22

28.7K 2.3K 33
                                    

Sebelumnya maaf karena telah lama menunggu dari beberapa komentar yg bilang mulai lupa dengan alur😥🙏

Karena saat ini author juga dikejar beberapa tugas proposal dan juga kerja sebagai Joki Tugas. Anjjaaay sekalian promot xixixi barang kali ada yang mau ngejoki tugas😂saya menawarkan jasa: Editing, Makalah, PPT, artikel, desain, dan karya ilmiah.

Untuk itu author meminta dukungan para pembaca untuk sabar dan memberi motivasi Author untuk terus menyelesaikan novel ini. Harapannya sih gak usah kompleks" Masalahnya jadi target TAMAT di chapter 30-40an aja.

Terimakasih sudah membaca🙏

"Putri Mahkota hari ini begitu cantik seperti dewi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putri Mahkota hari ini begitu cantik seperti dewi."

"Hahaha, aku memang begitu menawan. Bahkan dibanding dengan Permaisuri Axinella itu kan?"

"Benar Putri Mahkota."

Senyum puas tercetak dibibir Rosella. Menatap bayangannya di kaca dan berangan akan meluluhkan hati Rodolfo. Dia memutuskan untuk berkunjung dan melancarkan seluruh rencananya. Tanpa ia tahu, pria yang tengah ia kejar itu meninggalkan Kekaisaran.

Rodolfo terkekeh menilai penampilannya. Ia memakai kumis palsu dan merubah total penampilannya dan menyamar sebagai prajurit biasa. Ia memutuskan untuk menemani Axinella sebagai prajurit dan meluluhkan hati Axinella agar mau kembali pada Rodolfo.

Rodolfo menatap pintu kayu dihadapannya dan menghela nafas menenangkan hatinya yang bergemuruh menahan rindu yang menggebu. Sekali lagi ia tersenyum mengingat kebucinannya terhadap istrinya.

Dahinya menyerngit kala pintu yang ia ketuk sama sekali tidak terbuka. Ada apa dengan gadis itu? Apa ia baik-baik saja? Rodolfo yang panik mulai mencari Axinella ke sekitar rumah tersebut. Tak disangka, gadis yang ia cari tengah memanjat pohon mangga yang ada di belakang rumah.

Melihat gadis itu makan dengan menangguk-anggukkan kepalanya membuat Rodolfo terkekeh kecil. Mendengar kekehan itu membuat Axinella menoleh. Gadis itu menyerngit meneliti keseluruhan penampilan Rodolfo.

"Eh siapa?"

"Nona, perkenalkan saya prajurit yang ditugaskan Duke Sagaf untuk menjaga anda karena dia masih mengurus pekerjaan dalam waktu yang lama."

"Oohhh sungguh dia mengirimmu? Waaah merepotkan sekali. Udah ganteng, baik, pinter, kalem. Akhhhh.... Gemesss pengen ledakin ususnya." Ucap Axinella dengan enteng tanpa tahu orang yang mendengarnya tengah menahan kesal dengan senyum palsu.

"Oke, oke sebentar aku mau turun."

"Hati-hati Permaisuri." Ucap Rodolfo membantu Axinella untuk turun. Dengan posisi kedua tangan siap menengadah namun terdiam melihat gaun Axinella yang tersingkap. Memperlihatkan kaki jenjang Axinella hingga membuat rona merah di seluruh wajah Rodolfo.

180 Degrees (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang