Berdua

158 19 2
                                    

              ".... Umang!! Mbak Umang!!" suara Randu menyadarkanku dari lamunanku yang sejurus kemudian hanya aku respond dengan muka plongo.

"Ini sate kelincinya sudah hampir habis, mau potong kelinci lagi atau mau tutup saja? Toh ini sudah hampir senja." kata Randu mengulang pertanyaan yang sama.

"Hmm... terserah saja. Kalau sudah pada capek pulang saja. Kita teruskan besok." Kataku menjawab malas.

"Heleh daritadi melamun saja, kalau masih sakit kenapa malah ke kedai? Jalan saja kadang masih tertatih." Jawabnya nggerundel. Aku hanya bisa menjawab dengan senyuman dongkol.

Si anjir, gue rada susah jalan bukan karena sakit kepala atau shyok yang kemaren woe!! Batinku kesal karena tidak bisa menyangkal Randu. Omelannya kadang benar-benar membuat aku sebal.

Anjir banget si Arok. Semangat mudanya bikin gue tadi hampir ga bisa jalan saking buasnya. Mana ninggalin 'tanda' banyak bett sampe bingung nutupinnya gue. Gerutuku dalam hati sambil memperbaiki selendang agar menutupi leherku.

Lu juga apa apan sih Laaaaaaaaaaaa??? Oh, GOD the heck am I doin' yesterday??!! I must be super insane!!! Ugh!!! Aku memejamkan mata sambil menepuk-tepuk dahiku sendiri berulangkali karena super malu dengan apa yang telah aku lakukan semalam.

But, well.. buat pengalaman pertama, not bad lah... pikirku gila.

Harus kuakui, it is amazing. Lanjutku.

PLAKKK!!!!

Aku menampar diriku sendiri hingga orang sekitarku kaget.

You are super duper insane, Lilaaaaa!!! Aaaaargh!!!!

Aku mau tidak mau teringat dengan ke-awkward-an tadi pagi. Well, sudah hampir siang tepatnya karena aku terbangun sebab merasa gerah dan semilir di saat yang sama. Fyi, aku memang orang yang akan terbangun karena gerah, makanya di apartemen remote AC tidak akan jauh-jauh dariku jadi ketika aku terbangun karena merasa gerah aku bisa menyalakan AC atau menurunkan suhunya agar tetap dingin.

Whatever it is, back to the topic. Aku setengah sadar saat terbangun dan kaget karena ketika membuka mata aku mendapati diriku tidur di lengan Arok dengan posisi kami saling berhadapan. Aku ingin segera bangun tapi Arok memelukku dengan erat dan aku tidak mau membangunkannya.

Aku mengambil nafas panjang, menata pikiranku untuk menghadapi situasi yang saat ini aku hadapi. Dan ketika aku lebih sadar, HOLLY SYIIIIIIT I DON'T HAVE ANY PIECE OF CHLOTES WITH ME!!!!

Aku begitu shyok dan lebih shyok lagi karena apa yang bisa aku lihat sekarang hanyalah dada bidang Arok.

We are literally naked and facing each others body. I am so embrassed with myself and feels dirty!!!! Pikirku marah dengan keadaan yang kuhadapi.

It is YOUR FAULT, LILA!!!! WHY WHY WHY YOU SHOULD THINK THAT DOING 'IT' WILL EASE YOUR MIND???!!! WHY WHY WHY YOU STUPID THING!!!! Aku mengutuk diriku sendiri, marah karena pikiran pendek dan ego bodohku mengambil alih jiwa ragaku semalam.

"eummm... sudah bangun? Huaaahm..." terdengar suara Arok yang terbangun dan menutup mulutnya sambil menguap. Akhirnya ia melepaskan pelukannya.

Shit.. his morning voice is so damn sexy. Pikirku gila.

Sumpeh udah gile lu La. Biadab Lu, sumpah!!!! Aku diam saja tidak menanggapi Arok karena sibuk mengutuk diriku sendiri.

Ken Umang dalam cinta Ken ArokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang