dasar anak bodoh yang tidak tahu terimakasih!"

Tidak jauh dariku, Liz sedang mengobati luka Jeff. Liz sedang menjahit luka bekas jari kelingkingnya. Jeff sedang menangis sejadi-jadinya. Aku tidak tahu apa yang dialaminya, tetapi sepertinya Nicolaus memotong jari kelingkingnya. Mengingat mukanya membuatku naik darah lagi, tetapi melihat Jeff begitu kesakitan aku merasa hampa karena gagal melindungi Jeff.

Begitu Andy selesai membalut lukaku dengan perban, aku menghampiri Jeff dan duduk di sebelahnya. Aku melirik ke tangan kirinya yang diperban. Kini jarinya tinggal empat. Liz menyelesaikan jahitannya dan pergi.

"Maaf ya Jeff aku terlambat menyusulmu sehingga ini terjadi."

Jeff tidak menjawab.

"Apakah kita harus keluar saja dari tower ini, Jeff?"

"Jangan bodoh, Vo. Aku tidak mau lagi kembali harus mencari sisa sampah untuk hidup."

"Tapi kau baru saja kehilangan jarimu, Jeff."

"Pernahkah kau memperhatikan betapa senangnya ketika Liz makan?" Di tengah tangisnya Jeff tersenyum.

Aku tidak menjawab. Lalu dia melanjutkan, "belum pernah aku lihat Liz lebih bahagia selain saat dia makan. Itu saja sudah menjadi alasan yang cukup bagiku untuk tetap melanjutkan tantangan di tower ini."

Jeff benar.

"Aku rasa aku suka pada Liz." perkataan Jeff sedikit membuatku terkejut. "Aku akan bilang pada Liz setelah kita menyelesaikan semua tantangan di tower ini, Vo."

"Wow, aku agak kaget sih mendengarnya. Hehehe."

"Kamu... Tidak tertarik pada Liz?"

"Hah? Aku lebih menganggap Liz seperti adikku sendiri..."

"Tetapi sepertinya Liz sangat kagum padamu Vo."

"Hahahah... Tetapi kamu lebih sering membuatnya tersenyum, Jeff."

"Hehehe..." Jeff tersipu malu. "Semakin tinggi kita berada, para penantang yang kita hadapi semakin kuat dan tantangannya semakin berbahaya. Hanya yang terkuat yang bisa terus naik ke atas. Kalau aku mau lulus dari sini, aku harus jadi kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu, Vo. Aku tidak ingin selamanya bergantung untuk kamu selamatkan. Aku harus jadi kuat agar aku bisa melindungi Liz. Lihat saja, aku akan jadi kuat, lulus dari tower ini, dan menyatakan perasaanku pada Liz."

Jeff terlihat sangat serius dengan ini. Awalnya dia dan Liz masuk ke tower untuk mendukungku agar aku mencari ayahku. Tapi rupanya sekarang dia sudah punya alasan sendiri untuk menyelesaikan tantangan tower ini.

"Jadi, kamu harus berjanji jangan bahas soal keluar dari tower lagi, oke?"

"Baiklah," Aku menyodorkan jari kelingking kiri ku pada Jeff, "Ups, maaf." Aku menggantinya dengan kelingking kanan. Aku dan Jeff menertawakannya.

***

Akhirnya aku dan Jeff sudah cukup pulih. Kami melanjutkan aktivitas kami untuk mencari uang. Ide Liz benar-benar jenius. Kami bisa mengumpulkan banyak uang dalam waktu singkat. Namun, beberapa hari ini serangan ke markas semakin sering terjadi. Karenanya, hanya tim Adolf yang bertugas untuk bertransaksi dengan pelanggan. Aku, Liz, Jeff, Andy, dan Ivan harus menjaga markas.

"Transaksinya teh berjalan dengan mulus." kata Adolf yang baru saja kembali ke markas. Adolf dan Morris juga telah berhasil membawa teman satu timnya masuk ke zona perang.

The Trials of SatriakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang