33

26K 2.1K 128
                                    

Waahhh gak nyangka rame banget kan jadi semangat update kalo gini.

Btw udah baca cerita saya yang baru?

Judulnya 'Antagonis Absurd' jangan lupa mampir ya.......

Vote dan komen sebanyak-banyaknya....

Axinella terdiam mencerna segala yang telah ia lewati di dalam mimpinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axinella terdiam mencerna segala yang telah ia lewati di dalam mimpinya. Hamil? Ia hamil penerus Kekaisaran? Brarti jiwanya sudah hidup di dalam novel? 

"Sekarang pejamkan matamu dan kembali menjadi Axinella. Selamat tinggal. Semoga kalian memenangkan akhir kisah ini."

Bersamaan dengan kelopak mata yang terbuka, Axinella melihat raut wajah Rosella yang tersenyum padanya. Ia meringis memegang kepalanya yang berdenyut.

"Permaisuri, selamat. Anda tengah hamil." Ucap Rosella dengan para pelayan yang turut bersorak bahagia.

Axinella terbangun begitu saja melihat kondisi diluar Istana yang mulai menggelap. Bulan purnama terakhir. Tidak ada bunyi pedang dari Demond. Axinella segera melihat kearah jendela memastikan sesuatu. Ia dapat melihat beberapa pasukan bersiap sedia mengepung Kekaisaran. Ia harus melindungi posisi Kekaisaran serta penerus Kekaisaran. 

"Rosella, pergilah lewat jalan rahasia sekarang. Entah suara yang akan timbul dibelakangmu nanti maupun apapun itu dari Kekaisaran ini berjanjilah untuk tetap berlari." Ucap Axinella dengan serius. 

"Ada apa Permaisuri?" Tanya Rosella melihat raut wajah serius Axinella.

"Cari Duke Sagaf dan Kaisar secepatnya dan panggil seluruh pasukan Kekaisaran lainnya." Ucap Axinella sambil memberikan seluruh keperluan untuk dibawa Rosella.

"Tapi-"

Suara ketukan menghentikan Rosella dan Axinella. Demond dan keempat anggota Death Zodiac sudah lengkap dengan baju zirahnya. Sekarang adalah waktunya. Axinella membawa pedangnya dengan perisai serta topeng untuk ia kenakan.

"Permaisuri akan ikut bergabung dengan kita?" Tanya Aqua melihat pakaian yang tengah dikenakan Axinella.

"Situasi saat ini Kekaisaran tengah kosong tidak mungkin aku ikut meninggalkan istana. Dalam keadaan hidup atau mati, aku akan tetap mempertahankan Kekaisaranku."

"Permaisuri ada apa ini?"

"Istana telah dikepung sekelompok pemberontak. Kau harus mencari bantuan Putri Mahkota." Ucap Demond dengan datar melihat pasukan sudah bergerak menerobos benteng pertahanan Istana.

"Dikepung?" Rosella memastikan pandangannya kearah jendela dan melotot sempurna. Jumlah mereka begitu banyak. Bahkan para pemimpin mereka adalah perwira tangguh.

"Tapi Permaisuri bukankah kita harus menyelamatkan diri? Permaisuri sedang mengandung penerus Kekaisaran. Tidak mungkin anda berada disini." Ucap Rosella cemas dengan kondisi Axinella.

180 Degrees (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang