13

35K 3K 13
                                    

Aduhhh mon maap ya Authornya byk kesibukan jd nunggu lama-lama jd gk enak😌

"A-ada apa Ella?" Tanya Rodolfo menyambut rangkulan Axinella tanpa tahu gadis itu mengulas senyum mengejek Rosella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-ada apa Ella?" Tanya Rodolfo menyambut rangkulan Axinella tanpa tahu gadis itu mengulas senyum mengejek Rosella.

"Mari kita antar Putri Mahkota pulang." Ucapnya dengan lembut menggandeng Rodolfo yang hanya diam mengikuti gerakan Axinella dengan patuh.

Sedangkan Axinella menahan gejolak tawanya melihat ekspresi masam Rosella. Perempuan itu lebih dendam membara yang semakin membuat Axinella bersemangat.

"Terimakasih untuk kunjungannya Putri Mahkota." Ucap Axinella dengan riang di balas dengan senyum ramah nan anggun.

Kereta meninggalkan kediaman mereka membuat Axinella merubah ekspresi dengan sekejap. Menatap suami dengan raut sangat datar. Hal ini tentu membuat Rodolfo bertanya-tanya apa ia memiliki kesalahan pada gadis itu?

"Kenapa?"

Bugh

Kepalan tangan mungil Axinella tidak bereaksi sama sekali di tubuh kekar Rodolfo. Pria itu semakin keheranan melihat wajah kesal istrinya.

"Kau tertarik menjadikannya selir kan? Ayooo mengaku! Tidak usah berdusta kau!"

Rodolfo menganga mendengar ucapan Axinella. Gadis itu memang aneh dengan beribu ekspresi yang mudah berubah dan pasti tidak dapat Rodolfo tebak.

"Mulai sekarang aku tidak mau satu kamar denganmu bajing*n!" Ucap Axinella meninggalkan Rodolfo di pelataran.

"Ella... " Susul pria itu tanpa memperdulikan status dirinya sebagai seorang Kaisar.

Axinella merasa kebosanan dengan tumpukan berkas di mejanya. Rodolfo entah pergi setelah perdebatan mereka. Axinella melihat ke jendela kastil, keramaian pasar yang sangat ingin ia kunjungi. Bagaimana jika ia kabur hari ini sekali saja?

Ide yang tidak buruk. Dengan menyamar sebagai pelayan, Axinella berhasil keluar dari Kediaman Kaisar dan bersemangat menjelajahi dunia luar.

Seperti kembali di kehidupannya yang lalu. Ia jadi merindukan keseharian semasa hidupnya menjadi Revina. Gadis ceria dengan keahliannya dan profesinya sebagai atlet beladiri nan imut yang disukai banyak orang. Ia mulai menyapa banyak orang disekitar dan mencoba apasaja yang diperjual belikan.

"Hiks pengen bakso."

Tapi di era ini belum ada MSG atau Micin sejuta umat. Jadi Axinella memutuskan untuk membeli cake yang lucu-lucu sambil berkeliling. Langkah tapak kaki kuda gemuruh meluruhkan tanah menambah kesan gagah perkasa sang penunggang. Sontak keramaian pasar senyap dan membelah jalan mempersilahkan para Ksatria penunggang kuda melintas.

"Anj*r Rodolfo. Mati gue." Axinella menyembunyikan diri melihat sosok gagah diantara para Ksatria.

Dia berdecak dengan aura yang terpancar dari Rodolfo. Dingin, misterius, dan menakutkan. Ia baru menyadarinya ketika menyamar sebagai rakyat biasa.

180 Degrees (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang