Aku budi setiano, aku seorang petani di kebun sendiri yang di bantu dengan bapakku. Aku belum menikah karena ingin merintis usahaku terlebih dahulu sebelum membenah rumah tangga.
Usiaku sudah menginjak 25 tahun, aku anak Tunggal hanya aku satu-satunya harapan orang tuaku.
Tapi semuanaya berubah saat ibuku menghembuskan nafas terakhirnya saat aku menginjak usia 20 tahun. Dan yang lebih sadisnya belum ada seminggu ibuku meninggal bapak sudah mengenalkan kepada ku ibu tiri.
Ternyaata mereka telah menikah saat ibuku sakit-sakitan. Aku marah bahkan sangat marah, anak mana yang terima ibunya diselingkuhi oleh ayahnya sendiri. Bahkan kini ibu tiriku sudah mengandung anak mereka.
Walaupun begitu aku tidak dapat bertindak sebab jika aku memberontak maka harta warisan akan di hapuskan, aku tidak ingin itu sampai terjadi.
"buudddiiiiiii cepat kemarii" sudah bosan aku mendengar suara lengkingannya yang sangat memekakkan telinga. Jika aku tidak bergegas menghampirinya maka bapak sendiri yang akan turun tangan.
"ada apa" jawabku dengan malas apalagi melihat wajahnya yang sudah keriput. Aku heran di usianya yang sudah memasuki kepala 6 kenapa bisa mengandung kembali, mungkin sperma bapak yang bagus atau dia yang terlalu subur.
"belikkan ini sana, ibu mau masak untuk bapak" suruhnya dnegan memberikan catatan kecil yang sudah dia tulis dengan rapi. Aku mengambilnya tanpa berkomentar. Jam sudah menunjukkan pukul 10 siang waktunya bapak pulang dari sawah.
"assalammualaikum sayang" sapa bapak dengan memeluk ibu tiriku dari belakang
"eh bapak sudah pulang toh" jawab ibuku dengan mengecup ringan bibir bapak. Bapak yang di pancing tidak kehilangan kesempatan langsung menahan Tengku sang istri. Mereka tidak sadar ada aku di ruang tamu karena rumah kami tidak memiliki sekat sehingga dapur dan ruang tamu terlihat.
"ahhhhh pakkkk.... Ibu kepingin pakkk ahhhh" desah ibu tiriku dengan sensual bahkan aku sudah horni di buatnya.
"ahhhh jangan di sini buk di kamar aja nanti ketahuan sama budi ahhhh" ujar bapak diselingi dengan ddesahan karena ibu yang meremas batang bapak.
"shhhh ibu sudah tidak tahan pak mmmhhh" ibu tiriku langsung membuka seluruh bajunya. Aku bahkan sampai mengeluarkan liurku saat melihat tubuh ibu tiriku yang sangat seksi di usianya yang lansia.
"baiklah buk, bapak pun sudah tidak tahan"
Dengan terburu-buru bapak langsung menurunkan celana pendeknya hingga batangnya berdiri tegak siap untuk di masukkan ke lubang ibu tiriku.
"siap ibu"
"ahhhh yeahh pak masukkan langsung ahhhhh"
JLEB
"akhhhhhh mentok pak uggghhh"
"ahhhh sempit banget buk ahhhh... Wanita hamil emang tidak pernah mengecewakan ahhhh" ujar bapak dengan menghentak kuat ibu tiriku bahkan kini kondisi ibu tiriku sudah dalam posisi menungging sambil berpegangan dengan meja makan.
Plok plok plok
"ahhhh nggghhhh mantap pak ahhhhh nggghhhh"
"ahhh buk ahhhh nikmat sekalai ahhhh"
"ugghhhhhhh" tubuh ibu tiri ku sudah gemetar menerima tusukan bapakku yang kuat. Bahkan kini kedua kakinya sudah melingkar di pinggang bapakku.
Plok plok plok
"pakkk ahhh sudah pakk ahhh ibu capek pakkk ahhhh" pinta ibu tiriku yang kembali mengejan namun tusukan bapakku tidak memelan sedikit pun.
Aku syok saat melihat stamina bapak yang masih kuat di umurnya yang tidak muda lagi. Bahkan ibuku sudah berteriak histeris melampiaskan keprustasiannya.
Plok plok plok
Plok plok plok
"ahhh buk ahhhh tahan bapak sudah mau keluar ahhh" jerit bapak dengan mendongak keatas tanda menikmati kegiatannya. Bahkan aku sudah berulang kali mengeluarkan peju ku akibat melihat kegiatan orang tua ku.
Cerita selanjutnya liat link di bio, terima kasih telah membaca 🤗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
