34

28.6K 2.2K 54
                                    

HIMBAUAN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HIMBAUAN!!!

Kepada pembaca dimohon untuk fokus pada chapter ini. Karena Alur yang sedikit rumit, maka perlu kefokusan supaya kalian paham dengan alur yang dibawa oleh Author.

Maaf jika ada typo yang berserakan, vote dan spam komen sebanyak mungkin.

Terimakasih


Rosella mengerjapkan matanya merasakan goncangan ringan ditubuhnya. Dekapan hangat serta aroma kayu manis merasuk ke indera penciumannya. Rahang kokoh membuat dirinya linglung.

"Du-duke Sagaf." Ucap Rosella terbata menyadarkan Sagaf.

"Ah, maaf Putri Mahkota. Sebaiknya anda tenang terlebih dahulu, saya masih dalam perjalanan menuju Kekaisaran Selatan. Apa posisi anda kurang nyaman?" Tanya Sagaf menaruh seluruh perhatian pada gadis dalam dekapannya.

"Eumm tidak." 

Sagaf terdiam dan menyunggingkan senyum kembali memacu kudanya. Sedangkan Rosella nampak canggung dengan posisinya. Matanya tak sengaja melihat kalung batu Zamrud yang dikenakan Sagaf. Jemarinya refleks meraba batu tersebut hingga membuat Sagaf terhenyak.

"Mengapa kalung ini ada di anda?"

"Ini memang milikku. Ada apa Putri?" Heran Sagaf melihat bola mata gadis itu membulat.

"Pahlawan kecil." Gumam Rosella membuat langkah kuda Sagaf terhenti.

"Putri mengatakan apa?"

"Apa kau pernah menyelamatkan anak kecil dalam sebuah pertempuran?"

"Iya. Darimana Putri tahu?"

"itu, aku." Ucap Rosella membuat keduanya terkejut. Jadi selama ini, mereka telah salah paham?

Sagaf terkekeh hingga bahu tegapnya bergetar. Rosella terdiam kebingungan menatap ekspresi Sagaf. Namun fokusnya teralih pada senyuman pria tersebut yang membuat debaran jantungnya berdetak kencang. 

"Anda harus dihukum Putri." Ucap Sagaf membuat Rosella mengerucutkan alisnya bingung.

"Apa salahku?"

"Kenapa kau diam saja. Aku hampir membunuh kakakku dan membuat kakak iparku menjanda." Kekeh Sagaf membuat Rosella melongo.

"Kau?!"

"Jika anda tidak datang tepat waktu, mungkin... entahlah."

"Aku-aku pikir Kaisar adalah pahlawan kecil itu karena ia memakai kalung ini." Ucap Rosella semakin membuat Sagaf tergelak.

"Entahlah, rasanya lega sekali."

"Kenapa?"

"Anda harus banyak beristirahat nanti. Dan kira-kira, seperti apa kandidat calon suami anda?" Tanya Sagaf membuat Rosella bersemu.

180 Degrees (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang