05

59K 4.6K 85
                                    

Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, ya namanya juga manusia tak luput dr doshya yakan

Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, ya namanya juga manusia tak luput dr doshya yakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengar, aku akan buatkan kau sebuah taman kaca khusus untuk ulat-ulat peliharaanmu. Aku akan tunjukkan caranya merawat ulatmu agar menjadi ribuan kupu-kupu yang indah."

"Sungguh?" Binar Axinella.

Namun gadis itu mengingat tak ada bagian bahwa Rodolfo akan membuat taman kaca untuk Axinella.

"Dengan syarat tidak ada gugatan cerai dalam Perjanjian kita. Bagaimana?"

"Nahhhh emang. Mana ada orang dikenal dingin beringas mau repot-repot membuatkan taman kaca kalau tidak punya niatan." Batin Axinella menahan rasa becokol di hatinya.

"Bagaimana Axinella?"

"Apa rencana yang ia buat, apakah  Retless dan Alfred sudah menjebak keluarga kaisar? Aku harus mempersiapkan siasat. Si Toyib ini tidak ada gunanya dia dipihakku. Yang jelas ini adalah pertempuranku dengan ayah dan anak iblis itu."

"Tak ada. Tidak ada perjanjian. Aku tidak akan memberi tahu siapa dalang dalam penjebakan ini. Aku sendiri yang akan menangkapnya lalu bercerai denganmu."

Ucapan Axinella membuat rahang Rodolfo mengetat. Gadis ini benar-benar berhasil menguji kesabaran. Ia tarik kata-kata bahwa gadis ini tak berotak. Nyatanya dia bisa menyiasati Rodolfo yang terkenal disegani dalam bidang bisnis.

"Apa yang membuatmu ingin sekali bercerai denganku?"

"Apa kau pikun? Aku hanya menikah dengan orang yang aku cintai. Entah dia bangsawan atau rakyat biasa." Sengit Axinella beranjak dari kursinya dan membawa ulat gemuknya.

"Kau tetap menjadi milikku. Apa yang menjadi milikku akan tetap jadi milikku Axinella. Jika begitu, maka aku akan membuatmu jatuh cinta padaku apapun itu."

Axinella menerawang jauh mengingat sampai mana alur novel berjalan. Jika ia bertanding, kemenangan hanya ada saat kau tahu kelemahan lawan. Bagaimana cara kau mengetahui kelemahan lawan? Kau harus amati dan mempersiapkan langkah lebih depan dari lawan. Ya, itulah prinsip Revina sebagai atlit Internasional.

Ia harus mulai merangkul para bangsawan. Memperkuat kedudukannya serta mendekati lawan untuk mengetahui sisi lemahnya.

"Kau belum tidur?" Tanya Rodolfo membuat Axinella menoleh.

Sama seperti sepekan lalu Rodolfo masuk kamarnya, gadis itu memakai masker namun kali ini kopi sehingga membuat wajah mulus porselennya nampak seperti pantat penggorengan.

"APA LAGI YANG KAU LAKUKAN?" Sungguh batas kewarasan Rodolfo semakin menipis jika tetap bersama Axinella.

"APA?! KENAPA KAU ADA DISINI?!!" Jawab Axinella ikut meninggi.

"Ini kamarku juga."

Mendadak Axinella teringat ia harus mulai membangun relasi antar bangsawan. Ia harus memanfaatkan kekuasaan dan kekayaan suaminya. Jadi ia harus bersikap lembut demi kelangsungan rencananya.

180 Degrees (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang