TETANGGA

122K 197 1
                                    

Kandunganku memasuki usia Sembilan bulan, perutku yang sangat besra sudah semakin menurun dan bayi kusdah berada dijalur lahirku. Hasil pemeriksaan semalam dokter berkata untuk memperbanyak berjalan guna mempermudah persalinanku nanti.

Pagi ini aku sedang berjalan disekitar taman apartemen, udara pagi begitu sejuk. Aku sendiri karena suamiku mas putra harus pergi keluar kota mengurus perusahaannya yang bermasalah. Aku beristirahat sejenak setelah hamper 15 menit berjalan, menduduki bangku taman yang kosong. Tidak banyak orang yang berolahraga di taman ini karena memang masih hari kerja.

Punggungku semakin sering terasa sakit seiring besarnya volume perutku. Semenjak mas putra pergi aku tidak bisa melakukan sex kembali padahal di kehamilanku ini nafsuku selalu membara.

Nyessss

Aku tersentak karena rasa dingin dipipiku sebelah kanan, hingga aku melihat kehadiran seorang pria yang sedang tersenyum kearahku. Ternya dia adalah tetangga di apartemenku.

"ehh mass idam"

Sapaku pada orang itu, ia menyodorkan minuman mineral dingin padaku dan dengan senang hatiku terima.

"masih sendiri aja jalannya? Suaminya sibuk terus ya mbak?"

"suamiku ada urusan pekerjaan diluar kota mas"

"udah dari tadi berjalannya mbak?"

"baru lima belas menit tapi aku udah capek mas, mas taukan perutku sangat besar rasanya seperti mau jatuh."

Pria itu tersenyum dan terlihat begitu tampan, usianya sama dengan suamiku, 35 tahub dan ia masih single. Itu yang disampaikan saat kami berbincang diawal perkenalan.

Mas idam mengelus perutku, aku tahu ia sedang mengecek kondisi bayiku karena profesinya adalah seorang dokter.

"perutmu terasa kencang sekali, apakah sudah mulai kontraksi"

"iya mas, tapi masih sangat jarang jadi aku masih bisa berjalan-jalan pagi ini."

Setengah menghabiskan waktu berbincang dengan mas idam aku kembali ke apartemen dibantu dengannya, katanya takut aku kenapa-napa dijalan.

Padahal aku tau itu hanya modusnya saja karena sejak kami duduk dibangku taman mas idam kelihatan sangat bernafsu dengan perut besar ku.

"mmmnggghh asshshhhh mass pelaaan ahhhhh"

"pelan mas ahhhh terlalu dalam oughhhh"

"tak bisa sayang lubangmu sangat nikmat"

Mas idam menggenjotku kian menggebu, aku meremat lengannya yang memegang perutku. Sebenarnya aku merasa bersalah sama suamiku karena aku bermain dibelakangnya tapi mau bagaimana lagi kondisiku yang lagi hamil tua ini sering ditinggal keluar kota oleh suamiku sehingga aku melampiaskan nafsuku keteteangga disebelah apartemenku.

JLEB

"shhhh.... Ahhhhh"

PLOK PLOK PLOK

"akhhh mass terlalu dalam, menusuk baby kuu ahhhhh"

"sebentar lagi sayang, aku akan keluar ahhh"

Penisnya menusuk bukan main, aku merasakan plasentaku tersundul ujung kepala penis mas idam. Naming aku memberi sensasi kenikmatan yang berbeda.

JLEB

"akkhhhhh"

"pelan mass ahhhh"

"tahan sayang mas mau keluar ahhh"

"aku udah gak tahan mass ahhh oughhh"

"bersama sayang"

PLOK PLOK PLOK

PLOK PLOK PLOK

CROT CROT CROT

"akhhhhh nikmat mas"

"ahhhhhhhh"

"Terima kasih sayang mas suka banget sama layanan kamu, kapan-kapan kita main lagi yah"

"tapi aku takut ketahuan oleh suamiku mas"

"tenang itu biar mas yang atur"

"baiklah kalua begitu mas mau pulang dulu, soalnya ada jadwal mas di rumah sakit"

"iya mas, hati-hati yah mas dijalan"

"iya sayang" kata mas idam sambil mencium kening dan perutku
Aku pun mulai membersihkan kegiatan kami, aku takut tiba-tiba suamiku pulang dan mengetahui aktifitas kami yang terlarang.





_____________tet tet bersambung________
------------ ------------ ------------- ------------ ------------

Yang penasaran cari link di bawah ini atau di bio ya

https://karyakarsa.com/Ceicha/undefined


StorykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang